Pembagian Jam Kerja Tak Berjalan, Stasiun Bogor Padat
›
Pembagian Jam Kerja Tak...
Iklan
Pembagian Jam Kerja Tak Berjalan, Stasiun Bogor Padat
PT KCI berharap, dengan meningkatnya jumlah penumpang KRL, ada kerja sama dari berbagai pihak untuk menerapkan pengaturan kerja karyawan sesuai Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 8 Tahun 2020.
Oleh
AGUIDO ADRI
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Kepadatan dan antrean panjang kembali terjadi di Stasiun Bogor pada Senin (6/7/2020). Pemerintah Bogor berharap ada penambahan jumlah rangkaian gerbong dan penerapan sistem pembagian jam kerja harus berjalan di perkantoran.
Melalui video singkat di akun Instagram, Wali Kota Bima Arya Sugiarto, ditemani Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) Wiwik Widayanti, meninjau warga Bogor yang hendak berangkat kerja menuju Jakarta menggunakan kereta rel listrik (KRL) di Statiun Bogor, Senin pagi.
Dalam video singkat itu, Bima menyaksikan antrean panjang penumpang dan harus menunggu sekitar 2 jam lamanya untuk bisa masuk ke gerbong kereta. Panjangnya antrean hingga halaman parkir stasiun. Sementara bus yang disediakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dinilai tak cukup mengurai kepadatan penumpang KRL.
”Ini kondisi stasiun hari ini, jumlah penumpang meningkat, sudah dua kali lipat dari masa PSBB. Saat ini sudah nyaris normal. Pengaturan bus masih berjalan tapi tidak bisa maksimal. Bus bukan solusi,” kata Bima.
Ini kondisi stasiun hari ini, jumlah penumpang meningkat, sudah dua kali lipat dari masa PSBB. Saat ini sudah nyaris normal. Pengaturan bus masih berjalan tapi tidak bisa maksimal. Bus bukan solusi.
Sementara itu, Wiwik mengatakan, tren penumpang terus naik. Pada saat PSBB jumlah penumpang sekitar 200.000 orang. Sementara pada masa PSBB transisi, jumlah penumpang naik mencapai 400.000 penumpang.
Bima melanjutkan, peningkatan jumlah penumpang KRL karena mulai banyak perusahaan dan perkantoran dari berbagai sekstor sudah aktif kembali. Namun, mulai aktifnya aktivitas perkantoran tidak dibarengi dengan penambahan kapasitas gerbong. Saat ini kapasitas gerbong hanya dibatasi 35 persen atau 60-72 orang per kereta.
Untuk itu, Bima meminta kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta kapasitas gerbong kereta dengan protokol kesehatan yang lebih ketat atau menambah waktu keberangkatan KRL. Tidak hanya itu saja, Pemkot Bogor juga meminta agar sistem pembagian jam kerja dievaluasi total implementasinya. Menurut Bima, idealnya sistem pembagian kerja lebih berjarak dan dipastikan berjalan di perkantoran.
”Bapak Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pagi ini warga Bogor harus mengantre selama 1,5-2 jam untuk bisa masuk ke gerbong kereta. Bus yang kami siapkan sudah maksimal dan memang tidak bisa jadi solusi permanen,” kata Bima.
Bima melanjutkan, Pemkot Bogor akan gencarkan tes usap di Stasiun Bogor untuk lebih memastikan tingkat kerentanan penularan Covid-19 di stasiun.
Sementara itu, menurut Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, antrean panjang selalu terjadi di Stasiun Bogor dari pukul 03.00 hingga pukul 10.00. Untuk itu, Pemkot Bogor terus mendorong pihak penyelenggara menambah 10 sampai 12 rangkaian gerbong. Selain penambahan jumlah gerbong, daya tampung penumpang yang biasanya diisi 60 orang bisa ditambah 100 penumpang dengan aturan protokol ketat, seperti penggunaan pelindung wajah.
”Pemkot sudah menyampaikan kepada PT KCI dan PT KAI untuk menambah rangkaian gerbong kereta. Gubernur Ridwan Kamil juga sudah menyampaikan ke Daop 1 usulan penambahan. Namun, pihak penyelenggara angkutan sedang menunggu hasil kajian dari Badan Litbang Kementerian Perhubungan,” kata Dedie.
Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba, dalam keterangan tertulis, mengatakan, tidak hanya di stasiun Bogor, antrean juga terjadi di Stasiun Cilebut, Bojong Gede, Bekasi, dan Rangkasbitung. Hingga pukul 10.00 tercatat ada 166.044 pengguna KRL, meningkat 7 persen dibandingkan Senin (29/6/2020) lalu pada kurun waktu yang sama.
”Di dalam KRL pengguna juga dibatasi hingga maksimal 74 orang per kereta. Upaya tersebut dilakukan PT KCI untuk menekan penyebaran Covid-19 sehingga kita dapat lebih produktif, sehat, dan aman,” kata Anne.
PT KCI berharap, dengan meningkatnya jumlah penumpang KRL, ada kerja sama dari berbagai pihak untuk menerapkan pengaturan kerja karyawan sesuai Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 8 Tahun 2020 tentang pengaturan jam kerja sehingga mobilitas pengguna KRL dapat tersebar.
PT KCI berharap, dengan meningkatnya jumlah penumpang KRL, ada kerja sama dari berbagai pihak untuk menerapkan pengaturan kerja karyawan sesuai Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 8 Tahun 2020 tentang pengaturan jam kerja sehingga mobilitas pengguna KRL dapat tersebar.
Anne menilai pengaturan jam kerja dengan sistem sif dinilai menjadi solusi paling memungkinkan saat ini untuk mengurai kepadatan di tengah jumlah pengguna yang bertambah 9-10 persen setiap pekannya sejak PSBB transisi.
Selain itu, kata Anne, berdasarkan pemantauan, kata Anne, masih ditemukan pengguna KRL yang tidak menghormati pengguna lain yang telah antre sejak awal. Di Stasiun Bogor saja, setidaknya ada 500 pengguna yang naik kereta berlawan arah demi menghindari antrean penyekatan pengguna.
”Mereka kemudian harus turun dari kereta dan mengikuti antrean dari titik paling belakang. Perilaku seperti ini selain tidak menghormati sesama pengguna KRL yang telah tertib ikut antrean juga menghambat kelancaran antrean di Stasiun,” kata Anne.
Penambahan
Untuk meningkatkan kapasitas angkut, PT KCI mulai Senin menjalankan 10 perjalanan KRL lintas Tangerang dengan 5 stamformasi 12 kereta dan 1 stamformasi 8 kereta. Total perjalanan KRL di lintas Tangerang saat ini sebanyak 98 perjalanan per hari dengan jam keberangkatan awal dari Stasiun Tangerang menuju Stasiun Duri pukul 04.30 dan keberangkatan akhir dari Stasiun Duri menuju Stasiun Tangerang pukul 21.10.
Penambahan ini sesuai dengan tren pergerakan pengguna yang semakin ramai, terbukti pagi ini jumlah pengguna KRL di Stasiun Tangerang mencapai 4.798 orang atau meningkat 53 persen dibandingkan Senin lalu. Dengan penambahan mulai hari ini, total perjalanan KRL saat ini mencapai 947 perjalanan per hari.