Banding Dikabulkan, Manchester City Bisa Main di Liga Champions
›
Banding Dikabulkan, Manchester...
Iklan
Banding Dikabulkan, Manchester City Bisa Main di Liga Champions
Manchester City dinyatakan tidak bersalah dalam kasus pelanggaran "financial fair play" yang dituduhkan UEFA. Dengan demikian, mereka tetap bisa tampil di Liga Champions Eropa dan mendapat pengurangan denda.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LAUSSANE, SENIN — Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) mengabulkan banding Manchester City dalam kasus pelanggaran financial fair play, Senin (13/7/2020). Keputusan ini menganulir sanksi UEFA dan membuat City tetap bisa tampil di ajang Liga Champions musim depan.
Sebelumnya, UEFA memutuskan memberikan hukuman larangan dua musim tampil di kompetisi Eropa bagi CIty akibat dugaan pelanggaran itu. Mereka pun sempat terancam absen di Liga Champions Eropa selama dua musim beruntun mulai 2021 hingga 2023.
Namun, dalam keputusannya hari ini, CAS menyebutkan bahwa City tidak terbukti melanggar aturan financial fair play (FFP) seperti dituduhkan UEFA. Hanya saja, CAS tetap mengakui adanya kesalahan City, yaitu tidak mau bekerja sama dengan pihak berwenang dari UEFA dalam pengusutan kasus ini.
Banding ini diajukan City sebagai respons terhadap keputusan Badan Pengendali Keuangan Klub UEFA (CFCB) pada 14 Februari yang menyatakan City bersalah dan dilarang tampil di ajang Liga Champion selama dua musim ke depan. Selain itu, City juga harus membayar denda 30 juta euro atau Rp 490 miliar.
Dalam keterangan persnya, CAS telah menggelar dengar pendapat dengan pihak UEFA, City, para pengacara, saksi, dan para ahli tentang keputusan pada 8-10 Juni 2020. CAS kemudian menilai kasus yang diperkarakan itu sudah kedaluwarsa. Denda yang harus dibayar City pun dikurangi menjadi 10 juta euro atau Rp 163 miliar.
City, melalui laman klub. menyatakan bahwa mereka menyambut gembira keputusan CAS tersebut meski belum meninjaunya lebih lanjut. ”Klub menyambut implikasi dari keputusan ini sebagai validasi atas posisi klub dan bukti-bukti yang telah disampaikan,” bunyi keterangan resmi City itu.
Selama mendapat tuduhan dalam kasus tersebut, City selalu mengatakan bahwa tuduhan itu tidak benar. Bukti-bukti yang digunakan untuk membangun tuduhan itu juga tidak tepat.
Guardiola gembira
Kegembiraan menyambut putusan CAS itu pun terlihat di skuad tim berjuluk ”The Citizens” itu. Manel Estiarte, salah satu staf teknis di Manchester City, memamerkan swafoto kegembiraan Manajer Pep Guardiola bersama para staf klub itu di akun Instagram-nya. Namun, tidak lama kemudian, foto itu dihapus.
Guardiola berkali-kali juga berkata, timnya tidak bersalah. Bahkan, sebelum pembacaan putusan CAS, mantan manajer Barcelona itu optimistis banding klubnya bakal dikabulkan.
Adapun kasus ini muncul ketika majalah Der Spiegel di Jerman memublikasikan dokumen City yang bocor pada November 2018. Bukti-bukti itu sepertinya didapatkan dari seorang peretas di Portugal.
Publikasi itu menyebutkan bukti bahwa City telah mengelabui UEFA dengan menyembunyikan sumber pendapatan yang terkait langsung dengan perusahan yang ditopang pemerintah di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. City kemudian mengatakan bahwa bukti-bukti itu merupakan dokumen hasil curian dan dilaporkan di luar konteks.
Kasus ini kemudian ramai karena UEFA telah punya aturan FFP yang dibangun 11 tahun lalu sebagai tindak lanjut krisis keuangan global untuk memonitor keuangan klub-klub di bawah UEFA. Tujuan dari aturan itu adalah memastikan semua klub memiliki pengeluaran yang wajar sehingga tidak terjadi kesenjangan besar antarklub.
Keputusan CAS ini membuat perebutan tiket Liga Champions di Liga Inggris bertambah ketat.
Persaingan ketat
Keputusan CAS ini membuat perebutan tiket Liga Champions di Liga Inggris bertambah ketat. Jika City tetap tampil di Liga Champions, mereka untuk sementara menggenggam satu tiket yang didapat dari posisi kedua klasemen. Masih tersisa dua tiket lainnya bagi tim peringkat ketiga dan keempat.
Sementara, jika City tetap mendapat hukuman larangan tampil di Eropa dan mereka tetap berada di posisi kedua klasemen, tim peringkat keempat dan kelima berhak mendapat tiket Liga Champions. Begitupun dengan pembagian jatah tiket Liga Europa bisa sampai ke tim peringkat ke-9 dengan skenario tertentu.
Keputusan CAS ini pun menjadi kabar buruk bagi tim-tim yang masih kesulitan menembus peringkat empat besar. Tim-tim besar, seperti Manchester United yang kini berada di peringkat kelima, juga otomatis merasa tidak aman untuk lolos ke Liga Champions musim depan. (AP)