Pascapelantikan lima deputi baru, Kantor Staf Presiden (KSP) diharapkan lebih intensif berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin agar dapat mengetahui kebutuhan Presiden dan Wapres.
Oleh
FX Laksana Agung Saputra
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kantor Staf Presiden diharapkan lebih intensif berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Hal itu penting agar cepat menangkap kebutuhan presiden dan wakil presiden sekaligus memberikan masukan dalam menjalankan tugasnya.
Setelah lama dinanti, Presiden Jokowi akhirnya menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 45/M Tahun 2020 tentang Pengangkatan Deputi di Lingkungan Kantor Staf Presiden (KSP) tertanggal 15 Juni 2020. Selanjutnya, pada 22 Juni 2020, Moeldoko melantik lima deputi baru di lingkungan KSP di Gedung Bina Graha, Jakarta.
Moeldoko sebelumnya diangkat Presiden untuk kedua kalinya sebagai Kepala Staf Presiden bersamaan dengan pengangkatan Kabinet Indonesia Maju pada 23 Oktober 2019 atau tiga hari seusai pelantikan presiden dan wakil presiden di MPR. Pengangkatan pertama kali Moeldoko dilakukan pada 17 Januari 2018 untuk menggantikan Teten Masduki.
”Setelah lama dinanti, Presiden Jokowi akhirnya menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 45/M Tahun 2020 tentang Pengangkatan Deputi di Lingkungan Kantor Staf Presiden (KSP) tertanggal 15 Juni 2020. Selanjutnya, pada 22 Juni 2020, Moeldoko melantik lima deputi baru.”
Kelima orang yang dilantik sebagai deputi itu adalah Febry Calvin Tetelepta sebagai Deputi I, Abetnego Panca Putra Tarigan sebagai Deputi II, Panutan S Sulendrakusuma sebagai Deputi III, Juri Ardiantoro sebagai Deputi IV, dan Jaleswari Pramodhawardani sebagai Deputi V.
Deputi I membidangi infrastruktur, energi, dan investasi. Deputi II membidangi pembangunan manusia. Deputi III membidangi perekonomian. Deputi IV membidangi informasi dan komunikasi politik. Deputi V membidangi politik, hukum, keamanan, dan HAM.
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Agus Pambagio, mengatakan, KSP adalah organ pendukung yang melekat ke lembaga kepresidenan. Oleh sebab itu, tanggung jawab dan target kerjanya mengikuti kebutuhan presiden.
”KSP kerjanya supporting unit di luar kabinet. Tugasnya melengkapi hingga seharusnya mengkaji kebijakan-kebijakan kementerian,” kata Agus.
”KSP harus proaktif berkomunikasi dengan presiden. Dengan demikian, KSP cepat menangkap kebutuhan presiden sekaligus cepat memberi masukan.”
Agar tugasnya efektif, Agus menambahkan, KSP harus proaktif berkomunikasi dengan presiden. Dengan demikian, KSP cepat menangkap kebutuhan presiden sekaligus cepat memberi masukan.
Saat pelantikan, Moeldoko mengatakan, jabatan deputi di KSP memiliki tanggung jawab sangat besar membantu kerja presiden dan wakil presiden. Apalagi di masa pandemi Covid-19, para deputi harus bekerja ekstra lebih keras.