Ketika dua pemain Tottenham Hotspur, Hugo Lloris dan Son Heung-min, bertengkar, sang manajer Jose Mourinho merasa senang. Ia melihat para pemainnya masih bersemangat untuk bangkit dan itu merupakan sesuatu yang indah.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LONDON, SELASA — Tottenham Hotspur terancam mengakhiri musim ini dengan tangan kosong, tanpa trofi dan tiket menuju ke kompetisi Eropa. Situasi ini membuat para pemain Spurs tegang dan bertengkar seperti yang terjadi saat mereka mengalahkan Everton, 1-0, Selasa (7/7/2020) dini hari WIB.
Spurs pada laga itu sudah unggul 1-0 berkat gol bunuh diri bek Everton, Michael Keane, pada menit ke-24. Bola yang ditendang gelandang Spurs, Giovani Lo Celso, mengenai dada Keane dan masuk ke gawang.
Hal yang ada di benak para pemain Spurs saat itu hanyalah bagaimana mempertahankan keunggulan atau menambah gol lagi. Namun, Everton adalah lawan yang sulit ditaklukkan dan punya banyak peluang untuk membobol gawang Spurs malam itu. Salah satunya, peluang yang dimiliki penyerang Everton, Richarlison.
Keberhasilan Richarlison menembak ke gawang Spurs, meski meleset, ternyata membuat kiper Spurs, Hugo Lloris, berang. Ketika babak pertama usai dan para pemain berjalan menuju ke kamar ganti, Lloris menghampiri penyerang Spurs, Son Heung-min.
Sambil mengatakan sesuatu, Lloris mendorong Son dan pertengkaran pun terjadi. Para pemain Spurs lainnya, seperti Harry Winks dan Moussa Sissoko, berusaha melerai kedua rekannya itu. Entah apa yang terjadi di dalam ruang ganti.
[embed]https://youtu.be/ceWDVfr_sao[/embed]
Seusai laga, Lloris mengatakan bahwa masalahnya dengan Son sudah selesai. ”Saya jengkel karena kami tidak bisa mencegah lawan yang datang menyerang sebelum babak pertama berakhir. Namun, ya inilah sepak bola,” ujar Lloris.
Kiper tim nasional Perancis itu menuduh Son sebagai pemain yang paling bertanggung jawab atas peluang yang dimiliki Richarlison. Saat itu Son gagal mendapatkan bola di tengah lapangan dan tidak mundur untuk membantu tim bertahan. Lloris merasa Son seharusnya berusaha untuk merebut bola itu lagi.
Pertengkaran ini hanya untuk memastikan kami saat ini berada di jalur yang sama. (Hugo Lloris)
”Terus terang, kami dalam situasi yang tidak menggembirakan, jadi kami bisa bertengkar. Pertengkaran ini hanya untuk memastikan kami saat ini berada di jalur yang sama,” kata Lloris. Satu hal yang pasti, Lloris tidak mau timnya kembali terpuruk dan gagal mencapai peringkat enam besar pada musim ini.
Sejak awal musim, setelah Spurs gagal merebut trofi Liga Champions karena dikalahkan Liverpool di babak final, mereka menjalani musim yang buruk. Di Liga Inggris, mereka terus kehilangan poin dan melorot ke papan tengah. Spurs juga sudah tidak punya peluang merebut trofi di kompetisi lainnya, termasuk Liga Champions.
Peluang Spurs untuk tampil di Liga Champions musim depan sangat tipis dan bahkan sudah tertutup. Dengan lima laga tersisa, Spurs saat ini masih berada di peringkat kedelapan dengan 48 poin. Sementara Manchester United yang sedang dalam kondisi terbaiknya kini berada di peringkat kelima dengan 55 poin.
Tiket Liga Europa
Spurs kini berharap bisa mendapatkan tiket ke Liga Europa dan Manajer Spurs Jose Mourinho senang melihat para pemainnya masih memiliki semangat, seperti yang terlihat dalam pertengkaran itu. ”(Pertengkaran) itu adalah sesuatu yang indah. Ini mungkin konsekuensi dari pertemuan kami,” kata Mourinho.
Dalam pertemuan tim, Mourinho meminta para pemain untuk saling menuntut dan memberi tekanan kepada rekan-rekannya. Dengan demikian, setiap pemain saling menjaga dan mengingatkan untuk tetap memberikan yang terbaik.
Son, menurut Mourinho, merupakan salah satu pemain yang berharga di dalam tim. ”Namun, sang kapten (Lloris) meminta sesuatu yang lebih dari Son,” kata Mourinho.
Manajer Everton Carlo Ancelotti juga menuntut para pemainnya tampil lebih baik dalam lima laga ke depan. Sama seperti Spurs, Everton masih berharap bisa mendapatkan tiket ke Liga Europa. Everton kini berada di peringkat ke-11 dengan 44 poin.
”Pada babak kedua (lawan Spurs), kami punya lima peluang gol dan kami ingin bermain lebih baik agar memenangi laga berikutnya,” kata Ancelotti.
Everton masih akan menjalani tiga laga kandang dan dua laga tandang. Masih ada tim kuat seperti Wolverhampton Wanderers dan Sheffield United di depan mata. (AFP/REUTERS)