Praveen/Melati, pasangan ganda campuran terbaik Indonesia, belum terbendung di Mola TV PBSI Home Tournament. Mereka melaju ke final dan akan menghadapi pasangan kejutan, Akbar/Winny, pada final Jumat sore di Cipayung.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti mempertahankan reputasi mereka sebagai ganda campuran terbaik Indonesia saat ini dengan melaju ke final Mola TV PBSI Home Tournament. Juara All England ini ditantang pasangan yang membuat kejutan dalam turnamen internal pelatnas bulu tangkis tersebut, yaitu Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow.
Dalam semifinal yang berlangsung di pelatnas bulu tangkis Indonesia, Cipayung, Jakarta, Jumat (3/7/2020), Praveen /Melati melaju ke final seusai menaklukkan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso, 21-17, 21-17. Adapun Akbar/Winny menang atas Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, 15-21, 21-18, 21-11.
Lolosnya Praveen/Melati ke final bukanlah kejutan dalam turnamen yang digelar setiap Rabu-Jumat bagi masing-masing nomor ini. Menempati peringkat keempat dunia, mereka adalah ganda campuran terbaik Indonesia saat ini.
Sebelum menjuarai All England, Maret, salah satu dari tiga turnamen level BWF World Tour Super 1000, Praveen/Melati meraih dua gelar dari turnamen BWF Super 750 secara beruntun pada 2019. Mereka menjuarai Denmark dan Perancis Terbuka.
Momen kritis
Keunggulan Praveen/Melati atas rekan-rekannya, termasuk di laga semifinal, adalah dengan menguasai pertandingan pada momen-momen kritis. Mereka tampil tenang pada poin-poin akhir. Sebaliknya, Adnan/Mychelle tak bisa mempertahankan keunggulan mereka.
”Kami sudah tahu Adnan/Mychelle ini pasangan muda yang bisa tembus ke papan atas, pola mainnya menarik, bagus, dan cepat. Mereka mencuri start dengan permainan cepat. Namun, pada pertengahan gim pertama, bisa kami antisipasi,” tutur Praveen dalam laman PBSI.
Melati juga memuji penampilan Adnan/Mychelle. Namun, dia juga memberi catatan terhadap kelemahan rekannya yang berperingkat ke-33 dunia itu.
”Mereka mainnya rapi, tetapi masih banyak mati sendiri. Adapun kami unggul di poin-poin kritis,” kata Melati.
Sementara final yang dicapai Akbar/Winny bisa dinilai sebagai kejutan. Meski pernah berpasangan, mereka baru berduet kembali pada tahun ini setelah berpisah pada hampir sepanjang 2019.
Winny diduetkan dengan pemain senior, Tontowi Ahmad, sementara Akbar bermain di ganda putra bersama Bagas Maulana. Setelah Tontowi pensiun dari pelatnas, Maret, Winny dipasangkan kembali dengan Akbar.
Hasil ini memang di luar target. Awalnya kami mau juara grup dulu. Lalu, di perempat final lolos dan bisa ke semifinal sudah senang.
Di luar target
”Hasil ini memang di luar target. Awalnya kami mau juara grup dulu. Lalu, di perempat final lolos dan bisa ke semifinal sudah senang. Kami tidak menduga bisa menang hari ini, tetapi Pitha memang kurang fit,” tutur Winny.
Dalam perjalanan menuju final, Akbar/Winny membuat kejutan dalam penyisihan Grup D. Mereka menjadi juara grup setelah tak terkalahkan dalam dua pertandingan, salah satunya dengan mengalahkan pasangan senior lainnya, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. Hasil tersebut akan menjadi bekal mereka untuk melawan Praveen/Melati pada final, Jumat sore.
”Kami coba dulu. Kami mau kasih penampilan terbaik. Agak susah menembus mereka, kami sering latihan bersama, mereka sama-sama kuat,” kata Akbar tentang final yang akan dijalaninya.
Sebelum final, pertandingan sesi Jumat sore, yang dimulai pukul 15.00 WIB, akan memperebutkan peringkat ketiga. Rinov/Pitha akan berhadapan dengan Adnan/Mychelle.
Turnamen internal ini digelar pada masa vakum turnamen internasional yang dihentikan sejak pertengahan Maret karena pandemi Covid-19. Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) berencana menggelar lagi kompetisi pada Agustus hingga Desember. Namun, kepastian penyelenggaraan setiap turnamen tergantung pada perkembangan situasi setiap negara, terutama negara tuan rumah.