Mensos Gandeng Komunitas Olahraga Salurkan Bantuan Sosial
›
Mensos Gandeng Komunitas...
Iklan
Mensos Gandeng Komunitas Olahraga Salurkan Bantuan Sosial
Kementerian Sosial ingin menggandeng komunitas-komunitas olahraga dan komunitas non-olahraga untuk turut mempercepat penyaluran bantuan sosial.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Sosial Juliari P Batubara menggandeng komunitas olahraga untuk menyalurkan bantuan sosial ke seluruh masyarakat yang membutuhkan. Bantuan sosial dapat digunakan untuk anggota komunitas tersebut dan anggota masyarakat lain yang terdampak pandemi Covid-19.
”Saat ini, Kementerian Sosial bersama Ikatan Motor Indonesia menyalurkan 1.600 paket bantuan sosial di Jakarta dan sekitarnya. Sebelumnya, Kemensos dan IMI juga menyalurkan 1.000 paket bansos di Jawa Barat. Kemensos juga ingin menggandeng komunitas-komunitas olahraga lain dan komunitas non-olahraga untuk turut mempercepat penyaluran bansos,” kata Juliari (Ari) Batubara saat menyerahkan 1.600 paket bansos kepada anggota IMI DKI Jakarta dan IMI Banten, di Jakarta, Sabtu (11/7/2020).
Menurut Ari Batubara, selama empat bulan terakhir, banyak orang kehilangan pekerjaan dan pemasukan karena pembatasan sosial untuk mencegah penularan Covid-19. Para pendukung kegiatan olahraga adalah pihak yang pertama kali terkena dampaknya.
”Di olahraga otomotif, para marshal, mekanik, dan para pendukung lainnya kehilangan pekerjaan karena tidak ada kejuaraan apa pun yang digelar. Jumlah mereka mencapai ribuan orang di seluruh Indonesia. Mereka adalah pihak pertama yang perlu dibantu di komunitas IMI,” kata Ari Batubara, yang juga merupakan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat IMI.
Ari Batubara meminta IMI memperbanyak kegiatan sosial pada masa pandemi seperti saat ini. Kegiatan sosial menjadi aktivitas pengganti yang tepat saat kegiatan ekonomi tersendat. Selain itu, klub-klub di bawah IMI juga dapat terus menyosialisasikan protokol pencegahan Covid-19 kepada anggota dan masyarakat sekitarnya. Sosialisasi itu harus terus dilakukan karena jumlah penderita Covid-19 terus naik setiap hari.
”Selain IMI, Kemensos juga terbuka untuk bekerja sama dengan komunitas-komunitas lainnya. Kami paham banyak pihak yang terkena pandemi dan mungkin belum terjangkau bansos karena masalah pendataan. Kemensos hanya mensyaratkan data calon penerima bansos yang jelas, yaitu nama, alamat, dan nomor induk kependudukan,” kata Ari Batubara.
Ketua Umum PP IMI Sadikin Aksa mengatakan, dalam kondisi normal, IMI menggelar 1.800 kejuaraan di sejumlah daerah di seluruh Indonesia dalam setahun. Jumlah tenaga kerja yang terserap dapat mencapai 10.000 orang. Kini semua terhenti karena ada larangan mengumpulkan orang dalam jumlah besar.
”Banyak orang yang terkena dampak pandemi. Oleh karena itu, IMI siap membantu Kemensos untuk menyalurkan bansos kepada anggotanya yang terdampak dan kepada anggota masyarakat lain yang memerlukan. IMI memiliki 2.000 klub dan setiap klub memiliki minimal 15 anggota. Kami dapat membantu menyalurkan bansos ke banyak orang yang membutuhkan melalui klub-klub yang ada,” kata Sadikin.
Sadikin juga menyarankan para anggota IMI lebih banyak melakukan kegiatan sosial saat kejuaraan dan aktivitas wisata yang biasa dilakukan sedang dilarang karena pembatasan sosial. ”Jika selama ini IMI hanya dikenal sebagai organisasi yang menyelenggarakan balap mobil dan motor, kini saatnya kita menunjukkan, IMI juga memiliki kepedulian tinggi,” kata Sadikin.
General Manajer Sirkuit Internasional Sentul Lola Moenek mengatakan, pandemi tidak hanya memukul 200 karyawan Sirkuit Sentul, tetapi juga 600 pendukung lomba yang sering terlibat di sirkuit tersebut. Tanpa ada kejuaraan, mereka juga tidak memiliki pemasukan.
”Saat ini, kami sedang berkoordinasi dengan Bupati Bogor dan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Bogor agar Sirkuit Sentul dapat menggelar aktivitas sesuai protokol pencegahan Covid-19. Aktivitas itu penting agar para pendukung lomba dapat kembali memiliki pemasukan,” kata Lola.