Gubernur Jabar Ridwan Kamil Janji Laporkan Data Kematian PDP-ODP
›
Gubernur Jabar Ridwan Kamil...
Iklan
Gubernur Jabar Ridwan Kamil Janji Laporkan Data Kematian PDP-ODP
Jawa Barat menjadi satu-satunya provinsi di Pulau Jawa yang tidak melaporkan kasus kematian pasien dalam pengawasan Covid-19. Gubernur Jabar Ridwan Kamil berjanji akan membuka data itu berdasarkan laporan manual.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Jawa Barat menjadi satu-satunya provinsi di Pulau Jawa yang tidak melaporkan kasus kematian pasien dalam pengawasan Covid-19. Gubernur Jabar Ridwan Kamil berjanji akan membuka data tersebut berdasarkan laporan manual.
Hingga Selasa (7/7/2020) pukul 19.21, laman Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) belum menampilkan data kematian PDP. Padahal, laman pelaporan Covid-19 di DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur telah menyajikan data itu.
Menurut Kamil, data tersebut ada di rumah sakit dan dilaporkan kepada pemerintah pusat lewat aplikasi. Ia mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat untuk dapat mengakses data di aplikasi itu, tetapi belum mendapatkan jawaban.
”Kami putuskan update data kematian PDP dan ODP (orang dalam pemantauan) berdasarkan laporan manual saja,” ujarnya di Kota Bandung, Selasa.
Kamil mengatakan, terdapat sekitar 1.000 kematian PDP dan ODP berdasarkan laporan manual. Namun, menurut dia, kasus tersebut tidak bisa diartikan sebagai kasus kematian akibat Covid-19.
”Karena bisa saja itu orang yang sakit (penyakit lain) dalam masa pandemi Covid-19, tetapi sudah dicap PDP. Terlalu zalim kalau disimpulkan positif,” ujarnya.
Terdapat sekitar 1.000 kematian PDP dan ODP berdasarkan laporan manual. Namun, menurut Kamil, kasus tersebut tidak bisa diartikan sebagai kasus kematian akibat Covid-19.
Kamil berjanji akan membuka data secara transparan. Sebab, pihaknya selalu menggunakan data untuk mengambil kebijakan terkait penanggulangan Covid-19.
”Poinnya, data PDP dan ODP akan ditambahi statusnya. Besok (Rabu) mungkin sudah bisa update,” ucapnya.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Daud Achmad mengatakan, data di Pikobar telah sesuai dengan data dari gugus tugas pusat. Ia menegaskan, pihaknya tidak bermaskud menutupi data kematian PDP.
”Kami mengikuti pemerintah pusat. Kami memang belum melaporkan datanya (kematian PDP). Tetapi, mungkin data itu ada di kabupaten/kota,” ujarnya.
Berdasarkan data Pikobar yang diperbarui, Selasa pukul 19.21, PDP di provinsi itu berjumlah 10.872 orang. Sejumlah 9.613 orang telah selesai proses pengawasan dan 1.259 orang masih proses pengawasan.
Sementara ODP berjumlah 55.655 orang. Sejumlah 53.413 orang telah selesai proses pemantauan dan 2.242 masih proses pengawasan. Kasus positif di Jabar berjumlah 3.779 orang. Sejumlah 1.763 orang sembuh dan 180 orang meninggal.