Banjir yang melanda sejumlah titik di Kota Padang, Sumatera Barat, akibat hujan deras pada Rabu (8/7/2020) sore telah surut. Warga membersihkan rumah dan mengeringkan perkakas yang terendam banjir.
Oleh
YOLA SASTRA
·2 menit baca
PADANG, KOMPAS — Banjir yang melanda sejumlah titik di Kota Padang, Sumatera Barat, akibat hujan deras pada Rabu (8/7/2020) sore telah surut. Warga membersihkan rumah dan mengeringkan perkakas yang terendam banjir.
Pelaksana Tugas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Sutan Hendra, Kamis (9/7/2020), mengatakan, banjir yang terjadi Rabu sore mulai surut sekitar pukul 21.00. Ketika itu, warga sudah mulai membersihkan sisa banjir.
”Kamis pagi sudah surut semua. Tidak ada lagi laporan genangan air. Umumnya warga mulai membersihkan sisa banjir pada Rabu malam. Kamis pagi warga menjemur perkakas yang basah,” kata Sutan.
Sebelumnya, hujan deras sejak Rabu siang memicu banjir di Padang. Banjir menggenangi jalan, rumah, dan bangunan lain. Berdasarkan data BPBD Padang, ketinggian air berkisar 40-100 sentimeter.
Kelurahan terdampak banjir, antara lain, Alai Parak Kopi, Lolong Belanti, Kubu Dalam Parak Karakah, Tanah Sirah Piai Nan XX, Kampung Lapai, Tabing Banda Gadang, Gunung Pangilun, Air Tawar Barat, dan Sungai Sapih.
Kamis pagi sudah surut semua. Tidak ada lagi laporan genangan air. Umumnya warga mulai membersihkan sisa banjir pada Rabu malam. Kamis pagi warga menjemur perkakas yang basah.
Sutan melanjutkan, kelurahan belum melaporkan data jumlah rumah atau keluarga terdampak banjir. Namun, secara umum, tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir.
”Kemarin kami coba masuk ke dalam (permukiman untuk evakuasi), masyarakat masih bertahan di rumah masing-masing. Mereka melihat kondisi masih aman,” ujar Sutan.
Selain itu, BPBD Padang pada Rabu malam juga membantu menyeberangkan warga di sekitar Alai Parak Kopi dengan perahu karet. Warga yang baru kembali bekerja itu tidak dapat melintas karena Jalan Gajah Mada di sekitar SD 03 Alai ditutup akibat banjir.
Selokan penuh
Sutan menambahkan, banjir dipicu hujan deras sejak Rabu siang hingga sore. Rabu malam, hujan masih turun meskipun tidak sederas sebelumnya. Intensitas hujan yang tinggi membuat selokan penuh dan tidak dapat menampung air.
Di Lolong Belanti, beberapa warga masih membersihkan rumah dan mengeringkan perkakas yang basah. Genangan air di dalam rumah sudah tidak ada meskipun lantai masih basah.
Vera (44), warga Lolong Belanti, mengatakan, banjir benar-benar surut sekitar pukul 22.00. Rabu malam hujan memang masih turun, tetapi tidak sampai memicu banjir susulan.
”Pagi-pagi saya membersihkan rumah. Ini hampir selesai,” kata Vera. Di halaman rumah Vera, terjemur pakaian basah, sofa, bantal, dan sebagainya. Rabu sore, ketinggian air di dalam rumah Vera mencapai 25 sentimeter.
Sementara itu, Jalan Khatib Sulaiman, yang berjarak belasan meter dari rumah Vera, sudah kering. Sebelumnya, ketinggian genangan air di badan jalan berkisar 10-25 sentimeter.