Sumber Penularan Awal di Secapa AD Masih Ditelusuri
›
Sumber Penularan Awal di...
Iklan
Sumber Penularan Awal di Secapa AD Masih Ditelusuri
Kasus positif Covid-19 di kluster Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI Angkatan Darat (AD) di Kota Bandung, Jawa Barat, mencapai 1.280 orang. Namun, sumber penularan di kluster itu belum ditemukan.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Sumber penularan awal Covid-19 di kluster Sekolah Calon Perwira atau Secapa TNI Angkatan Darat di Kota Bandung, Jawa Barat, masih terus ditelusuri. Pemeriksaan kesehatan di 20 institusi militer lain di Jawa Barat juga akan segera dilakukan.
Kepala Staf TNI AD Jenderal Andika Perkasa mengatakan, kasus positif itu terdiri dari 991 perwira siswa dan 289 staf Secapa beserta keluarganya. Mayoritas di antara mereka berstatus orang tanpa gejala dan sedang melakukan karantina mandiri di kompleks Secapa.
Hanya 17 orang yang dirawat di Rumah Sakit Dustira, Kota Cimahi. Sejumlah 14 orang dari 1.280 kasus tersebut telah dinyatakan negatif berdasarkan tes usap.
Andika menuturkan, ada berbagai kemungkinan sumber penularan. Sebab, selain perwira siswa, di Secapa juga terdapat staf beserta keluarganya yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
”Saya tidak akan sok tahu untuk menentukan sumbernya dari mana. Begitu banyak kemungkinan dari berbagai variabel,” ujarnya di Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (11/7/2020).
Sabtu siang, Andika bersama rombongan mengunjungi Secapa di Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap. Ia memberikan motivasi kepada perwira siswa dan staf yang terjangkit Covid-19.
Andika menjelaskan, penemuan kasus positif di Secapa bermula ketika dua perwira siswa dirawat di Rumah Sakit Dustira, Kota Cimahi, Sabtu (27/6/2020). Keduanya demam. Seorang menderita bisul, sementara seorang lainnya sakit tulang belakang. Mereka lantas menjalani tes usap di rumah sakit itu dan hasilnya positif. Setelah menerima laporan itu, Andika mengirimkan 1.400 alat tes cepat ke Secapa.
Ada berbagai kemungkinan sumber penularan Covid-19. Sebab, selain perwira siswa, di Secapa juga terdapat staf beserta keluarganya yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. (Andika Perkasa)
Dari tes cepat tersebut, 187 orang reaktif. ”Kami kemudian mengirimkan VTM (viral transport medium) untuk melakukan tes swab. Dari situlah ditemukan kasus positif Covid-19,” ujarnya.
Di Secapa terdapat 1.198 perwira siswa. Mereka tinggal di 29 barak. Terdapat 207 siswa yang negatif Covid-19. Saat ini, mereka tinggal di barak berbeda untuk mencegah penularan lebih luas.
”Tes swab kedua sudah dilakukan Selasa (7/7/2020). Sejumlah 14 orang dinyatakan negatif. Kami masih menunggu hasil tes swab yang lainnya,” ucapnya.
Andika berpesan kepada perwira siswa untuk meningkatkan imunitas. Selain mengonsumsi makanan bergizi, siswa juga diingatkan istirahat cukup sekitar delapan jam per hari.
“Mereka juga harus rutin berolahraga yang tidak terlalu melelahkan. Secara realitas, mereka tidak merasakan sakit apa pun,” ucapnya.
Selain di Secapa, 101 kasus positif juga ditemukan di Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) AD di Kota Cimahi. Kasus itu terdiri dari 76 siswa dan 25 staf.
Menyusul kemunculan kluster Secapa, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memprioritaskan pemeriksaan di sekolah-sekolah berasrama di Jabar, termasuk 20 institusi pendidikan militer. Pada akhir Maret lalu, sejumlah siswa Sekolah Pembentukan Perwira Kepolisian Negara Republik Indonesia di Sukabumi juga terinfeksi Covid-19.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Jabar Berli Hamdani menyatakan, pihaknya telah menelusuri lingkungan sekitar Secapa AD, Selasa (7/6/2020). Tidak ditemukan penyebaran Covid-19 di luar kompleks tersebut.
Penularan diduga berasal dari interaksi internal di Secapa AD. ”Kalau dilihat dari cepatnya penyebaran, ini dimungkinkan adanya penyebaran internal,” ujarnya.