Wisata Covid Diklaim Efektif Cegah Kelebihan Kapasitas Rumah Sakit
›
Wisata Covid Diklaim Efektif...
Iklan
Wisata Covid Diklaim Efektif Cegah Kelebihan Kapasitas Rumah Sakit
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Selatan mengklaim program Wisata Covid bisa menekan anggaran dan mengurangi jumlah orang yang dirawat di rumah sakit.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Selatan mengklaim program Wisata Covid bisa menekan anggaran dan mengurangi jumlah orang yang dirawat di rumah sakit. Sosialisasi terkait bahaya penyakit ini juga bisa disebarkan lebih luas.
Wisata Covid adalah program pemetaan dan pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan bekerja sama dengan hotel-hotel di Makassar. Sebagian besar pesertanya orang-orang yang terjaring di hotel saat penelusuran dan tes cepat Covid-19. Setidaknya, ada enam hotel yang berperan, yaitu Swiss Bel, Almadera, Harper, Remcy, Grand Palace, dan Gran Imawan.
Selama karantina di hotel, mereka mendapat makan, minum, dan asupan vitamin. Warga juga diberi edukasi dan pelatihan agar bisa mengedukasi orang sekitar lingkungannya saat sudah diizinkan pulang.
Sejak diluncurkan awal Mei lalu, total ada 2.819 orang dalam pengawasan dan orang tanpa gejala yang dikarantina. Sebanyak 1.831 telah dinyatakan sembuh. Kini, 859 orang lainnya masih menjalani karantina dan 30 orang dirujuk ke rumah sakit.
Koordinator Wisata Duta Covid-19 Sulsel Husni Thamrin, Jumat (3/7/2020), mengatakan, program ini mampu mencegah kelebihan daya tampung di rumah sakit. Orang yang tak memiliki gejala klinis dipisahkan dengan orang yang harus dirawat. Selain itu, Wisata Covid juga dinilai bisa memutus mata rantai penyebaran virus korona.
”Pasien yang dinyatakan sembuh juga diberi tanggung jawab memberikan edukasi pencegahan kepada masyarakat sekitar,” Kata Husni.
Husni mengatakan, konsep ini juga dilakukan di berbagai negara. Dengan konsep itu, potensi rumah sakit kelebihan beban menangani pandemi dapat diminimalkan.
Pasien yang dinyatakan sembuh juga diberi tanggung jawab memberikan edukasi pencegahan kepada masyarakat sekitar.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, program Wisata Covid berpotensi menghemat anggaran hingga Rp 3,3 triliun. Mengutip data WHO, Nurdin mengatakan, biaya pengobatan pasien Covid-19 di rumah sakit mencapai Rp 90 juta per orang. ”Dengan potensi penularan hingga 750.000 orang, potensi penghematan yang dilakukan adalah Rp 3,3 triliun,” katanya, beberapa waktu lalu.
Baharuddin (50), salah satu peserta Wisata Covid yang telah selesai menjalani karantina, mengatakan, menginap seperti tamu hotel biasa. Selain makanan, dia diberi vitamin dan layanan klinis jika ada keluhan sakit.
”Ada pelatihan dan edukasi juga tentang Covid-19,” kata Baharuddin yang dikarantina setelah seorang anggota keluarganya meninggal akibat positif Covid-19.