Kawasan perkampungan diwaspadai sebagai lokasi penyebaran Covid-19. Kepolisian Daerah Metro Jaya mengantisipasinya dengan membentuk Kampung Jawara.
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar/I Gusti Agung Bagus Angga Putra
·4 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Kepolisian Resor Kota Tangerang Selatan membentuk Kampung Jawara yang tersebar di 11 lokasi di Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang. Kampung Jawara bertujuan meningkatkan kewaspadaan masyarakat yang bermukim di perkampungan sehingga mampu mencegah penyebaran Covid-19.
Kampung Jawara merupakan akronim dari Jaga Kesehatan Warga, Aman, Religius, Sejahtera. Pembentukannya merupakan penjabaran lebih lanjut program besar penanganan Covid-19 oleh Polda Metro Jaya dengan sebutan si Jabat (Jakarta Bogor Depok Bekasi Tangerang Hebat).
Di setiap wilayah, program ini diterjemahkan sesuai dengan kondisi dan kearifan lokal. Di Jakarta Pusat, misalnya, program si Jabat diimplementasikan dengan sebutan si Pitung (Pencegahan Inovatif Tangguh dan Unggul).
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana, Selasa (7/7/2020), menerangkan, pertimbangan memilih program Kampung Jawara di Tangerang Selatan adalah karena perkampungan merupakan daerah-daerah basis kegiatan masyarakat. Selain itu, pencegahan penting dilakukan di tingkatan paling rendah, yaitu rukun tetangga dan rukun warga (RT/RW). Dengan begitu, Nana meyakini masyarakat juga akan lebih sadar tentang upaya pencegahan Covid-19.
Seiring dibentuknya Kampung Jawara, diharapkan upaya mencegah penyebaran Covid-19, khususnya di perkampungan, berangsur-angsur membaik.
”Harapan kami, kampung yang sebelumnya dari zona merah bisa (diturunkan) menjadi kuning. Dari zona kuning jadi zona hijau dan zona hijau ini bertahan untuk tetap hijau,” ujar Nana ketika meninjau Kampung Jawara di Marga Jaya, Pakulonan, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten.
Total ada 11 Kampung Jawara yang sudah dibentuk di wilayah hukum Polres Tangerang Selatan. Tujuh di antaranya berada di Kota Tangerang Selatan dan empat lainnya di Kabupaten Tangerang.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, pembentukan Kampung Jawara didasarkan pada kasus Covid-19 yang terus bertambah di kotanya.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tangerang Selatan, pada 1 Juli 2020 jumlah kasus positif Covid-19 tercatat 404 orang. Jumlah ini naik menjadi 417 kasus pada 2 Juli. Pada 7 Juli ada penambahan dua kasus. Dengan demikian, secara keseluruhan sudah ada 419 kasus positif Covid-19 di Tangerang Selatan.
Penyebaran Covid-19 di wilayah perkampungan masih terjadi di wilayah tetangga Tangerang Selatan, yaitu DKI Jakarta. Sebelumnya, dua wilayah RW 006 dan 014, Kelurahan Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ditutup sementara hingga 14 hari ke depan. Di sana, 16 warga dinyatakan positif Covid-19. Dua RW tersebut dinyatakan masuk sebagai wilayah zona merah Covid-19 dan harus melakukan karantina lokal (Kompas, 6/7/2020).
Satu pintu
Di Kampung Jawara, hanya ada satu pintu keluar-masuk kampung. Langkah itu untuk memudahkan petugas jaga memonitor atau mengawasi pergerakan warga. Sebelum masuk, petugas akan mengukur suhu tubuh pendatang atau tamu.
Di sudut kampung tersedia wastafel dan sabun untuk masyarakat. Kursi di warung-warung kecil milik warga ditempeli selotip bertanda silang yang mewajibkan pengunjung menjaga jarak ketika makan.
Heriyanto (40), warga Kampung Marga Jaya, menuturkan, petugas pertahanan sipil (hansip) rutin berkeliling untuk mengingatkan warga agar
menerapkan protokol kesehatan. Warga yang kedapatan keluar rumah tanpa masker kemudian ditegur dan diberikan masker.
”Jadi, sekarang kalau ada anak muda nongkrong di sini apalagi sampai menimbulkan kerumunan itu langsung dibubarin sama petugas hansip. Selain itu warga aktif melaporkan lewat grup Whatsapp kalau ada kerumunan,” kata Heriyanto.
Sekarang kalau ada anak muda nongkrong di sini apalagi sampai menimbulkan kerumunan itu langsung dibubarin sama petugas hansip.
Ketua RW 004 Kampung Marga Jaya, Chaidir, menjelaskan, ada enam aspek yang diimplementasikan dalam Kampung Jawara, yaitu Jawara Kesehatan Jasmani dan Rohani, Jawara Sosial Ekonomi, Jawara Keamanan, Jawara Informasi dan Kreatif, Jawara Demokrasi, serta Jawara Edukasi.
Setiap aspek dijalankan oleh beberapa pengurus. Pengurus di aspek Jawara Kesehatan Jasmani dan Rohani, contohnya, bertugas melatih warga menghadapi suasana pandemi. Mereka diberi pemahaman mengenai protokol kesehatan dan dilatih memandikan jenazah jika ada warga yang meninggal akibat Covid-19.
Chaidir menyampaikan, belum ada warganya yang dinyatakan positif Covid-19. Beberapa pekan sebelumnya ada 50 warga yang menjalani tes cepat dari puskesmas. Hasil tes mereka semua nonreaktif.
Disiplin di mana saja
Kedisiplinan menjaga diri sendiri dan kesadaran menjaga keselamatan orang lain menjadi tumpuan pencegahan penularan wabah Covid-19. Hal ini karena melakukan pembatasan ketat kian tampak sukar dilaksanakan. Masyarakat tidak bisa lagi menahan diri dan roda ekonomi harus bergulir guna memenuhi kebutuhan.
”Pandemi juga berarti semua orang rawan tertular, entah itu yang tinggal di permukiman padat, apartemen, hingga kompleks perumahan. Melihat tren di masyarakat yang sekarang mulai kembali ke kantor atau berdagang di pasar, dua hal wajib dilakukan terus, yakni memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin,” kata epidemiolog Universitas Respati Indonesia, Cicilia Windiyaningsih, saat dikontak dari Jakarta, Selasa.
Ia mengungkapkan, berdasarkan kunjungan tim dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia ke sejumlah wilayah di Tanah Air, sukar bagi kabupaten/kota ataupun provinsi untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara terus-menerus.
Mengingat adanya kendala ini, pembudayaan gaya hidup baru harus disosialisasikan tanpa henti. Disiplin protokol kesehatan harus diterapkan warga kapan pun dan di mana pun. Jangan disiplin saat ada petugas atau pengawasan saja. Masker, cuci tangan, dan menjaga jarak adalah keniscayaan. Apabila terpaksa berada di keramaian, seperti di angkutan umum, upayakan tidak menyentuh apa pun dan segera mencuci tangan begitu sampai di tujuan.