Florence
Ada pepatah, "Ke mana tumpah hujan dari bubungan, kalau tidak ke cucuran atap." Anak akan menurut sifat atau teladan orangtuanya, begitu maksudnya. Artinya, orangtua harus menjaga perilakunya dari hal-hal kurang baik.
Namun, apa yang dilakukan pria warga Florence, Negara Bagian Kentucky, AS, ini bukan hanya tak baik, tapi juga mengancam keselamatan— bahkan—anaknya sendiri. Gara-gara itu, ia berurusan dengan aparat hukum.
Curtis Zimmerman (55), pria tersebut, semula ingin beradu panco dengan anak laki-lakinya, Senin (6/7/2020). Letnan Philip Ridgell dari Kantor Sheriff County Boone, yang mengurus kasus tersebut, menuturkan bahwa setelah beradu kekuatan, Zimmerman ternyata selalu kalah. Adu panco diulang lagi, ia kembali kalah. Begitu seterusnya, dan ia kalah melulu, hingga ia naik darah.
Ia lalu berkelahi dengan anaknya. Bukannya menyadari bahwa mungkin tenaganya sudah tak sekuat dulu lagi dan mengakui anaknya—yang tak disebutkan umur dan namanya—lebih kuat, Zimmerman mencabut dan menembakkan pistolnya dua kali ke langit-langit rumahnya. Anaknya lari melalui tangga ke lantai atas.
Sekitar pukul 01.00 dini hari, aparat datang ke TKP (tempat kejadian perkara) setelah mendapat laporan. Saat itu, dua anggota keluarga itu berada di luar rumah. Aparat membujuk Zimmerman agar menyerah, tetapi Zimmerman tak mau.
Hampir delapan jam kebuntuan itu terjadi. Tak ada yang terluka dalam ribut-ribut ini. Zimmerman baru menyerah pukul 08.30. Akibat ulahnya, ia didakwa dengan kasus membahayakan keselamatan orang lain. (AP)