Garuda Muda Memulai Pelatnas Menuju Piala Asia U-16
›
Garuda Muda Memulai Pelatnas...
Iklan
Garuda Muda Memulai Pelatnas Menuju Piala Asia U-16
Pemain timnas sepak bola U-16 kembali melakukan pemusatan latihan nasional di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/7/2020). Latihan dilakukan dengan persiapan matang mengikuti protokol kesehatan.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah hanya melakukan latihan individu di rumah masing-masing sejak Maret atau sejak wabah Covid-19 merebak di Indonesia, para pemain tim nasional sepak bola Indonesia U-16 kembali melakukan pemusatan latihan nasional bersama di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/7/2020). Pelatnas tahap pertama yang berlangsung selama 6-29 Juli ini lebih banyak diisi dengan pengenalan kembali cara bermain bersama di lapangan.
”Selama 3,5 bulan ini, anak-anak hanya berlatih sendiri-sendiri dan jarang ke lapangan. Untuk itu, pemusatan latihan kali ini lebih banyak diisi dengan program pengenalan kembali cara bermain bersama di lapangan. Intensitasnya juga dimulai dari rendah dahulu,” ujar pelatih timnas U-16 Bima Sakti kepada awak media, Senin.
Bima mengatakan, untuk melaksanakan pelatnas kali ini, mereka melakukan persiapan matang mengikuti protokol kesehatan yang ada agar pelatnas timnas U-16 tidak menjadi kluster baru penyebaran Covid-19. Setiba di Bekasi, Minggu (5/7/2020), 26 pemain yang dipanggil, para pelatih, ataupun ofisial langsung melakukan tes cepat atau rapid test. Hasilnya, semuanya tidak ada yang reaktif terhadap Covid-19. Beberapa hari ke depan, mereka akan menjalani tes usap atau swab atau PCR untuk lebih memastikan diri terbebas dari Covid-19.
Sebelum dan sesudah latihan, semua komponen tim harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, sepert menggunakan masker, selalu menjaga kebersihan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Semuanya dilarang untuk memisahkan diri dari tim kecuali ada hal yang sangat mendesak. Kalau ada yang keluar tanpa izin, mereka langsung mendapat sanksi berat.
Saat latihan, para pemain menggunakan sarung tangan, sedangkan pelatih dan ofisial menggunakan sarung tangan serta masker. ”Pemusatan latihan kali ini sangat berbeda. Kami semua harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan displin. Kami tidak membuat kluster baru penyebaran Covid-19,” tutur Bima.
Bertahap
Khusus untuk program latihan, lanjut Bima, dirinya memulai latihan untuk mengajak semua pemain beradaptasi kembali dengan rekan dan kondisi lapangan. Sebab, mereka sudah lama hanya berlatih sendiri, jarang menyentuh bola dan bermain di lapangan. Latihan itu diisi dengan permainan kecil cara transisi dari menyerang ke bertahan dan sebaliknya.
Intensitas latihan dilakukan dengan tempo rendah. Namun, secara bertahap akan terus ditingkatkan dari pekan ke pekan. Di Juli ini, kemungkinan besar tidak ada uji coba dengan tim luar negeri, tetapi ada uji coba dengan tim lokal. Nantinya, tim yang akan diundang itu harus melakukan tes cepat atau swab/PCR agar tidak membahayakan pemain timnas U-16.
”Pada Agustus, kemungkinan latihan sudah berlangsung normal dan berintensitas tinggi. Bulan depan, kami juga berencana untuk melakukan uji coba internasional agar persiapan para pemain lebih matang sebelum ke Piala Asia U-16 nanti (di Bahrain, 25 November-12 Desember),” ujarnya.
Bima menuturkan, sejauh ini, para pemain yang dipanggil mayoritas muka lama yang pernah mengisi skuad Garuda Muda tersebut. Praktis, hanya ada satu pemain asal tim Gabsis Sambas, Kalimantan Barat, Krisna Budi Sulistia. Adapun Gabsis Sambas merupakan finalis Piala Soeratin U-15 2020 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, 29 Februari lalu. Di partai puncak, mereka takluk 1-2 dari PSP Padang, Sumatera Barat. ”Semua pemain punya kesempatan yang sama untuk ikut ke Piala Asia U-16 nanti,” katanya.
Menyesuaikan diri
Pemain timnas U-16 asal Surabaya, Jawa Timur, yang tergabung dengan klub Liga 1 Bali United, Marcel Januar Putra, mengutarakan, para pemain mencoba beradaptasi dengan kebiasaan baru atau new normal yang berlaku selama pelatnas tersebut. Salah satunya, berlatih dengan menggunakan sarung tangan. ”Rasanya agak berbeda, tetapi kami mencoba menyesuaikan diri karena semuanya demi kesehatan,” tuturnya.
Khusus masalah teknis selama latihan, tambah Januar, dirinya merasa fisik agak menurun. Demikian tingkat akurasi umpan atau passing, juga mengalami penurunan. Itu semua karena dirinya hanya latihan individu dan nyaris tidak pernah berlatih di lapangan sejak Maret lalu. ”Tapi, kami semua mencoba beradaptasi lagi lewat program latihan awal-awal ini,” ujarnya.
Timnas U-16 akan tergabung di Grup D pada Piala Asia U-16 nanti. Mereka tergabung dengan para raksasa Asia, seperti juara bertahan Jepang, Arab Saudi, dan China. Setelah tampil cukup apik dengan lolos ke perempat final Piala Asia U-16 2018 atau edisi sebelumnya, kali ini, tim Merah Putih tidak ditarget muluk-muluk, tetapi berusaha lolos dari putaran grup.