Merawat rambut dan kulit perlu dilakukan walau hanya berada di rumah selama pandemi. Berikut sejumlah hal yang perlu diperhatikan beserta tipsnya.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kendati sebagian besar waktu dihabiskan di dalam rumah, kulit dan rambut perlu dirawat agar tetap sehat. Prinsip perawatannya, antara lain, ialah mengenali jenis rambut dan kulit, membersihkannya secara berkala, menggunakan produk yang sesuai, serta memberi nutrisi yang cukup.
Berikut yang dipetik dari gelar wicara berjudul Mengupas Habis Masalah Kosmetik dan Perawatan Kulit dan Rambut Selama #StayAtHome. Acara ini digelar oleh panitia pelantikan lulusan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) 2021/2022 pada Sabtu (11/7/2020).
Anggota staf pengajar Divisi Dermatologi Kosmetik dan Divisi Geriatri, Departemen Dermatologi dan Venereologi FKUI-RSCM, Lili Legiawati, mengatakan, kesehatan rambut dan kulit mencerminkan kesehatan tubuh seseorang secara umum. Ada lima indikator rambut sehat, yakni rambut yang berkilau, tidak bercabang, halus, bervolume, dan kuat.
Sementara itu, menjaga kesehatan kulit perlu didahului dengan mengetahui jenisnya: kering, berminyak, dan sensitif. Ini penting untuk menentukan produk kulit yang hendak digunakan. Berikut sejumlah tips merawat kulit dan rambut secara mandiri selama pandemi Covid-19.
Menurut Lili, prinsip perawatan rambut ialah mencucinya secara teratur dengan produk berkualitas baik. Memotong rambut secara teratur juga diperlukan. Salah satu tujuannya untuk mencegah rambut tumbuh bercabang.
Tujuan lain memotong rambut ialah untuk mencegah rambut rontok terlalu banyak. Kerontokan rambut yang dinilai normal ialah 50-100 helai per hari. ”Sebisa mungkin lakukan perawatan rambut dan kulit secara mandiri. Apabila ada masalah kulit dan rambut yang tidak darurat, sebaiknya tunda untuk berobat ke dokter atau rumah sakit. Risiko terpapar virus korona baru masih besar,” katanya.
Aturan mengecat rambut
Mengecat rambut—yang menjadi tren selama karantina mandiri—boleh dilakukan, tetapi tidak boleh terlalu sering. Rambut yang telah dicat akan menjadi kering dan perlu diberi nutrisi dengan deep conditioner atau creambath. Kegiatan ini tidak perlu rutin dilakukan setiap hari.
Rambut akan rusak jika diwarnai lebih dari enam kali. Itu sebabnya, individu perlu memberi jeda antara pewarnaan rambut pertama dan sesudahnya. Selain pengecatan, rambut akan rusak apabila menerima paparan sinar ultraviolet lebih dari 1.000 jam, dicuci hingga 200 kali, disisr hingga 10.000 kali, dan terpapar elemen pemanas lebih dari 100 jam.
”Dalam beberapa kasus, mengecat rambut secara berlebihan bisa membuat rambut rontok hingga kebotakan. Ada pula yang mengalami reaksi alergi bagi yang punya kulit (kepala) sensitif. Jika demikian, jangan lagi mengecat rambut. Cat rambut bisa diganti dengan hena yang jarang menimbulkan reaksi alergi. Kekurangan hena untuk mewarnai rambut ialah butuh proses yang lama,” kata Lili
Gunakan pelembab
Mencuci tangan terlalu sering selama pandemi membuat tangan kering. Lili mengatakan, mencuci tangan lebih dari 15 kali bisa membuat tangan kehilangan hidrasi. Ini karena membersihkan tangan dengan air dan sabun serta cairan disinfektan bisa menggerus lapisan lemak alami pada tangan.
Pelembab juga bisa digunakan pada wajah sebelum mengenakan masker. Tujuannya untuk mengurangi potensi timbulnya ulkus kulit atau luka, khususnya pada penggunaan masker N95 dalam jangka waktu panjang.
Menjaga pola hidup teratur juga akan berpengaruh ke kesehatan kulit dan rambut. Makanan berutrisi juga demikian. Mikronutrien yang dibutuhkan kulit dan rambut antara lain ialah vitamin B, protein, dan asam amino. ”Saya menemui pasien yang mengalami kerontokan rambut akibat diet ketat. Tetap jaga nutrisi yang masuk ke tubuh karena itu memengaruhi kesehatan rambut dan kulit,” kata Lili.
Sebelumnya, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengingatkan pentingnya menerapkan protokol kesehatan di salon. Hal ini diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020.
Baik pengunjung maupun pelaku usaha wajib mengenakan masker. Sebelum masuk ke salon, pengunjung wajib membersihkan tangan dan diperiksa suhu tubuhnya. Masker yang digunakan pengunjung tidak boleh dilepas selama perawatan berlangsung.
Pelaku usaha perlu memastikan bahwa tidak ada peralatan yang digunakan bersamaan, seperti handuk, celemek, alat potong rambut, dan lainnya. Reisa juga menyarankan agar benda-benda di dalam salon sering dibersihkan, terlebih yang sering disentuh, seperti pegangan pintu, permukaan meja, dan kursi.