Pendaftaran untuk Berhaji bagi Warga Muslim Asing di Arab Saudi Dibuka
›
Pendaftaran untuk Berhaji bagi...
Iklan
Pendaftaran untuk Berhaji bagi Warga Muslim Asing di Arab Saudi Dibuka
Menindaklanjuti keputusan sebelumnya, otoritas Arab Saudi membuka pendaftaran bagi warga asing—Muslim—yang tinggal di negara itu untuk mengikuti ibadah haji tahun ini.
Oleh
Luki Aulia
·2 menit baca
KAIRO, SELASA — Menyusul kebijakan otoritas Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji tahun 2020, umat Islam—dari negara asing—yang tinggal di Arab Saudi boleh mendaftarkan diri. Namun, Pemerintah Arab Saudi membatasi jumlahnya, maksimal 1.000 orang.
Pembatasan itu dilakukan sebagai bagian dari upaya Arab Saudi mencegah penularan Covid-19 dan menjamin keselamatan dan kehidupan jemaah. Biasanya, setiap tahun paling tidak ada 2,5 juta Muslim hadir di Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji. Tahun ini, pelaksanaan haji dijadwalkan berlangsung pada akhir Juli ini.
Pemerintah Arab Saudi, Senin (6/7/2020), mengumumkan, warga asing usia antara 20 dan 65 tahun boleh mendaftar di https://localhaj.haj.gov.sa, tetapi harus dipastikan tidak menderita penyakit diabetes dan jantung. Proses pendaftaran akan dibuka hingga Jumat mendatang.
Selain warga asing yang berada di Arab Saudi, penduduk Arab Saudi juga diperbolehkan berhaji, tetapi dibatasi hanya untuk tenaga medis dan aparat keamanan yang sudah pulih dari penyakit Covid-19. ”Mereka akan dipilih melalui bank data pasien yang sudah pulih dari penyakit Covid-19,” sebut kantor berita Saudi.
Untuk memastikan kondisi kesehatan para calon jemaah haji, akan dilakukan tes terlebih dahulu sebelum masuk ke Mekkah. Setelah melaksanakan ibadah haji, mereka juga harus menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.
Bulan lalu, Arab Saudi mengumumkan akan melaksanakan haji, tetapi dengan jumlah jemaah haji yang sangat terbatas. Ini keputusan yang sulit karena berisiko secara politik dan ekonomi. Keputusan untuk tidak menerima calon jemaah haji dari luar Arab Saudi baru pertama kali dilakukan dalam sejarah modern Arab Saudi .
Ini memicu kekecewaan di kalangan umat Islam seluruh dunia. Namun, keputusan itu kemudian bisa diterima karena besarnya risiko penyebaran penyakit Covid-19. Sampai sejauh ini, Arab Saudi melaporkan terdapat sedikitnya 213.000 kasus positif Covid-19 dengan 2.000 orang yang tewas. (AFP/LUK)