Wisata Kawah Ijen Dibuka Saat Banyuwangi Masih Zona Oranye
›
Wisata Kawah Ijen Dibuka Saat ...
Iklan
Wisata Kawah Ijen Dibuka Saat Banyuwangi Masih Zona Oranye
Setelah sempat tutup empat bulan akibat pandemi Covid-19, Taman Wisata Alam Kawah Ijen kembali dibuka. Pembukaan ini dilakukan saat Kabupaten Banyuwangi masih dalam status daerah risiko sedang (zona oranye).
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Setelah tutup empat bulan akibat pandemi Covid-19, Taman Wisata Alam Kawah Ijen kembali dibuka. Pembukaan ini dilakukan saat Kabupaten Banyuwangi masih dalam status daerah risiko sedang atau zona oranye dan Kabupaten Bondowoso dalam status daerah risiko ringan atau zona kuning.
Padahal, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 hanya mengizinkan daerah dengan risiko ringan (zona kuning) dan daerah tidak terdampak (zona hijau) yang bisa membuka kembali wisatanya. Kendati dibuka, protokol kesehatan diterapkan secara ketat.
Pembukaan kembali jalur pendakian dan destinasi wisata Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen dilakukan di titik awal pendakian Gunung Ijen di Paltuding, Banyuwangi, Sabtu (11/7/2020).
Hadir dalam acara tersebut Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah III Jember, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur Setyo Utomo, Kepala Badan Koordinasi Wilayah V Jatim di Jember Tjahjo Widodo, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Mudjiono, dan Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar.
”Kawasan ini dibuka sesuai dengan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Selain itu, sudah ada rekomendasi dari Bupati Banyuwangi dan Bupati Bondowoso, BBKSDA Jawa Timur membuka kawasan ini,” ujar Tjahjo.
Tjahjo mengatakan, sebelum rekomendasi dari kepala daerah turun, tim dari tiap-tiap kabupaten melakukan peninjauan kesiapan untuk penerapan protokol kesehatan. Hal itu dilakukan untuk memastikan agar nantinya TWA Kawah Ijen tidak menjadi tempat penularan Covid-19.
Akan ada evaluasi berkala untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan tepat. (Tjahjo Widodo)
Ia mengatakan akan ada evaluasi berkala untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan tepat. Namun, apabila ditemukan ada protokol yang tidak dijalankan sehingga dinilai berpotensi menjadi sarana penularan Covid-19, Bakorwil V Jember akan meminta agar TWA Kawah Ijen kembali ditutup untuk sementara.
Zona oranye
Pembukaan TWA Kawah Ijen bertentangan dengan arahan Kepala Gugus Tugas Nasional 19 Doni Monardo. Dalam wawancara dengan Kompas di Banyuwangi, Jumat (26/6/2020), Doni menyebut pariwisata alam yang bisa dibuka aksesnya ialah yang berada di daerah zona hijau dan kuning.
”Saat ini, kita mengarah pada adaptasi dengan kebiasaan baru yang diawali dengan prakondisi. Kita lihat aspek yang paling kecil risikonya ialah pariwisata alam. Daerah yang sudah diizinkan membuka akses pariwisata alam ialah daerah dengan zona hijau dan kuning,” ujar Doni, saat itu.
TWA Kawah Ijen berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso. Hingga Sabtu sore, peta risiko di laman resmi Tim Gugus Tugas Covid-19 Nasional menunjukkan Bondowoso dalam zona kuning, sedangkan Banyuwangi dalam zona oranye.
Apabila mengacu pada rekomendasi Gugus Tugas Covid-19 Nasional, TWA Kawah Ijen seharusnya belum diperkenankan untuk dibuka. Menanggapi hal itu, Tjahjo mengatakan bahwa pihaknya hanya berpatokan pada rekomendasi Bupati Banyuwangi dan Bupati Bondowoso.
”Pertimbangan ini sudah dirapatkan kedua kabupaten. Kami tidak meninjau itu (rekomendasi Gugus Tugas Covid-19 Nasional), prinsipnya kalau kabupaten mengeluarkan rekomendasi, ya, kami dukung,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Mudjiono yakin bahwa Banyuwangi sudah diperkenankan membuka tempat wisata, termasuk TWA Kawah Ijen. Menurut dia, zona oranye tidak dilarang untuk membuka tempat wisata.
”Banyuwangi memang masuk zona oranye sehingga kami tetap harus menjalankan protokol kesehatan. Yang tidak boleh (membuka pariwisata) itu merah dan hitam,” ujar Mudjiono.
Mudjiono menambahkan, pembukaan TWA Kawah Ijen ini dilakukan sebagai upaya untuk menggerakkan perekonomian demi kesejahteraan masyarakat. Namun, ia mengingatkan agar protokol kesehatan tetap diterapkan dengan prinsip kehati-hatian agar penularan Covid-19 tidak terus meluas.
Setyo Utomo mengatakan, pihaknya akan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Beberapa di antaranya ialah penyediaan fasilitas cuci tangan dan kewajiban menggunakan masker.
”Kami juga membatasi kunjungan. Dari total daya dukung 450 orang, kami hanya mengizinkan 150 wisatawan per hari. Jam mendaki juga kami batasi, dari semula dibuka pukul 01.00, kini dibuka pukul 03.00,” tuturnya.
Setyo menambahkan, saat ini pihaknya juga tidak menjual tiket bagi wisatawan mancanegara. Adapun tiket TWA Kawah Ijen kini dapat dibeli secara daring melalui lama www.ijenbluefire.bbksdajatim.org.