PPDB Daring Diperpanjang, Sekolah di Pedalaman Wajib ”Jemput Bola”
›
PPDB Daring Diperpanjang,...
Iklan
PPDB Daring Diperpanjang, Sekolah di Pedalaman Wajib ”Jemput Bola”
Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB secara daring pada jenjang SMA/SMK tahun ajaran 2020/2021 di Kalimantan Selatan diperpanjang hingga Jumat (3/7/2020) setelah sempat terkendala teknis.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS – Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB secara daring pada jenjang Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan tahun ajaran 2020/2021 di Kalimantan Selatan diperpanjang dua hari sampai dengan Jumat (3/7/2020). Hal itu dilakukan karena dalam pelaksanaannya sempat terkendala teknis dalam proses akses dan memasukkan data.
Dalam melaksanakan PPDB daring pada jenjang SMA dan SMK, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia Wilayah Telkom (Witel) Kalsel. Pendaftaran yang semula dijadwalkan 29 Juni-1 Juli 2020, mulai pukul 08.00 sampai 16.00 Wita, direvisi menjadi 29 Juni-3 Juli 2020, pukul 08.00 sampai 20.00 Wita.
Perpanjangan waktu pendaftaran mengakibatkan jadwal tahapan selanjutnya juga mundur. Rapat koordinasi penetapan kelulusan yang semula dijadwalkan pada 2 Juli menjadi 4 Juli. Adapun pengumuman hasil PPDB yang semula pada 3 Juli bergeser ke 6 Juli, sehingga daftar ulang atau registrasi baru dilaksanakan pada 7-9 Juli 2020.
”Revisi jadwal itu disebabkan banyaknya kendala masyarakat pada proses akses dan input data calon peserta didik,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel Muhammad Yusuf Effendi di Banjarbaru, Kamis (2/7/2020).
PPDB daring tingkat SMA di Kalsel diikuti 138 sekolah. Pendaftarannya melalui lima jalur, yaitu zonasi dengan daya tampung 11.409 siswa, prestasi akademik (3.333 siswa), pindah tugas orang tua (1.070 siswa), afirmasi (3.323 siswa), dan prestasi non-akademik (3.151 siswa).
Untuk PPDB daring tingkat SMK diikuti 74 sekolah. Pendaftarannya hanya melalui tiga jalur seleksi, yaitu reguler dengan daya tampung 6.574 siswa, pindah tugas orang tua (893 siswa), dan afirmasi (9.149 siswa).
Revisi jadwal itu disebabkan banyaknya kendala masyarakat pada proses akses dan input data calon peserta didik. (Muhammad Yusuf Effendi)
Menurut Kepala Bidang Bina SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel Syamsuri, PPDB daring diberlakukan pada semua sekolah di Kalsel. Namun, pada sekolah-sekolah tertentu di daerah pedalaman tetap ada kebijakan khusus. Sistem pendaftaran dan kuota penerimaannya tak harus sama persis dengan yang ditampilkan pada laman situs https://kalsel.siap-ppdb.com.
”Untuk sekolah-sekolah di daerah pedalaman atau terpencil yang masih terkendala jaringan internet, pendaftaran bisa dilakukan secara manual atau dengan sistem jemput bola. Pihak sekolahlah yang harus proaktif mendatangi calon siswa,” katanya.
Jaringan internet
Syamsuri mencontohkan SMK Negeri 1 Loksado di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Di daerah sana jangankan jaringan internet, jaringan telepon saja masih susah. Pihak sekolah mau tidak mau harus jemput bola. Setelah itu, pihak sekolahlah yang memasukkan data siswa ke laman situs PPDB daring.
”Jika minat anak-anak di daerah pedalaman untuk sekolah sangat tinggi hingga jumlah pendaftarnya melebihi daya tampung yang dibuka, kami minta pihak sekolah untuk tetap menerima semuanya. Kami akan mendukung penyiapan kelas jika memang kelasnya terbatas,” tuturnya.
Saat ini, menurut Syamsuri, pelaksanaan PPDB daring sudah berjalan lancar. Gangguan atau kendala teknis memang sempat terjadi pada hari pertama pelaksanaan PPDB daring jenjang SMK. Jurusan yang ditampilkan pada laman situs pada waktu itu tidak sesuai dengan jurusan yang ada di sekolah.
”Karena masalah sinkronisasi data itu, semua calon siswa SMK yang mendaftar pada hari pertama harus mendaftar kembali pada laman situs yang sama,” ujarnya.