Mercedes, Ferrari, dan Red Bull berpacu memperbaiki mobil mereka jelang seri kedua di Red Bull Ring, akhir pekan ini. Mercedes dan Red Bull fokus ke masalah kelistrikan, sementara Ferrari menghadirkan aerodinamika baru.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
SPIELBERG, SELASA — Tiga tim besar Formula 1 seperti sedang menjalani balapan ”ultramaraton”. Mereka hanya memiliki waktu empat hari guna memperbaiki masalah krusial pada mobil mereka yang muncul saat balapan seri pertama, akhir pekan lalu.
Setelah seri Austria, Minggu lalu, balapan Formula 1 musim 2020 akan berlanjut di sirkuit yang sama, yaitu Red Bull Ring, akhir pekan ini. Namun, seri kedua itu dinamai GP Styria, alih-alih GP Austria II.
Mercedes, yang finis terdepan melalui Valtteri Bottas pada seri Austria lalu, misalnya, fokus memperbaiki masalah gear box dan sensor mobil. Masalah itu muncul pada balapan, Minggu (5/7/2020).
Saat balapan berlangsung, Direktur Teknik Mercedes James Allison bahkan sampai memperingatkan Bottas dan rekannya, Lewis Hamilton, untuk menjauhi kerb (gundukan pembatas lintasan) karena masalah di sensor mobil W11. Hal itu diingatkannya lewat radio tim. Situasi saat itu dianggap Allison sebagai hal yang genting.
Sebenarnya, masalah ini sudah diketahui Mercedes setelah Bottas mengalami masalah pada sesi latihan bebas, Jumat lalu. Namun, solusi tuntas belum juga ditemukan hingga balapan di Red Bull Ring, Spielberg, Austria, Minggu lalu.
”Masalah ini (berawal dari) kegaduhan kelistrikan yang lantas mempengaruhi banyak hal berbeda,” ujar Direktur Engineering Trackside Mercedes Andrew Shovlin dalam podcast ”F1 Nation”, Selasa (7/7/2020).
Masalah kelistrikan juga jadi fokus perbaikan tim unggulan lainnya, Red Bull. Masalah itu mengakibatkan gagal finisnya pebalap unggulan mereka, Max Verstappen, pada lap ke-11. Alexander Albon, pebalap Red Bull lainnya, juga terhenti di lap ke-67 akibat masalah serupa.
Padahal, Albon sempat melaju kencang dan nyaris naik ke posisi kedua sebelum bersenggolan dengan Hamilton dan lalu mengalami masalah kelistrikan di mobilnya. Insiden itu lantas berujung hukuman penalti lima detik bagi Hamilton.
Kami perlu menyelesaikan masalah keseimbangan saat kualifikasi dan menjadi lebih kuat, pekan depan. (Christian Horner)
”Kami perlu menyelesaikan masalah keseimbangan saat kualifikasi dan menjadi lebih kuat, pekan depan,” ujar Kepala Tim Red Bull Christian Horner, seperti dikutip Crash.
Paket baru Ferrari
Sementara itu, tim lainnya, Ferrari, ”tancap gas” untuk menyelesaikan sejumlah paket komponen baru untuk dipakai pada balapan akhir pekan ini. Mereka tidak bisa menunggu hingga seri ketiga, yaitu di Hongaria, karena mobil Ferrari SF1000 sangat tidak kompetitif, akhir pekan lalu di Austria.
Ferrari, yang start dari posisi ke-7 dan ke-11, beruntung bisa finis kedua melalui Charles Leclerc akibat penalti Hamilton dan gagal finisnya para pebalap lain, seperti Verstappen.
Akhir pekan ini, Ferrari tidak bisa lagi berharap pada keberuntungan. Mereka harus memiliki mobil yang andal dan cepat guna meraih podium secara elegan. ”SF1000 tidak setara, bahkan dibandingkan dengan harapan sebelum balapan. Maka itu, pengembangan (mobil) telah dilangsungkan dalam kecepatan penuh,” ujar Kepala Tim Ferrari Mattia Binotto di laman Formula 1 pada Senin.
Menurut Binotto, paket berisi pemutakhiran aerodinamika SF1000 itu awalnya dijadwalkan dipakai pada seri Hongaria, 19 Juli mendatang. Namun, paket itu diselesaikan lebih cepat karena kebutuhan mendesak. ”Paling tidak, jika tidak semuanya, beberapa komponen akan kami hadirkan,” tukas Binotto.
Namun, paket perbaikan itu bukanlah solusi yang bisa langsung menyelesaikan semua masalah pada SF1000. Masalah pengendalian berupa kerap melintirnya ban belakang, seperti dikeluhkan pebalapnya, Sebastian Vettel, membutuhkan pengembangan lebih mendalam.
”Jadi, bukanlah berarti komponen baru (bakal) menjembatani sepenuhnya kesenjangan dengan (mobil) baris terdepan,” ujar Binotto kemudian.