Kyla Christie dari Indonesia meraih penghargaan The Diana Awards untuk kiprahnya dalam aksi kemanusiaan.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
Kyla Christie (19), pemudi asal Indonesia, menjadi salah satu penerima dari The Diana Award pada Rabu (1/7/2020). Kyla terpilih karena karya dan aksi kemanusiaannya dianggap telah memelopori perubahan positif yang berkesinambungan untuk masyarakat sekitar.
The Diana Award didirikan pada tahun 1999 untuk melanjutkan warisan Diana, Princess of Wales, dari Inggris. Organisasi ini didukung kedua putranya, yakni Pangeran William, Duke of Cambridge, dan Pangeran Harry, Duke of Sussex. Organisasi ini bertujuan untuk mengapresiasi anak muda berusia 9-25 tahun yang berkontribusi kepada komunitas lokal mereka lewat aksi sosial dan kemanusiaan.
”Kami harap dengan penghargaan ini mereka akan menginspirasi lebih banyak anak muda agar terlibat dalam komunitas dan berperan aktif sebagai warga negara. Selama lebih dari 20 tahun, The Diana Award telah mengapresiasi generasi muda, mendorong mereka terus membuat perubahan positif dalam komunitas dan kehidupan orang banyak,” kata Tessy Ojo, CEO of The Diana Award, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (2/7/2020).
Kyla tercatat telah menggunakan bakatnya di bidang seni pertunjukan sejak kecil untuk membantu mengatasi masalah sosial di komunitas dan generasinya. Kyla memprakarsai gerakan Sing to Build, yakni bernyanyi untuk menggalang dana guna membantu korban gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, serta erupsi Gunung Merapi, Yogyakarta, pada 2010.
Kyla juga membangun inisiatif bernama New Art Collective yang bertujuan untuk melakukan berbagai proyek pertunjukan seni, seperti teater musikal, drama, dan pertunjukan tari. Inisiatif ini telah menjadi wadah bagi 110 anak muda untuk tampil dan ditonton oleh lebih dari 5.000 orang.
Pada 2018, Kyla juga merintis Global Youth Leader dan Global Youth Leader Summit yang menghadirkan pembicara muda inspiratif. Ini merupakan platform bagi anak muda untuk melakukan seminar, diskusi, dan belajar materi yang jarang dibahas dalam institusi formal, seperti kewirausahaan, teknologi, dan menjadi kreatif.
”Saya merasa terhormat menerima penghargaan ini, terutama di era yang penuh tantangan sekarang ini. Penghargaan ini memungkinkan saya untuk bicara lebih lantang mengenai perubahan melalui seni dan kewirausahaan,” ujar Kyla.
Saya merasa terhormat menerima penghargaan ini, terutama di era yang penuh tantangan sekarang ini. Penghargaan ini memungkinkan saya untuk bicara lebih lantang mengenai perubahan melalui seni dan kewirausahaan.
Menurut dia, anak muda yang memiliki dedikasi akan mampu memberikan dampak kepada sekitarnya. Untuk itu, generasi muda harus berani berbicara dan berkiprah guna membuat perubahan.
Saat ini, Kyla yang adalah seorang penyanyi tengah menempuh pendidikan di Babson College, Amerika Serikat, sebuah perguruan tinggi kewirausahaan. Ia merupakan mahasiswa program Scholarship Weissman pada dua jurusan, yakni fine art dan entrepreneurship.
Kyla pernah menjadi pembicara di TEDxTalk. Ia pernah menjadi delegasi Indonesia untuk tampil dalam kejuaraan dunia seni peran World Championships for Performing Arts di Long Beach California dan meraih tujuh penghargaan.