Ferrari memasuki musim kelabu setelah hasil mengecewakan pada sesi kualifikasi Formula 1 di Red Bull Ring, Austria, Sabtu (4/7/2020). Mobil SF1000 tidak kompetitif, bahkan kalah dari McLaren dan Racing Point.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
SPIELBERG, SABTU — Sebastian Vettel tidak menutupi kekecewaannya setelah tereliminasi pada kualifikasi kedua seri perdana Formula 1 di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria, Sabtu (4/7/2020). Setali tiga uang, Charles Leclerc tak percaya dirinya nyaris mengikuti jejak Vettel, dan hanya berada di posisi kesepuluh, sebelum naik ke posisi ketujuh di kualifikasi ketiga. Ini alarm tanda bahaya bagi Ferrari, apalagi Mercedes seperti berada dalam liga mereka sendiri.
”Ini mengejutkan, saya pikir kami bisa meraih lebih. Tidak senang dengan (performa) mobil, terlalu oversteer saat memasuki (tikungan),” ujar Vettel yang digusur pebalap Red Bull, Alexander Albon, kepada SkySports.
Vettel tidak lolos ke kualifikasi ketiga (Q3) bersama Pierre Gasly, Daniil Kvyat, Esteban Ocon, dan Romain Grosjean. Para pebalap itu, di atas kertas, kemampuan dan pengalamannya jauh di bawah peraih empat gelar juara F1 itu. Faktor mobil yang tidak kompetitif membuat Vettel tidak bisa berbuat banyak sejak sesi latihan bebas, pada Jumat. Vettel hanya sekali masuk posisi lima besar, pada sesi latihan bebas kedua.
Ini awal musim yang sangat buruk bagi Vettel, mengingat ini musim terakhirnya bersama Ferrari. Dengan performa mobil yang tidak kompetitif, dan baru akan mendapat paket perbaikan pada seri ketiga di Hongaria, pada 19 Juli, peluang Vettel juara semakin meredup. Pebalap berusia 32 tahun itu semakin jauh dari mimpi besarnya, juara bersama Ferrari seperti idolanya, Michael Schumacher.
Rekan setim Vettel, Leclerc, juga mengalami kekecewan besar. Pebalap berusia 22 tahun itu sudah merasakan mobilnya tidak kompetitif sejak Jumat. ”Rasanya menyenangkan bisa kembali ke dalam mobil, tetapi di sisi lain ini bukan hari yang baik bagi kami. Mungkin lebih buruk dari yang kami harapkan,” tegas Leclerc seusai sesi latihan kedua.
Leclerc, seperti Vettel, juga hanya sekali masuk lima besar pada sesi latihan bebas ketiga. Namun, peraih posisi start terdepan musim lalu itu tidak mampu berbuat banyak pada sesi kualifikasi. Bahkan, dia nyaris tersingkir pada Q2, dan beruntung finis di posisi ke-10 untuk memperbaiki posisi tiga tingkat pada Q3.
”Ini gila,” ujar Leclerc melalui radio menjawab timnya yang memberi tahu dia di posisi ke-10 pada akhir sesi Q2.
Hasil mengecewakan ini menjauhkan para pebalap Ferrari dari podium pada seri pertama F1 yang akan berlangsung pada Minggu (5/7) pukul 20.10 WIB di Sirkuit Red Bull Ring. Dengan selisih waktu hampir satu detik denga para pebalap Mercedes, Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton, hanya keajaiban yang bisa membuat Ferrari baik podium.
Bahkan, untuk mengejar pebalap Red Bull, Max Verstappen, yang start di posisi ketiga, akan sangat sulit bagi Leclerc dan Vettel. Itu terlihat jelas saat Verstappen menggunakan ban medium pada Q2, dan dia masih lebih cepat dari 0,041 detik dari Leclerc dan 0,206 detik dari Vettel yang menggunakan ban kompon lunak.
”Ini bukan sesi kualifikasi yang mudah dan di sinilah kami berada saat ini. Kami harus tetap positif, berusaha dan keluar dari masa-masa sulit ini serta bekerja sebagai tim, berjuang dan saling menyemangati,” tegas Leclerc yang musim lalu finis kedua di Austria.
Liga Mercedes
Leclerc akan start dari posisi ketujuh pada balapan Minggu ini. Di atas Leclerc ada Sergio Perez (Racing Point), Alex Albon, Lando Norris (McLaren), Verstappen, Hamilton, dan Bottas. Performa para pebalap Mercedes sulit tertandingi sejak FP1. Pada Q3, Bottas meraih pole position dengan waktu fantastis 1 menit 02,939 detik, sedangkan Hamilton di posisi kedua dengan 1 menit 02, 951 detik.
”Ini terasa sangat menyenangkan, saya merindukan perasaan seperti ini, guncangan kualifikasi! Ini sesuatu yang istimewa ketika Anda memaksa mobil hingga limit dan saya telah menantikan ini sejak lama. Kami seperti berada dalam liga kami sendiri,” ujar Bottas optimistis.
Hamilton menilai, dominasi Mercedes ini karena tim selalu berbenah untuk menjadi yang terbaik. ”Ini awal yang bagus untuk memulai musim dan saya senang berada di sini. Saya pikir kami menunjukikan, dari tahun ke tahun, kami terus menjadi tim terbaik. Kami membuka pikiran, kami sejalan dengan waktu, tidak ada yang terlalu keras kepala untuk mengakui kesalahan mereka,” papar juara dunia enam kali itu. Hamilton akan menyamai rekor tujuh gelar juara milik Michael Schumacher jika juara musim ini.
Performa mobil Mercedes W11 juga menjadi tantangan berat bagi Verstappen untuk meraih tiga kemenangan beruntun di Austria. Red Bull sepertinya akan menerapkan strategi yang berani, terutama dalam pemilihan ban sejak awal balapan. Kemungkinan mereka akan mengawali balapan dengan kompon medium, di mana Vertappen bisa tetap cepat.
”Besok akan sedikit lebih hangat dan itu akan menjadi keuntungan bagi kami. Mercedes dalam level yang berbeda, tetapi kita lihat bagaimana kami besok. Tahun lalu kami tidak terlalu bagus di kualifikasi, jadi saya berharap kami bisa lebih baik dalam balapan (kali ini). Kami tidak memiliki beban, saya akan berusaha dan membuat ini sesulit mungkin bagi Mercedes,” tegas Verstappen.
Jika Verstappen tidak bisa mengusik Hamilton dan Bottas, maka musim ini akan benar-benar menjadi ”liga” milik Mercedes. Ini dikuatkan dengan performa brilian Racing Point yang menggunakan mesin Mercedes. Bahkan, mobil RP20 mereka mirip sekali dengan W10 hingga disebut ”Pink Mercedes”. Racing Point pun semakin optimistis bisa mengusik tiga besar musim ini.