Real Madrid berada di atas angin dalam duel mengejar gelar Liga Spanyol musim ini. Melawan Getafe, Jumat (3/7/2020) dini hari WIB, Madrid berambisi menjaga tren kemenangan di lima laga terakhir.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MADRID, RABU – Hasil imbang Barcelona melawan Atletico Madrid membuat Real Madrid memegang kendali perebutan gelar Liga Spanyol musim 2019/2020. Oleh karena itu, “El Real” harus mengatasi tantangan dari Getafe, Jumat (3/7/2020) dini hari WIB, di Stadion Alfredo Di Stefano untuk memperlebar jarak poin menjadi empat poin dari sang rival abadi yang berada di urutan kedua.
Madrid menyambut laga melawan Getafe dengan kepercayaan diri tinggi. Hingga pekan ke-32, anak asuhan Zinedine Zidane menjadi satu-satunya tim yang meraih hasil sempurna di lima laga setelah Liga Spanyol dimulai kembali di masa pandemi Covid-19. Madrid telah mencetak 11 gol dan baru kebobolan dua gol.
Meski begitu, Zidane harus cerdik mengatasi ancaman kelelahan anak asuhannya yang harus memainkan enam laga dalam waktu 18 hari. Selama lima pertandingan pamungkas, Zidane memang telah melakukan rotasi di sejumlah posisi, tetapi lima pemain selalu masuk dalam daftar 11 pemain awal. Mereka adalah Thibaut Courtois, Sergio Ramos, Raphael Varane, Daniel Carvajal, dan Karim Benzema.
Peran kelimanya sangat sentral dalam pola permainan Zidane. Courtois, misalnya, mampu menjaga gawangnya tidak kebobolan dalam 18 laga ketika dimainkan 29 kali di liga musim ini. Sementara itu, Ramos selain menjadi sosok pemimpin di lapangan serta menjadi pencetak gol kedua terbanyak dengan 8 gol.
Sementara itu, Benzema adalah poros utama serangan Madrid. Pemain asal Perancis itu memimpin daftar pencetak gol dengan 17 gol sekaligus penyumbang asis terbanyak dengan 7 kali menciptakan umpan untuk gol rekan setimnya. Satu asis Benzema menggunakan tumit menjadi awal terciptanya gol semata wayang Madrid melawan Espanyol, Senin lalu, yang dicetak Casemiro.
Selain kelima pemain itu, Madrid masih memiliki Eden Hazard yang telah menciptakan dua asis di lima laga terakhir. Setiap bermain, seluruh lawan “El Real” selalu memberikan perhatian ekstra kepada pemain asal Belgia itu. Di liga musim ini, Hazard telah bermain 14 kali dengan total 1.008 menit serta telah 44 kali dilanggar.
Alhasil, Hazard dihentikan secara paksa oleh lawan setiap 23 menit. Catatan itu menjadikan Hazard sebagai pemain dengan tingkat menderita pelanggaran tertinggi di Liga Spanyol 2019/2020. Adapun megabintang Barcelona, Lionel Messi dilanggar setiap 47 menit. Dari 2.340 menit bermain, Messi dilanggar 57 kali.
Menurut Zidane, setiap pemainnya memiliki peran yang sama dalam setiap kemenangan yang diraih “Los Blancos”. “Setiap gol adalah hasil kerja sama tim. Tidak penting siapa yang mencetak gol, sebab seluruh pemain memiliki setiap andil dalam terciptanya gol,” ujar Zidane seperti dikutip Marca, Rabu (1/7/2020).
Belum menang
Lebih lanjut, Zidane menekankan, timnya menargetkan untuk menyapu bersih enam laga tersisa dengan kemenangan. Meskipun kemenangan atas Getafe akan mengantarkan “El Real” unggul empat poin dari Barcelona di peringkat kedua, Zidane mengatakan, raihan tiga poin itu tidak akan otomatis membuat timnya di atas angin dalam perburuan gelar Liga Spanyol musim ini.
“Masih ada enam laga dan 18 poin yang bisa diraih, sehingga secara matematika kami belum juara. Jadi, kami harus terus menang karena persaingan juara belum berakhir,” kata Zidane.
Hal serupa juga diungkapkan Benzema. “Kami hanya fokus pada hasil kami sendiri. Hasil pertandingan Barcelona tidak akan memengaruhi kami untuk menganggap sisa pertandingan sebagai laga final,” ucap Benzema yang telah 10 musim berseragam Real Madrid.
Laga melawan Getafe, yang merupakan laga derbi Provinsi Madrid, dipastikan tidak akan berjalan mudah bagi “Los Blancos”. Pasalnya, Getafe tengah dalam misi untuk menembus zona Liga Champions. Hingga pekan ke-32, Getafe berada di urutan kelima dan berselisih lima poin dari Sevilla di peringkat keempat yang menjadi batas akhir zona Liga Champions.
“Saya tidak terganggu dengan predikat Real Madrid yang lebih difavorikan dibandingkan Getafe. Kami menghormati mereka, tetapi kami berambisi untuk meraih hasil positif,” kata Pelatih Getafe Jose Bordalas.
Semakin sulit
Raihan hasil imbang dalam dua pertandingan terakhir membuat kondisi Barcelona semakin sulit untuk mempertahankan gelar liga musim ini. Dari enam laga terakhir, “El Barca” mencatatkan tiga kemenangan dan tiga kali seri. Sebelum bermain imbang 2-2 atas Atletico Madrid, Rabu (1/7/2020) dini hari WIB, "El Barca" juga telah ditahan imbang oleh Celta Vigo, akhir pekan lalu.
Gelandang Barca, Sergio Busquets mengakui timnya akan kesulitan untuk mengejar poin dari Madrid yang terus bermain baik.
“Kami akan tertinggal lebih jauh apabila Madrid menang. Tetapi, kami harus terus berusaha menang sampai secara matematika kami mustahil meraih gelar liga,” tutur Busquets.
Menurut jurnalis Marca, Jose Luis Calderon, kegagalan Pelatih Barceloan Quique Setien menjaga keunggulan di papan klasemen disebabkan kegagalan Setien menunjukkan sisi kepemimpinan bagi anak asuhannya. Padahal, ketika jeda kompetisi di pekan ke-27, Maret lalu, Barcelona unggul dua poin dari Madrid.
“Zidane membuat situasi di ruang ganti Madrid dalam kondisi baik dan berimbas pada hasil di lapangan. Sementara itu, Setien kehilangan kontrol di ruang ganti, sehingga amarahnya kepada pemain ketika (hasil imbang) atas Sevilla dan Celta Vigo semakin menghilangkan kepercayaan pemain,” tulis Calderon. (AFP)