Perjalanan Arsenal pada akhir musim ini tidak akan mudah karena mereka dihadang tim-tim besar. Manajer Arsenal Mikel Arteta kini berusaha memenangi setiap laga tersisa dan berdoa.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LONDON, SENIN — Arsenal mulai memasuki fase krusial dalam dua pekan mendatang yang bakal menentukan langkah mereka musim depan. Secara berturut-turut, tim ”Meriam London” ini akan menghadapi tim-tim tangguh di Liga Inggris, dimulai dengan laga kontra Leicester City di Stadion Emirates, Rabu (8/7/2020) pukul 02.15.
Selanjutnya, mereka akan bertemu finalis Liga Champions musim lalu, Tottenham Hotspur, dan kemudian menghadapi sang juara Liga Inggris musim ini, Liverpool. Mereka hanya diberi istirahat tiga hari sebelum menjalani laga semifinal Piala FA melawan Manchester City, Sabtu (18/7/2020) malam waktu Inggris.
Melawan empat tim besar dalam waktu dua pekan di dua kompetisi yang berbeda merupakan jalan yang harus ditempuh Arsenal untuk mendapatkan ”hadiah” tersisa musim ini, yaitu tiket ke kompetisi Eropa. Arsenal yang berada di peringkat ketujuh dengan 49 poin masih berpeluang tampil di Liga Europa dan bahkan Liga Champions musim depan.
Jatah tiket ke Liga Champions bisa saja didapat dengan finis di peringkat kelima. Syaratnya, Manchester City terbukti bersalah melanggar aturan financial fair play dan dihukum tidak boleh tampil di Liga Champions dalam dua musim ke depan. Keputusan itu direncanakan akan diumumkan pada pertengahan Juli ini.
”Saya rasa kami harus bisa memenangi setiap laga berikutnya, lalu menunggu dan berdoa. Ini bukan soal memenangi satu laga saja,” kata Manajer Arsenal Mikel Arteta, dilansir laman Arsenal. Memenangi setiap laga saja tidak cukup karena Arsenal juga membutuhkan keberuntungan untuk melihat tim-tim yang berada di atas mereka kehilangan poin.
Laga kontra Leicester menjadi pengecualian karena Arsenal punya kesempatan langsung untuk menjegal ”Si Rubah”. Leicester pada paruh kedua musim ini kehilangan konsistensinya dan posisinya di peringkat ketiga klasemen mulai goyah. Mereka memiliki 58 poin dan hanya unggul satu poin di atas Chelsea.
Arsenal punya momentum untuk menjatuhkan Leicester dari peringkat empat besar dan menambah poin menjadi 52 poin. Lagi pula, Arsenal sudah membangun tren kemenangan dalam empat laga terakhir di semua kompetisi. Arteta tinggal melanjutkan momentum ini.
Namun, Leicester tampaknya juga sudah kembali ganas setelah mengalahkan Crystal Palace, 3-0, pada laga sebelumnya. Striker Leicester, James Vardy, berhasil mencatatkan golnya yang ke-100 di Liga Inggris pada laga itu. Arteta melihatnya sebagai ancaman serius. ”Ia (Vardy) selalu punya energi di setiap laga. Sungguh luar biasa bisa menjaga konsistensi seperti yang ia lakukan di Liga Primer,” ujar Arteta.
Vardy sangat setia kepada Leicester dan pernah menolak kesempatan untuk pindah ke Arsenal pada 2016 setelah Leicester menjuarai Liga Inggris. ”Vardy telah menemukan rumahnya di sini. Dia sangat dikagumi dan dicintai para pendukung,” kata Manajer Leicester City Brendan Rodgers.
Tugas Vardy saat menghadapi Arsenal semakin berat karena Leicester diragukan bisa memainkan sang pengatur permainan, James Maddison, dan bek Ben Chilwell karena cedera. Keduanya merupakan pemain yang selama ini berjasa menciptakan peluang-peluang gol sehingga Leicester bisa bangkit dan kembali ke papan atas.
Rodgers menilai, laga yang akan mereka hadapi sangatlah berat. ”Arteta telah bekerja dengan sangat baik. Ekspektasi terhadap dirinya sangat tinggi, tetapi ia mampu melewatinya dengan caranya yang luar biasa,” ujarnya.
Rekor Liverpool
Pada laga lain, Senin kemarin, Liverpool kembali ke jalur kemenangan dengan mengalahkan Aston Villa, 2-0, di Stadion Anfield. Kini, mereka berada di puncak klasemen dengan 89 poin dan masih berpeluang memecahkan rekor perolehan 100 poin yang diraih Manchester City pada dua musim lalu.
Dengan lima laga tersisa, Liverpool masih bisa mengumpulkan maksimal 15 poin lagi sehingga rekor itu masih bisa dipecahkan. Namun, Manajer Liverpool Juergen Klopp mengatakan bahwa perburuan rekor itu bukan prioritas mereka. ”Kami tidak memikirkan untuk memecahkan rekor sejak awal sehingga kami bisa sampai pada titik ini (menjadi juara dan mendapat 89 poin). Kami selalu fokus 100 persen pada setiap laga dan cara ini tidak akan berubah,” kata Klopp.
Dua gol ke gawang Aston Villa itu dicetak oleh Sadio Mane dan Curtis Jones. Laga ini merupakan kebangkitan Liverpool setelah dikalahkan City, 0-4, pada laga sebelumnya. Seusai kemenangan telak itu, City justru dikalahkan Southampton, 0-1, pada laga lain. Manajer Manchester City Pep Guardiola untuk pertama kali dalam kariernya menelan kekalahan tandang sebanyak tiga kali beruntun. (AFP/REUTERS)