Sirkuit Red Bull Ring berpotensi besar diguyur hujan lebat, Sabtu (11/7/2020), dan bisa membatalkan sesi kualifikasi Formula 1 seri Styria. Skenario ini memaksa tim-tim F1 meracik strategi bermata dua sebagai antisipasi.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SPIELBERG, KAMIS – Potensi pembatalan sesi kualifikasi Formula 1 seri Styria akibat hujan lebat di Red Bull Ring, Spielberg, Austria, pada Sabtu (11/7/2020), mengubah strategi tim-tim F1. Mereka menjalankan strategi antisipasi dengan menggunakan ban lunak pada sesi latihan bebas kedua atau FP2 untuk mencatatkan waktu lap tercepat. Klasemen pada FP2 akan digunakan sebagai posisi start balapan, jika kualifikasi dibatalkan.
Prakiraan cuaca pada Sabtu itu, menjadi pembahasan para manajer tim-tim Formula 1 pada Kamis petang. Panduan skenario jika kualifikasi dibatalkan, dituangkan dalam dokumen resmi yang dikirim oleh Direktur Balapan F1 Michael Masi pada Jumat pagi. Masi menegaskan, F1 akan berusaha tetap menggelar kualifikasi pada Sabtu jika kondisi memungkinkan. Jika tidak memungkinkan, kualifikasi akan digelar pada Minggu pagi. Apabila kondisi cuaca tidak membaik pada Minggu pagi, maka posisi start akan ditentukan berdasar urutan pebalap pada sesi latihan bebas kedua (FP2) pada Jumat malam WIB.
Skenario itu membuat tim-tim Formula 1 meracik taktik “dua mata pisau” untuk antisipasi pembatalan kualifikasi dan kualifikasi tetap bisa digelar. Pada FP1 dan awal FP2, tim-tim menerapkan strategi untuk kualifikasi. Mereka menggunakan ban medium untuk mengumpulkan data telemetri guna mendapatkan setelan mobil terbaik untuk kualifikasi. Penggunaan ban medium terbukti membuka lebar strategi saat balapan, seperti yang dilakukan oleh Red Bull pada pekan lalu, juga di Red Bull Ring.
Pebalap Red Bull Max Verstappen, kembali menggunakan ban medium pada FP1 dan awal FP2. Dia menjadi pebalap kedua tercepat dengan 1 menit 04,963 detik, hanya terpaut 0,096 detik dari pebalap tercepat Sergio Perez (Racing Point) yang menggunakan ban lunak, atau ban yang lebih cepat 0,5 detik per lap dibandingkan kompon medium.
Pada awal FP2, Verstappen kembali mencetak waktu kedua tercepat di bawah Perez yang menggunakan ban lunak. Meskipun mencatatkan waktu yang meyakinkan, 1 menit 04,695 detik, Verstappen dihantui oleh kehilangan tenaga mobil pada awal FP2. Ini mirip masalah kelistrikan yang membuat dirinya tidak bisa melanjutkan balapan pada pekan lalu. “Saya tidak benar-benar memiliki banyak tenaga,” ujarnya melalui radio tim terkait mobilnya.
Kedua pebalap Mercedes, Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton, juga menggunakan ban medium selama FP1 dan awal FP2. Pada FP1, mereka masing-masing di posisi ketiga dan keempat, terpaut 0,222 detik dan 0,253 detik dari Perez. Sedangkan pebalap Ferrari, Sebastian Vettel dan Charles Leclerc, berada di posisi ke-10 dan 12, meskipun dengan ban lunak. Penggunaan sirip depan baru untuk memperbaiki aerodinamika, belum memberikan peningkatan performa pada mobil SF1000.
Pada pertengahan hingga akhir FP2, semua pebalap kecuali Sebastian Vettel, menggunakan ban lunak untuk melakukan time attack. Ini strategi antisipasi jika kualifikasi pada Sabtu malam dan Minggu pagi batal. Verstappen menggusur Perez dari puncak klasemen dengan waktu mengesankan 1 menit 03,660 detik. Dia diikuti Bottas dengan selisih 0,043 detik, kemudian Perez dan rekan setimnya Lance Stroll. Posisi ini menegaskan potensi besar Racing Point yang dijuluki “Pink Mercedes” untuk mengusik papan atas. Pebalap McLaren Carlos Sainz di posisi kelima, sedangkan Hamilton keenam, terpaut 0,688 detik dari Verstappen.
“Lewis tidak senang dengan mobilnya, yang bisa terlihat dari selisih waktu dengan barisan depan pada setiap lap. Kami menyelesaikan itu di garasi untuk memeriksa apa yang bisa kami lakukan pada sesi di lintasan dan kemudian menyelidiki lebih mendalam petang ini,” tulis pernyataan resmi Mercedes terkait performa mobil Hamilton pada FP2.
Strategi FP2 itu menjadi rencana cadangan jika kualifikasi tidak bisa berlangsung. Posisi start depan menjadi modal penting saat balapan pada Minggu pukul 20.10 WIB, yang juga berpotensi dalam kondisi trek basah.
Namun, Kepala Tim Red Bull Christian Horner tidak terlalu khawatir dengan kondisi cuaca buruk ini. Dia menilai, balapan pada Minggu masih bisa berlangsung dengan normal. “Pada Minggu pagi kemungkinan masih ada hujan ringan. Tetapi saat balapan saya rasa tidak,” ujarnya kepada Sky Sports F1.
Jika FP2 dipakai untuk menentukan posisi start, para pebalap Ferrari tidak akan senang. Mereka masih belum bisa kompetitif dan hanya menempati posisi ke-8 untuk Charles Leclerc, serta ke-16 bagi Sebastian Vettel. Pebalap Renault Daniel Ricciardo juga muram karena kecelakaan dan tidak bisa menyelesaikan FP2.