Sehari Bertambah 265 Kasus Positif

Dua rukun warga di Grogol Utara, Jakarta Selatan, diisolasi setelah temuan 16 kasus positif Covid-19.

KOMPAS/STEFANUS ATO

Sejumlah akses masuk ke wilayah RW 006 dan RW 014 Kelurahan Grogol Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ditutup pada Minggu (5/7/2020). Ini dilakukan setelah 16 warga di wilayah itu positif Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS — Jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 265 kasus per Minggu (5/7/2020) sore sehingga total kumulatif positif menjadi 12.295 kasus. Pada saat bersamaan, Ibu Kota dinilai belum siap menuju normal baru seperti ditunjukkan studi pada periode 29 Mei-20 Juni 2020, melibatkan 154.471 responden valid, yang di antaranya menghasilkan indeks persepsi risiko yang cenderung rendah.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati memaparkan, saat ini 584 pasien dirawat di rumah sakit dan 3.390 orang isolasi mandiri di rumah. ”Untuk orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 27.604 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) 18.234 orang,” ujar

Ani, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta, Minggu.

Baca juga: 16 Warga Positif Covid-19, Dua RW di Grogol Utara Ditutup

Kemarin sore, dua wilayah rukun warga 006 dan 014, Kelurahan Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ditutup sementara hingga 14 hari ke depan. Di sana, 16 warga dinyatakan positif Covid-19. Akses masuk-keluar RW itu dijaga petugas keamanan setempat. Akses utama kedua RW itu ditutup portal. Mereka yang diperbolehkan keluar atau masuk hanya warga yang bermukim di wilayah itu saja.

Aktivitas di gang-gang kecil didominasi anak-anak kecil yang bersepeda atau bermain bola. Anak-anak yang bermain sebagian besar tetap mengenakan masker. Sejumlah petugas keamanan dari RW 014 dan RW 006 berjaga di pintu masuk wilayah RW 014. Petugas keamanan, Bahrudin, mengatakan, mereka bergantian ditugaskan berjaga 24 jam di pintu masuk.

Warga luar dengan kepentingan atau alasan apa pun dilarang masuk. Sumiyati (45), warga RT 001 RW 014, mengatakan, sejak mendapat kabar, Sabtu (4/7) malam, kalau ada tetangga di sekitar rumahnya positif Covid-19, ia bersama keluarganya lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. Ia juga menghindar untuk sementara waktu tak mengobrol atau menerima tamu dari warga sekitar.

Baca juga: Sabar Menunggu Normal Baru DKI

”Pengurus RT tidak beri tahu siapa nama-nama tetangga positif korona. Jadinya makin serem, lebih baik di dalam rumah. Kami hanya keluar untuk belanja sayur atau kebutuhan memasak,” ujarnya.

KOMPAS/RIZA FATHONI

Spanduk imbauan terpasang di kawasan RW 014 Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7/2020). Akses menuju kawasan tersebut ditutup sementara selama 14 hari mulai Sabtu (4/7/2020) malam menyusul 12 warga setempat yang positif Covid-19.

Zona merah

Dua wilayah RW 014 dan RW 006 Kelurahan Grogol Utara kini masuk sebagai wilayah zona merah Covid-19. Sekretaris RW 014 Supardi HM mengatakan, wilayah RW 006 dan RW 014 harus melakukan karantina lokal karena ada 16 warga positif Covid-19.

”Hari ini ada penambahan 4 warga, total ada 16 warga positif di kedua RW wilayah Kelurahan Grogol Utara. Mereka sudah dibawa ke Wisma Atlet. Selain itu, selama karantina lokal akan ada bantuan sembako untuk pemenuhan kebutuhan warga,” kata Supardi.

Kami minta para pekerja dibatasi dan wajib menggunakan masker.

Warga positif Covid-19 adalah perawat salah satu puskesmas di Grogol. Perawat itu tak melapor ke pengurus RT/RW jika positif Covid-19 hingga menular ke keluarga dan satu warga lainnya. Tidak hanya itu, kata Supardi, satu pekerja di pemotongan ayam di kompleks tersebut juga positif Covid-19.

Meski ada pekerja positif Covid-19, tempat usaha pemotongan ayam itu tetap beroperasi dengan penerapan protokol kesehatan. ”Kami minta para pekerja dibatasi dan wajib menggunakan masker. Tempat usaha pemotongan ayam masih aktif beroperasi. Satu lagi warga yang positif adalah pedagang ubi,” kata Supardi.

Jaga pasar

Terkait disiplin protokol kesehatan Covid-19 di pasar tradisional, Pemprov DKI Jakarta mengerahkan dan menugaskan 5.000 pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan pemprov.  Chaidir, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov DKI Jakarta, menjelaskan, PNS dari semua dinas, badan, biro, dan sekda sudah dijadwalkan mengawasi 154 pasar.

Baca juga: Mayoritas Warga DKI Jakarta Yakin Tak Akan Tertular Covid-19

PNS yang dapat penugasan adalah PNS berusia di bawah 50 tahun tanpa penyakit penyerta, seperti jantung, diabetes, asma, dan sedang tidak hamil. Para PNS itu bertugas mulai 6 Juni hingga PSBB transisi berakhir.

Cucu Ahmad Kurnia, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, menyatakan, 30 PNS di lingkungan Disparekaf mendapat penugasan itu. Mereka bertugas pukul 07.00-13.00 serta dianggap dinas luar, mendampingi satpol PP dan petugas dari dinas lain.