logo Kompas.id
Mengkaji Kontroversi Sistem...
Iklan

Mengkaji Kontroversi Sistem Zonasi

Pelaksanaan sistem zonasi tetap saja masih menuai kritik dan kontroversi. Padahal, sistem ini memiliki tujuan mulia, yakni membuat pendidikan lebih merata.

Oleh
MB Dewi Pancawati
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4yTxV85q32ySGzq9rNon16UqqFw=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2FWhatsApp-Image-2020-07-07-at-19.30.33_1594125363.jpeg
KOMPAS/YOLA SASTRA

Puluhan orangtua calon siswa SMP, di Padang, Sumatera Barat, beberapa waktu lalu, mengadu ke DPRD Padang karena anak mereka tidak lulus dalam seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) zonasi.

Penerimaan peserta didik baru atau PPDB dengan sistem zonasi sudah berjalan tiga tahun, tetapi masalah dan kontroversi terus terjadi. Evaluasi dan penyempurnaan kebijakan harus terus dilakukan agar tujuan pemerataan mutu pendidikan dengan sistem zonasi ini bisa tercapai dengan tetap mengutamakan hak anak atas pendidikan.

Kisruh selalu mewarnai setiap proses penerimaan siswa baru melalui sistem zonasi, terutama untuk jenjang pendidikan sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Di beberapa kota, orangtua calon siswa berdemonstrasi untuk mempertanyakan nasib anak mereka yang belum mendapat sekolah negeri.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000