Episode dari cerita dongeng Atalanta di Liga Champions Eropa masih akan berlanjut musim ini. Setelah terhenti karena pandemi, skuad "Sang Dewi" merajut kembali mimpinya dengan motivasi yang lebih besar.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
Neraka Bergamo. Begitu orang-orang menyebutnya saat pendukung Atalanta tumpah di jalanan Kota Bergamo, Italia, seusai klub itu menaklukkan Valencia di babak 16 besar Liga Champions Eropa. Naas, pesta itu ternyata menjadi salah satu episentrum pandemi Covid-19 di ”Negeri Pizza”.
Dari terbang menembus langit, lalu jatuh ke dasar laut. Itulah perasaan yang mewakili Bergamo kala itu. Kota yang penuh hawa pesta seketika seperti kota mati, tanpa sepak bola. Kota itu menjadi salah satu zona paling terdampak dalam pandemi yang menelan 35.000 korban jiwa di Italia.
Setelah masa duka itu, warga Kota Bergamo mulai menata harapannya lagi. Tim kebanggaan mereka, Atalanta, akan merajut kembali mimpinya di Liga Champions. Dalam undian perempat final pada Jumat (10/7/2020), Atalanta akan menantang wakil asal Perancis, Paris Saint Germain (PSG).
Gian Piero Gasperini, pelatih Atalanta, mengatakan, inilah kesempatan bagi timnya untuk menebus pengorbanan dan duka warga Bergamo selama pandemi. ”Kami akan memulai lagi dan mengembalikan senyum yang sebelumnya sempat kehilangan maknanya,” kata arsitek sepak bola yang merevolusi tim berjuluk ”Sang Dewi” tersebut.
Rasa duka yang bertumpuk itu dijadikan pondasi kekuatan skuad ”Sang Dewi”. Atalanta tidak hanya membawa misi mereka meraih prestasi sebagai tim, tetapi juga merepresentasikan sebagai tim kebanggaan Kota Bergamo.
Sepak bola menolong kami. Bukan untuk melupakan mereka (yang telah pergi), tetapi setidaknya bisa mengobati luka kami.
Ketua dari suporter klub Atalanta, Marino Lazzarini, mengatakan, sekitar 40 orang anggotanya menjadi korban selama pandemi. Di tengah rasa kehilangan itu, hanya tim berjuluk ”Sang Dewi” yang bisa mengobati luka tersebut.
”Sepak bola menolong kami. Bukan untuk melupakan mereka (yang telah pergi), tetapi setidaknya bisa mengobati luka kami. Musim ini merupakan momen bersejarah bagi klub ini (Atalanta). Kami berharap mimpi ini bisa berlanjut,” kata pendukung Atalanta berusia 71 tahun itu.
Musim keajaiban
Bagi para pendukung klub itu, musim ini adalah keajaiban. Lazzarini, yang sudah menjadi pendukung Atalanta sejak berusia empat tahun, tidak pernah bermimpi klub kesayangannya itu tampil di Liga Champions. Namun, klub yang sempat 27 tahun absen di kompetisi Eropa itu kini justru berpeluang membawa pulang trofi ”Si Kuping Lebar”.
Api semangat pun membara di skuad ”Sang Dewi”. Penyerang andalan Atalanta, Alejandro ”Papu” Gomez, melihat musim ini adalah saat yang tepat untuk menorehkan tinta emas di sejarah klub itu. Meski terganggu oleh pandemi, Gomez meyakini, hal itu tidak akan menutupi gelora semangat mereka untuk memenangkan Liga Champions.
”Kami seperti menyentuh langit musim ini. Banyak pengalaman unik dan bersejarah bagi klub, juga kota ini. Sekarang, kami berada di perempat final dan akan bertanding sekali untuk melaju. Semua bisa terjadi dalam 90 menit tersebut,” ucap Gomez.
Motivasi pasukan Atalanta untuk mempersembahkan kebahagian bagi warga Bergamo sudah terlihat sejak Liga Italia Serie-A dimulai kembali. Dengan sepak bola menyerang ala Gasperini, Atalanta mencatatkan enam kemenangan beruntun di Liga Italia pada era normal baru ini. Tidak ada tim lainnya mampu menandingi catatan menawan mereka ini.
Hal itu lantas memberi angin segar bagi Atalanta jelang perempat final Liga Champions, Agustus nanti, di Lisbon, Portugal. Menurut pelatih ternama asal Italia, Cesare Prandelli, walaupun sempat tidak diunggulkan, Atalanta kini memiliki semua kriteria menjadi ”Raja Eropa” musim ini.
Apalagi, dari perempat final hingga babak final, tidak ada lagi pertandingan kandang dan tandang. Artinya, Atalanta hanya butuh tiga kemenangan lagi untuk menjadi juara.
”Mereka (Atalanta) bisa mengalahkan semua tim dalam satu pertandingan saja. (Pep) Guardiola (Manajer Manchester City) benar, melawan mereka sama saja menakutkannya seperti pergi ke dokter gigi. Akan sangat luar biasa jika mereka memenangi Liga Champions,” tutur Prandelli kepada La Repubblica.
Ya, ”Sang Dewi” kini merajut kembali mimpinya dengan motivasi untuk menghibur warga Bergamo...(AP)