Rencana kelanjutan musim NBA kembali terancam setelah terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di AS. Meski begitu, persiapan menuju kelanjutan musim di Orlando tetap berlangsung.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
ORLANDO, RABU — Kasus positif Covid-19 di Amerika Serikat yang melonjak lagi membuat sejumlah klub NBA menutup fasilitas latihannya. Keraguan pun menyelimuti rencana kelanjutan musim yang dijadwalkan mulai pada 30 Juli itu. NBA membuka opsi untuk menunda liga sekali lagi.
Keraguan tersebut muncul setelah perubahan pernyataan dari komisioner NBA, Adam Silver, dalam sepekan terakhir. Silver, dalam wawancara bersama Time, Rabu (7/1/2020), menyatakan, liga bisa saja ditunda kembali.
Jika sesuatu semakin tidak terkendali, pasti kami akan meninjau ulang rencana (kelanjutan musim).
”Satu hal yang kami pelajari, virus ini tidak bisa diprediksi. Kami dan semua pemain bersama asosiasi melihat peningkatan kasus (positif) harian. Jika sesuatu semakin tidak terkendali, pasti kami akan meninjau ulang rencana (kelanjutan musim),” kata Silver.
Ucapannya merujuk pada kurva pandemi di AS yang kembali melonjak selama seminggu terakhir. Akhir pekan lalu, AS mencatatkan jumlah kasus positif harian terbanyak, mencapai 44.000 kasus. Adapun lonjakan kasus terbesar salah satunya berada di Negara Bagian Florida, yang di dalamnya termasuk Disney World Orlando, tempat pemusatan pertandingan NBA.
Selain itu, kasus dari dalam tubuh NBA juga terus diawasi. Sejauh ini, 5 persen dari total anggota tim NBA telah dinyatakan positif Covid-19. Jika jumlah itu terus bertambah, hal tersebut juga bisa menjadi alasan penundaan musim. ”Tentu saja itu akan menjadi alasan untuk berhenti,” ujarnya.
Rencana kelanjutan musim pun menjadi teka-teki. Pekan lalu, Silver dalam telekonferensi bersama Asosiasi Pemain NBA (NBPA) meyakini, musim akan tetap berlanjut meski lonjakan kasus terjadi. Menurut dia, pandemi bisa diatasi dengan protokol yang telah dibuat.
Beberapa tim NBA telah menutup kembali fasilitas latihan mereka, salah satunya Denver Nuggets. Penutupan fasilitas itu dilakukan sejak Sabtu lalu setelah dua anggota tim dinyatakan positif Covid-19, di antaranya bintang asal Serbia, Nikola Jokic.
Penutupan fasilitas latihan tersebut bisa menjadi masalah baru bagi kelanjutan musim. Sebab, tim tidak bisa mempersiapkan diri dengan waktu yang sangat mepet. Adapun pertandingan pertama akan berlangsung kurang dari 30 hari lagi.
Pemilik Dallas Maverics, Mark Cuban, mengatakan tidak khawatir soal penundaan musim. Dia menyadari, risiko penularan pasti ada. Namun, itu bisa dihindari dengan pencegahan yang semakin baik. Hal itu juga yang akan dilakukan oleh NBA di Orlando.
Cuban melihat pemusatan di Orlando akan lebih baik bagi para pemain untuk terhindar dari risiko penularan. Sebab, pergerakan mereka akan dibatasi. Pemain tidak bisa lagi mengikuti unjuk rasa perlawanan rasial yang sebelumnya dilakukan. ”Jadi, saya pikir pemusatan (Orlando) akan benar-benar membuat pemain kami lebih aman,” katanya kepada ESPN.
Dalam protokolnya, NBA mewajibkan setiap anggota tim melakukan tes bebas Covid-19 secara reguler. Jika ada yang keluar dari kawasan pertandingan, mereka akan diuji dan dikarantina hingga terbukti bebas dari virus. Pengujian itu juga berlaku bagi karyawan hotel dan restoran di kawasan Disney.
Reuni juara
Di tengah ketidakpastian liga, calon juara Los Angeles Lakers mencoba memperkuat timnya dengan mendatangkan shooting guard veteran JR Smith. Penembak andal berusia 34 tahun itu direkrut dengan status pemain bebas kontrak.
Jurnalis ESPN, Adrian Wojnarowski, mengabarkan, Smith akan bergabung ke dalam skuad Lakers di sisa musim. Pihak Lakers saat ini sedang bekerja keras untuk merampungkan kontrak sang pemain.
Smith akan bersatu lagi bersama mantan rekannya di Cleveland Cavaliers, LeBron James. Keduanya memiliki kenangan manis saat bersama-sama mengantarkan Cavaliers juara pada musim 2015-2016. Misi itu kini kembali terulang dengan Lakers yang sudah dipastikan lolos ke babak penyisihan.
Lakers akan menjalani laga derbi melawan LA Clippers pada pertandingan pertama, 30 Juli nanti. Laga ini digadang-gadang sebagai cerminan final konferensi Wilayah Barat nantinya. Adapun Lakers sementara berada di puncak klasemen Wilayah Barat dan Clippers menempel di peringkat kedua. (AP)