logo Kompas.id
Terstigma, Keluarga IM Merasa ...
Iklan

Terstigma, Keluarga IM Merasa Terusir dari Rumah

Mereka yang memiliki kontak erat dengan pasien Covid-19 tak hanya dibayangi rasa takut terinfeksi, tetapi juga stigma dari masyarakat. Seperti yang dialami IM dan anaknya yang terusir dari rumah.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JiHeqBG8ShiTGWmB3R8_pQ1_Lbk=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F20200703IDO_Stigma_Masyarakat3_1593784460.jpg
KODIM 1016 PALANGKARAYA

Tim Zona 2 Kecamatan Pahandut dari Kodim 1016/Palangkaraya meminta keterangan dari warga sekitar kompleks Duta II terkait penolakan warganya yang ingin isolasi mandiri, Jumat (3/7/2020).

Mereka yang memiliki kontak erat dengan pasien Covid-19 tak hanya dibayangi rasa takut terinfeksi, tetapi juga stigma negatif masyarakat. Seperti yang dialami IM (55), warga Kalimantan Tengah. Ia kehilangan anak dan suaminya karena korona. Kini ia merasa ditolak warga saat ingin isolasi mandiri di rumahnya.

IM sekeluarga masih bersedih kehilangan putranya, Berkatnu Indrawan Janguk, dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Mohamad Soewandhi, Surabaya, Jawa Timur, yang meninggal tiga bulan lalu tepatnya pada Senin, 27 April 2020. Anaknya mengurus pasien Covid-19 hingga akhirnya tertular.

Editor:
nelitriana
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000