Penularan Covid-19 di Ibu Kota Dikhawatirkan Bergeser ke Permukiman Padat Penduduk
›
Penularan Covid-19 di Ibu Kota...
Iklan
Penularan Covid-19 di Ibu Kota Dikhawatirkan Bergeser ke Permukiman Padat Penduduk
Dua RW di Grogol Utara, Jakarta Selatan, menjadi contoh cepatnya penularan virus korona tipe baru di kawasan padat penduduk di Ibu Kota.
Oleh
STEFANUS ATO/AGUIDO ADRI
·2 menit baca
Penularan virus korona tipe baru penyebab Covid-19 di Ibu Kota kini dikhawatirkan bergeser dari pasar ke permukiman padat penduduk. Dugaan ini muncul setelah di Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dari 3 Juli sampai dengan 7 Juli 2020, hingga Selasa (7/7/2020), total ada 35 warga yang positif Covid-19. Penularan ini diyakini berawal dari kluster Pasar Palmerah. Pasar Palmerah sebelumnya sempat ditutup sementara karena ada temuan pedagang positif Covid-19.
”Sejak 3 Juli sampai hari ini, warga yang positif Covid-19, jumlahnya seperti itu (35 kasus). Tetapi, ada beberapa yang sudah sembuh, ada sekitar 7 orang,” kata Lurah Grogol Utara Sariman saat dihubungi pada Selasa malam.
Sariman mengatakan, 35 kasus itu ditemukan setelah dilakukan tiga kali tes usap tenggorokan. Kebijakan tes usap itu dilakukan setelah ditemukan kasus positif Covid-19 di Pasar Palmerah.
”Di wilayah itu memang pedagang semua. Jadi, setelah dapat informasi bahwa di RW 014 dan RW 006 ada yang positif, Puskesmas Kebayoran Lama menelusuri dan menemukan kasus-kasus baru dan rata-rata mereka yang positif orang tanpa gejala,” ujarnya.
Sariman menambahkan, untuk mengantisipasi penularan meluas, wilayah RW 014 dan RW 006 ditutup total untuk pihak luar atau diterapkan kebijakan pembatasan sosial berskala lokal. Akses keluar masuk ke wilayah itu hanya terbatas untuk warga setempat.
Langkah penutupan ini bertujuan mengurangi interaksi dengan warga dari RW lain karena penularan di tempat itu terjadi melalui interaksi antarsesama warga. Sebab, penularan di permukiman padat pertama kali ditemukan di wilayah RW 008 Kelurahan Grogol Utara. Kasus itu kemudian meluas dan kini menjadi kluster baru di RW 014 dan RW 006
”Wilayah itu sebelum 3 Juli merupakan zona hijau, tetapi satu kena jadi ambyar di situ. Rupanya PSBB dilonggarkan, warga sedikit lengah, protokol kesehatan tidak dipatuhi,” kata Sariman.
Wilayah itu sebelum 3 Juli merupakan zona hijau, tetapi satu kena jadi ambyar di situ. Rupanya PSBB dilonggarkan, warga sedikit lengah, protokol kesehatan tidak dipatuhi. (Sariman)
Camat Kebayoran Lama Aroman Nimbang mengatakan, warga RW 006 dan RW 014 yang positif Covid-19 saat ini sedang menjalani perawatan di Wisma Atlet. ”Gugus Tugas Covid-19 kelurahan bersama tim puskesmas juga sudah menelusuri warga yang pernah bertemu atau bersentuhan dengan pasien positif. Sampai saat ini kami masih lakukan penelusuran,” kata Aroman.
Tidak hanya itu, kata Aroman, mereka berencana akan melakukan tes cepat dan tes usap di beberapa zona merah, termasuk di wilayah RW 006 dan RW 014 kelurahan Grogol Utara.
”Rencana Rabu-Kamis, tim kesehatan akan melakukan tes cepat dan tes usap di dua wilayah itu. Saya harap dan mohon kita semua patuh protokol kesehatan. Jangan keluar rumah dulu. Bersama jaga keluarga kita,” kata Aroman.