Remaja Inggris Ciptakan Jam Tangan Pintar Pencegah Virus di Wajah
›
Remaja Inggris Ciptakan Jam...
Iklan
Remaja Inggris Ciptakan Jam Tangan Pintar Pencegah Virus di Wajah
Max Melia dan ibunya berangan-angan menciptakan jam itu pada 2018, tetapi tidak segera diwujudkan sampai akhirnya Covid-19 menjadi pandemi yang membuat dunia kewalahan, termasuk menjangkiti orangtuanya.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·2 menit baca
Bristol
Menyentuh wajah, biasanya kita lakukan karena beberapa alasan: menggaruk, merawat, dan mungkin juga karena bingung atau stres. Tindakan itu ternyata dapat memicu hal yang lebih buruk, yakni menjadi media penyebaran virus pengganggu saluran pernapasan. Kecuali, sebelum menyentuh wajah, kita mencuci tangan terlebih dahulu.
Seorang anak laki-laki di Inggris menciptakan jam tangan pintar, perangkat untuk dikenakan di pergelangan tangan. Jika ada risiko, perangkat yang bernama Vybpro itu akan bergetar ketika tangan pemakai akan mendekati wajah.
Situs berita UPI, Selasa (30/6/2020), melaporkan, jam ini dibuat oleh Max Melia, remaja 15 tahun, setelah ayah dan ibunya terpapar Covid-19. Ide awal, dia dan ibunya, Natalie Melia, jam itu untuk alat pengingat bagi pemakai tentang bahaya penyebaran virus penyebab pilek dan flu.
Max mengatakan, dia dan ibunya berangan-angan menciptakan jam itu pada 2018, tetapi tidak segera diwujudkan sampai akhirnya Covid-19 menjadi pandemi yang membuat dunia kewalahan, termasuk menjangkiti orangtuanya.
”Menyaksikan dampak pandemi yang begitu luas, jelas terlihat dampaknya buruk terhadap kehidupan manusia di seluruh dunia,” kata Max, warga kota Bristol, Inggris, itu kepada CNN, edisi Minggu (28/6).
”Setelah saya melihat tingkat keparahan akibat virus secara langsung, yaitu saat kedua orangtua saya terkena Covid-19, saya benar-benar menghargai apa yang sudah ada di angan.”
Remaja itu mengatakan, ayahnya, Richard Melia, membantunya untuk membuat konsep dan penelitian pada awal tahun ini. Sekarang dia melanjutkan bekerja sama dengan seorang desainer produk untuk membuat prototipe Vybpro.
Menurut dia, Vybpro dirancang untuk bergetar dan mengeluarkan bunyi ”bip”, peringatan ketika tangan pengguna mendekati wajah. Max mengatakan, dirinya sedang terlibat dalam kampanye penggalangan dana (crowdfunding) agar bisa segera mungkin memproduksi perangkat itu.
Jam akan dijual dengan harga 111 dollar AS (sekitar Rp 1,5 juta, kurs 1 dollar AS Rp 14.000) per satuan jika produksi rampung pada September 2020. Semua hasil penjualan akan digunakan untuk menyediakan jam tersebut secara gratis bagi komunitas rentan dan petugas kesehatan. (CAL)