Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak mengumumkan sendiri, tetapi menugaskan Menteri Urusan Pendidikan Tinggi Israel Zeev Elkin untuk mengumumkan penundaan pelaksanaan aneksasi Tepi Barat.
Oleh
Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir
·2 menit baca
KAIRO, KOMPAS — Menteri Urusan Pendidikan Tinggi Israel Zeev Elkin, melalui radio militer negara itu, Rabu (1/7/2020), mengumumkan, Israel memilih menunda aneksasi Lembah Jordan dan area permukiman Yahudi di Tepi Barat. Itu karena Israel belum mendapat lampu hijau dari Amerika Serikat.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak mengumumkan sendiri penundaan tersebut. Ia memberikan mandat kepada Elkin yang dikenal sebagai orang dekat Netanyahu dan politisi Partai Likud pimpinan Netanyahu.
Pengumuman Elkin sementara ini bisa mencairkan kecemasan dari dampak besar jika Israel berkeras memulai aneksasi Tepi Barat pada Rabu (1/7/2020), sesuai dengan jadwal yang telah sering diumumkan PM Israel tersebut.
Adapun Netanyahu, setelah bertemu Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Avi Berkowitz, Selasa (30/6/2020), mengungkapkan, masih butuh beberapa hari lagi untuk membahas isu aneksasi.
Pernyataan ini juga memberi isyarat penundaan aneksasi. Berkowitz, yang berada di Israel sejak Jumat lalu, berunding secara intensif dengan Netanyahu soal detail wilayah Tepi Barat yang akan dianeksasi itu.
AS dan Israel masih berbeda pendapat soal peta wilayah Tepi Barat yang akan dianeksasi. Lembah Jordan dan permukiman Yahudi di Tepi Barat yang akan dianeksasi Israel masuk dalam klausul proposal damai AS sebagai bagian dari transaksi tukar-menukar wilayah yang diumumkan Presiden AS Donald Trump, Januari 2020.
Wilayah yang akan dianeksasi tersebut memiliki luas 30 persen dari total luas wilayah Tepi Barat, yakni 5.655 kilometer persegi. Sebagai pengganti, Palestina akan mendapat wilayah di Gurun Negev, dekat Gaza dan perbatasan Israel-Mesir.
Ditolak keras
Menlu Israel Gabi Ashkenazi kepada radio lokal menyampaikan tertutup kemungkinan diumumkannya pelaksanaan aneksasi di Tepi Barat, kemarin. Dia berasal dari Partai Biru-Putih pimpinan Benny Gantz yang menolak keras pelaksanaan aneksasi dimulai 1 Juli.
Gantz sering menegaskan, 1 Juli bukan hari sakral untuk pelaksanaan aneksasi. Gantz dalam wawancara dengan situs Israel, Ynet, menyampaikan, aneksasi wilayah di Tepi Barat tidak dilaksanakan kemarin.
Menurut Menteri Pertahanan Israel dalam kabinet pemerintahan darurat nasional pimpinan Netanyahu itu, proposal damai AS merupakan kerangka tawaran solusi politik dan keamanan yang benar. Namun, harus dilaksanakan dalam konteks yang benar, yakni mendapat dukungan internasional dan sebanyak mungkin negara di kawasan Timur Tengah.
Gantz tidak ingin mengorbankan kesepakatan damai Israel-Jordania. Perdamaian dengan Jordania adalah harta kekayaan Israel yang harus terus dipelihara dan diperkuat serta melaksanakan proyek-proyek bersama kedua negara.
Kesepakatan damai Israel-Jordania dicapai pada 1994. Raja Jordania Abdullah II menolak keras proyek aneksasi Israel itu. Baginya, terbuka peluang meninjau kembali kesepakatan damai jika Israel berkeras menganeksasi Tepi Barat.