Spesimen Masih Menumpuk, Kasus di Kalsel Berpotensi Meningkat
›
Spesimen Masih Menumpuk, Kasus...
Iklan
Spesimen Masih Menumpuk, Kasus di Kalsel Berpotensi Meningkat
Penyebaran Covid-19 di Kalimantan Selatan masih belum terkendali. Jumlah kasus terkonfirmasi positif bakal terus bertambah dengan adanya penumpukan pemeriksaan spesimen swab. Spesimen yang belum diperiksa berjumlah 4.000
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Penyebaran Covid-19 di Kalimantan Selatan masih belum terkendali. Jumlah kasus terkonfirmasi positif berpotensi terus bertambah dengan adanya penumpukan pemeriksaan spesimen swab atau usap hidung dan tenggorokan. Jumlah spesimen usap yang belum diperiksa saat ini mencapai 4.000 spesimen.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Muslim, yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, mengatakan, jumlah spesimen usap yang dikirim ke laboratorium pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction) saat ini rata-rata lebih dari 500 spesimen per hari.
Banyaknya spesimen yang dikirim membuat empat laboratorium pemeriksaan PCR yang beroperasi saat ini masih kalah cepat. Pemeriksaan PCR di Kalsel dilakukan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru, RSUD Ulin (Banjarmasin), RSUD Ansari Saleh (Banjarmasin), dan RS Pertamina (Tanjung, Tabalong).
”Kami dari gugus tugas masih berupaya meningkatkan pemeriksaan agar dapat dilakukan dengan banyak dan cepat. Oleh karena itu, ada beberapa laboratorium PCR lagi yang saat ini dalam persiapan untuk difungsikan,” kata Muslim di Banjarmasin, Kamis (9/7/2020).
Menurut Muslim, banyaknya spesimen usap yang dikirim ke laboratorium pemeriksaan PCR akibat gencarnya pelacakan kontak erat oleh tenaga surveilans epidemiologi di lapangan. ”Mudah-mudahan dalam beberapa waktu ke depan, semua spesimen itu dapat diperiksa sehingga temuan kasus baru dari hasil pelacakan dapat dilihat,” katanya.
Mudah-mudahan dalam beberapa waktu ke depan, semua spesimen itu dapat diperiksa sehingga temuan kasus baru dari hasil pelacakan dapat dilihat
Per Kamis (9/7/2020), ada penambahan kasus positif baru di Kalsel sebanyak 108 orang, sehingga kasus terkonfirmasi positif kini berjumlah 3.926 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.555 dalam perawatan, 1.162 sembuh, dan 209 meninggal.
Muslim menyampaikan, penambahan 108 kasus baru tersebut berasal dari spesimen yang diperiksa sebanyak 659 spesimen. Pemeriksaannya dilakukan di laboratorium BBTKLPP Banjarbaru (510 spesimen), RSUD Ulin (59), dan RSUD Ansari Saleh (90). Jadi, rasio hasil positifnya atau positive rate masih tinggi, yakni 16,38 persen.
Mencermati kondisi itu, gugus tugas pun meminta masyarakat berperan aktif memutus rantai penularan Covid-19. Kampung Tangguh Banua yang telah terbentuk di setiap kabupaten/kota diharapkan berperan optimal. ”Sosialisasi penerapan protokol kesehatan harus terus dilakukan supaya itu menjadi kebiasaan baru,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi, yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjarmasin, mengatakan, semua kelurahan di Banjarmasin sudah zona merah. Karena itu, 52 kelurahan yang ada berpotensi menularkan Covid-19 atau menjadi transmisi lokal.
Bahkan, ada beberapa kelurahan di Banjarmasin yang sudah ditandai merah kehitam-hitaman karena jumlah kasus positifnya tinggi atau sudah di atas 60 kasus, yaitu Pekapuran Raya (76 kasus), Teluk Dalam (71), dan Pemurus Dalam (64).
”Kami membedakan gradasi warna merah itu dengan maksud agar masyarakat lebih waspada dan berhati-hati. Masyarakat harus meningkatkan peran sertanya dalam memutus rantai penularan dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan,” kata Machli.