Atalanta tengah ”terbang tinggi” saat menjamu Sampdoria di Liga Italia, Kamis dini hari WIB nanti. Meskipun lelah, mereka bertekad melanjutkan tren menakjubkan, yaitu sepuluh kemenangan beruntun di berbagai kompetisi.
Oleh
adrian fajriansyah
·5 menit baca
BERGAMO, SELASA — Seusai meraih lima kemenangan beruntun setelah dimulainya kembali Liga Italia musim ini sejak 20 Juni lalu, Atalanta berupaya melanjutkan tren positifnya saat menjamu Sampdoria di Bergamo, Italia, Kamis (9/7/2020) dini hari.
Atalanta, klub yang memiliki logo ”The Banshees” atau perempuan penanda maut dari mitologi Irlandia itu siap menjadikan ”Pelaut Baciccia dari Genoa”, julukan Sampdoria, sebagai korban mereka selanjutnya.
Pertemuan Atalanta dan Sampdoria nanti akan menjadi duel ke-34 mereka di Liga Italia Serie A dan ke-18 kalinya di kandang Atalanta. Sejauh ini, Sampdoria memimpin dengan 17 kemenangan dalam duel tersebut, sementara Atalanta mencatat 13 kemenangan. Namun, saat duel dilakukan di Bergamo, Atalanta unggul sembilan kemenangan, berbanding enam milik Sampdoria.
Sampdoria boleh jadi unggul statistik dalam tiga tahun terakhir. Pasalnya, klub asal kota pelabuhan, Genoa, itu selalu menang atas Atalanta di dua laga terakhir di Bergamo, yakni 1-0 pada 7 Oktober 2018 dan 2-1 pada 3 April 2018. Adapun kali terakhir Atalanta menang atas Sampdoria di Bergamo adalah pada 23 Januari 2017 dengan skor 1-0.
Namun, kali ini, Sampdoria akan menghadapi Atalanta yang berbeda dengan dua hingga tiga tahun yang lalu. Atalanta sekarang adalah salah satu klub terbaik di Serie A. Dari lima laga terakhirnya sejak Juni lalu, klub berjuluk ”Sang Dewi” itu selalu menang. Bahkan, dua di antaranya menang atas klub papan atas, yakni Napoli (skor 2-0) dan Lazio (3-2).
Hanya Juventus, pemuncak klasemen Serie A, yang mampu menyaingi tren sempurna Atalanta. Kendati demikian, Atalanta memainkan satu laga lebih banyak ketimbang Juve sejak Liga Italia dimulai kembali, Juni lalu. Tak pelak, Papu Gomez dan kawan-kawan bisa mantap di posisi keempat klasemen dengan 63 poin dari 30 laga.
Mengancam Lazio dan Inter
Bahkan, Atalanta mulai mengancam keberadaan Inter Milan di peringkat ketiga (64 poin) dan Lazio di urutan kedua (68 poin). Jika terus konsisten dengan performa menawannya itu, tidak menutup kemungkinan klub yang berdiri sejak 17 Oktober 1907 itu menyalip posisi dua klub di atasnya tersebut.
Ini pula menjadi pemicu semangat skuad yang bermarkas di Stadion Gewiss, Bergamo, itu setelah menumbangkan tuan rumah Cagliari 1-0 di Pulau Sardinia, Senin (6/7) lalu. Luis Muriel, pencetak gol kemenangan Atalanta pada laga itu, seperti dikutip Sky Sport Italia, mengatakan, timnya semakin optimistis bisa melangkah lebih jauh seusai meraih kemenangan tersebut.
Apalagi, kemenangan itu tercatat sebagai yang kedelapan beruntun Atalanta di Serie A. Di berbagai kompetisi, mereka kini bahkan telah mencatatkan sepuluh kemenangan beruntun. Bahkan, gol tunggal Muriel itu adalah gol ke-83 Atalanta di Serie A musim ini atau ke-100 di semua ajang. Atalanta pun tercatat sebagai klub tersubur di Serie A musim ini serta salah satu yang paling menghibur di Eropa.
”Kami memiliki target tinggi untuk sesuatu yang bisa kami capai. Kami hanya berselisih lima poin dari Lazio (di peringkat kedua) dan satu poin dari Inter (di urutan ketiga). Saya rasa, itu bisa kami kejar. Tetapi, sulit untuk mengimbangi Juventus (pemuncak klasemen dengan 75 poin dari 30 laga),” ujar Muriel, penyerang asal Kolombia.
Jika bisa duduk di peringkat kedua, Atalanta bisa melampaui prestasi musim lalu, yaitu finis ketiga dengan 69 poin dari 38 laga. Raihan musim lalu adalah prestasi tertinggi klub yang dimiliki Antonio Percassi itu sejak pertama kali berpartisipasi di Liga Italia pada 1928.
Tetap membumi
Walau timnya tengah di puncak penampilan, Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini memilih tetap membumi. Baginya, Atalanta justru sedang mengalami kelelahan mental. Terbukti, mereka kewalahan menghadapi Cagliari yang bermain dengan 10 orang sejak menit ke-26. Tak pelak, mereka hanya mampu menang 1-0 dari gol penalti yang dicetak pada menit ke-27.
”Saya melihat tim sedikit kelelahan mental, bahkan lebih daripada kelelahan fisik. Terbukti, kami tidak punya cukup energi dan ketajaman guna memanfaatkan banyaknya peluang dengan optimal. Itu pula yang membuat kami harus menderita sepanjang laga tersebut,” katanya dikutip Football-Italia.
Atas dasar itu, meskipun berpeluang untuk merangsek ke posisi ketiga, bahkan kedua, Gasperini tetap berpikir realistis. Baginya, mengamankan posisi di zona Liga Champions saat ini merupakan target utama. ”Kami masih jauh dari posisi kedua. Tetapi, kami tetap memikirkan peluang itu. Itu ide yang menarik,” tuturnya.
Di lain pihak, Sampdoria memang patut diwaspadai. Dalam dua laga terakhir, performa mereka terus membaik. Mereka bisa menang 3-0 atas SPAL pada Senin dan 2-1 atas Lecce pada Kamis (2/7) setelah menelan tiga kekalahan sebelumnya. Lagi pula, klub yang berdiri sejak 12 Agustus 1946 itu sedang berupaya untuk mengamankan peluang bertahan di Serie A musim depan.
Saat ini, Sampdoria masih berada di peringkat ke-14 dengan 32 poin dari 30 laga. Mereka hanya berjarak empat tingkat di atas zona degradasi yang sekarang dihuni Lecce (25 poin), Brescia (21 poin), dan SPAL (19 poin). Secara matematis, Sampdoria belum benar-benar aman dari ancaman degradasi. Maka itu, mereka perlu konsisten mendulang poin di delapan laga tersisa.
Kami telah mengambil langkah maju, tetapi kami masih harus terus bertarung dengan pisau di antara gigi kami. (Manolo Gabbiadini)
Penyerang Sampdoria, Manolo Gabbiadini, pun tidak gentar dengan Atalanta. Bahkan, dia berani memasang target untuk mencuri tiga poin dari klub yang sedang naik daun tersebut. ”Kami ingin melanjutkan tren kemenangan ini (dua kemenangan beruntun). Masih ada delapan laga dan kami tidak boleh menyerah (keluar dari zona degradasi). Kami telah mengambil langkah maju, tetapi kami masih harus terus bertarung dengan pisau di antara gigi kami,” ujarnya di laman resmi Sampdoria.
Pelatih Sampdoria Claudio Ranieri, dalam kanal Youtube klub itu, berkata, ia sadar bahwa Atalanta adalah tim terbaik di Serie A saat ini dan punya peluang untuk memenangi Liga Champions. Sementara Sampdoria sudah menelan kekalahan tiga kali dari lima laga yang ada. ”Untuk itu, di laga nanti, kami akan menghadapi Atalanta dengan determinasi dan semangat. Tetapi, kami harus tetap menunjukkan kerendahan hati dan rasa hormat,” pungkasnya.