BANDUNG, KOMPAS — Sumber penularan Covid-19 di Sekolah Calon Perwira atau Secapa TNI Angkatan Darat di Kota Bandung, Jawa Barat, sampai saat ini belum ditemukan. Semuanya ada 991 perwira siswa serta 289 tenaga staf Secapa dan keluarganya di tempat itu yang positif Covid-19.
Di Bekasi, Jawa Barat, seorang anggota Polsek Tambun yang diduga tertular Covid-19 meninggal setelah selama sepekan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Bekasi. Polisi berpangkat inspektur dua itu diduga tertular Covid-19 saat membantu pembagian bantuan sosial.
Sementara itu, 25 anggota sivitas akademika Universitas Sebelas Maret (UNS), yang praktik serta mengajar di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Moewardi, Kota Solo, Jawa Tengah, juga terkonfirmasi positif Covid-19.
Berbagai kasus itu menunjukkan upaya lebih serius dibutuhkan untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
Kepala Staf TNI AD Jenderal Andika Perkasa, di Markas Kodam III Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (11/7/2020), mengatakan, mayoritas penderita Covid-19 di Secapa berstatus orang tanpa gejala dan kini sedang melakukan karantina mandiri di kompleks Secapa. Hanya 17 orang yang dirawat di Rumah Sakit Dustira, Kota Cimahi.
Di Secapa total ada 1.198 perwira siswa yang tinggal di 29 barak. Dari hasil tes usap, 207 siswa negatif Covid-19. Saat ini mereka tinggal di barak berbeda untuk mencegah penularan lebih luas.
Andika menjelaskan, penemuan kasus positif di Secapa bermula ketika dua perwira siswa dirawat di RS Dustira, Sabtu (27/6/2020). Keduanya mengalami demam. Seorang menderita bisul, sementara seorang lainnya sakit tulang belakang.
Keduanya menjalani tes usap di rumah sakit itu dan hasilnya positif. Setelah menerima laporan tersebut, Andika mengirimkan 1.400 alat tes cepat ke Secapa. Dari tes cepat tersebut, 187 orang reaktif. ”Kami kemudian mengirimkan VTM (viral transport medium) untuk melakukan tes usap. Dari situlah ditemukan kasus positif Covid-19,” kata Andika.
Menurut Andika, ada berbagai kemungkinan sumber penularan. ”Saya tidak akan sok tahu untuk menentukan sumbernya dari mana. Begitu banyak kemungkinan dari berbagai variabel,” ujarnya.
Sebelum memberikan keterangan kepada awak media massa di Markas Kodam III Siliwangi, Sabtu siang, Andika bersama rombongan mengunjungi Secapa di Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap. Ia memberikan motivasi kepada perwira siswa dan staf yang terjangkit Covid-19.
Selain di Secapa, 101 kasus positif Covid-19 juga ditemukan di Pusat Pendidikan Polisi Militer AD di Kota Cimahi. Kasus itu terdiri dari 76 siswa dan 25 tenaga staf.
Menyusul kemunculan kluster Secapa, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memprioritaskan pemeriksaan di sekolah-sekolah berasrama di Jabar, termasuk 20 institusi pendidikan militer. Akhir Maret lalu, sejumlah siswa Sekolah Pembentukan Perwira Kepolisian Republik Indonesia (Setukpa) di Sukabumi juga terinfeksi Covid-19.
Pada Selasa (7/7/2020), Kepala Dinas Kesehatan Jabar Berli Hamdani mengatakan, pihaknya telah menelusuri lingkungan sekitar Secapa AD. Tidak ditemukan Covid-19 di luar kompleks itu. ”Kalau dilihat dari cepatnya penyebaran, dimungkinkan ada penyebaran internal,” ujarnya.
Dibersihkan
Setelah seorang anggotanya meninggal karena diduga Covid-19, seluruh bagian Kepolisian Sektor Tambun, Bekasi, dibersihkan dan disemprot disinfektan. Polisi yang bertugas di tempat itu juga dites usap dan hasilnya negatif.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, anggota Polsek Tambun yang meninggal itu sebelumnya membantu pembagian bantuan sosial. ”Mungkin pada saat itu dia terkena (Covid-19). Itu menurut keterangan awal, masih diperiksa,” ujarnya.
Yusri tidak menjelaskan detail lokasi pembagian bansos yang ia maksud dan apakah ada kerumunan orang pada saat itu. Dia mengatakan, pada masa pandemi, polisi menjadi salah satu profesi yang rawan tertular Covid-19. Hal itu karena polisi membantu membubarkan kerumunan, membagikan bansos, dan patroli di pasar-pasar.
”Secara internal, kami menyampaikan kepada anggota untuk menerapkan protokol kesehatan. Kami terus laksanakan kegiatan tes cepat, kami cek semua kesehatannya (anggota Polri),” ujarnya.
Mekanisme penyerahan bansos pernah disorot Ketua DPR Puan Maharani. Itu terjadi setelah Puan menyaksikan penyerahan bansos di Kabupaten Tangerang yang menimbulkan kerumunan sehingga rentan menjadi kluster baru penularan virus. DPR meminta pemerintah mengevaluasi pola penyerahan bantuan (Kompas, 24/6/2020).
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, ketika dikonfirmasi mengatakan, evaluasi penyerahan bansos secara rutin dilakukan. ”Dan, itu (polisi tertular saat membantu pembagian bansos) baru dugaan,” katanya via pesan singkat.
Umumnya mahasiswa
Terkait 25 anggota sivitas akademika UNS diketahui positif Covid-19 saat praktik dan mengajar di RSUD Dr Moewardi, juru bicara Satuan Tugas Covid-19 RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto, menjelaskan, mereka sebagian besar mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS.
”Kami mengambil tanggung jawab dengan menampung mereka (untuk diisolasi) di RS UNS sehingga RS Moewardi tetap bisa menerima rujukan dari rumah sakit lain,” katanya.
Tonang menambahkan, jumlah pasien positif Covid-19 tersebut bertahap. Awalnya, pada Kamis (9/7/2020), hanya satu orang yang terkonfirmasi. Setelah itu, dilakukan tracking dan tracing hingga pada kemarin sore diketahui ada 25 orang terkonfirmasi positif. Sebanyak 25 pasien positif Covid-19 tersebut hampir semuanya tanpa gejala.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, kejadian itu membuat semua pihak harus lebih serius mengantisipasi Covid-19. (TAM/IGA/DIT/DIV)