Kamera Pantau Dipasang di Lokasi Langganan Kebakaran Gambut Jambi
›
Kamera Pantau Dipasang di...
Iklan
Kamera Pantau Dipasang di Lokasi Langganan Kebakaran Gambut Jambi
Kamera pemantau yang terkoneksi sistem ASAP Digital dipasang sejumlah konsesi hutan tanaman industri, restorasi ekosistem, dan kawasan konservasi. Tujuannya, mencegah kebakaran berulang di gambut.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Sejumlah kawasan gambut di Jambi dipasangi kamera pemantau yang terhubung secara langsung dalam sistem monitoring. Jalur kanal dalam areal konservasi gambut juga ditimbun agar lapisan gambut dapat tetap basah di masa kemarau.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Ahmad Bestari mengatakan, kamera pemantau (CCTV) yang terkoneksi dengan sistem Aplikasi Analisa Pengendalian Karhutla (ASAP) Digital telah dipasang di sejumlah konsesi hutan tanaman industri dan restorasi. Dipasang pula dua kamera dalam kawasan Taman Hutan Raya Orang Kayo Hitam dan Hutan Lindung Gambut Londerang. Kedua lokasi ini merupakan areal konservasi gambut yang hampir setiap tahun mengalami kebakaran.
”Hasil pemasangan CCTV cukup efektif. Pada 3 Juli lalu, terpantau ada kebakaran dan langsung ditangani tim di lapangan,” katanya dalam webinar ”Sosialisasi Restorasi Gambut” yang diselenggarakan Badan Restorasi Gambut (BRG), Rabu (8/7/2020).
Ditambahkan Soesilo Indrarto, Kepala Kelompok Kerja Wilayah Sumatera BRG, pada tahun ini dilakukan pula penimbunan pada jalur kanal dalam kawasan Tahura Orang Kayo Hitam. ”Kanalnya kami timbun dengan tanah supaya dapat tertutup kembali,” ujarnya.
Hasil pemasangan CCTV cukup efektif.
Selain ditimbun, kanal di kawasan lainnya disekat agar menahan air dalam lapisan gambut. Hingga saat ini, sudah dibangun 1.175 sekat kanal dan sumur bor. Secara khusus pada tahun ini akan dibangun lagi 14 sekat kanal dan sumur bor.
Kepala Kelompok Kerja Pengembangan Data BRG, Abdul Karim, menambahkan, dari 154 alat pemantau tinggi muka air pada tujuh provinsi, sebanyak 16 alat telah dipasang di wilayah Jambi. Pemasangan alat itu dilengkapi sensor tinggi muka air yang dapat memberi sinyal jika terjadi penyusutan. Dipasang pula sensor kelembaban tanah dan sensor curah hujan.
Dari hasil pemasangan sistem tersebut, diketahui saat ini terjadi penurunan debit pada sejumlah kawasan hidrologis gambut. ”Kecenderungannya menurun terus (tinggi muka air). Ini harus diwaspadai karena curah hujan juga mulai menurun,” katanya.
Senin (6/7/2020), tim gabungan mengikuti apel siaga dan pelatihan bersama pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Distrik VII Wira Karya Sakti di Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman menyebut antisipasi perlu dilakukan, menyambut kemarau ini. Salah satu yang menjadi perhatian adalah kesiapsiagaan personel di lapangan, khususnya pada tiga daerah gambut yang paling rawan kebakaran, yakni Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, dan Muaro Jambi.