Dinas Pendidikan Tangerang Selatan Larang Pengenalan Sekolah secara Tatap Muka
›
Dinas Pendidikan Tangerang...
Iklan
Dinas Pendidikan Tangerang Selatan Larang Pengenalan Sekolah secara Tatap Muka
Masa pengenalan lingkungan sekolah hari pertama dimulai di Tangerang Selatan, Banten. Kepala Dinas Pendidikan menegaskan MPLS wajib dilaksanakan secara daring untuk mencegah penularan Covid-19.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Masa pengenalan lingkungan sekolah atau MPLS kepada siswa baru di Tangerang Selatan, Banten, dimulai Senin (13/7/2020) hingga tiga hari mendatang. Semua sekolah, baik negeri maupun swasta, dilarang mengadakan MPLS secara tatap muka.
Larangan itu dimaksudkan untuk mencegah penularan Covid-19 di sekolah-sekolah. Kota Tangerang Selatan saat ini masih dalam masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Penambahan kasus positif Covid-19 di Tangerang Selatan belum bisa ditekan sepenuhnya.
”Tidak boleh ada MPLS tatap muka. Ketika nanti sudah masuk pun ekstrakurikuler itu enggak boleh masuk selama dua bulan. Tidak boleh ada anak yang ke sekolah,” ujar Taryono, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan.
Penegasan itu disampaikan Taryono setelah dikonfirmasi perihal adanya sejumlah sekolah di Tangerang Selatan yang tetap mengadakan MPLS secara tatap muka. Di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) di Pamulang, Tangerang Selatan, misalnya, terpantau masih menggelar MPLS tatap muka. Di sana 24 siswa baru mengikuti kegiatan pengenalan lingkungan sekolah tetapi dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Di SMP Informatika, Serpong, Tangerang Selatan, kegiatan MPLS dilakukan secara daring oleh 42 siswa baru. Hanya ada beberapa orang guru yang bertugas di sekolah. Suasana sekolah sepi karena siswa-siswa baru mengikuti MPLS di rumah masing-masing.
Hani dari Humas SMP Informatika menyampaikan, MPLS berisi seputar tata cara pembelajaran di masa pandemi, macam-macam kegiatan sekolah, dan pengenalan anggota staf pengajar. Tidak semua siswa bisa dengan lancar mengikuti MPLS hari pertama.
”Ada beberapa siswa yang terkendala soal jaringan,” kata Hani.
Ada beberapa siswa yang terkendala soal jaringan.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, para siswa baru harus belajar dengan cara-cara yang belum pernah dibayangkan sebelumnya. Kendati demikian, dia meminta para siswa baru harus mampu menyerap dan menyesuaikan diri dengan situasi pandemi.
MPLS secara tatap muka terpantau masih dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dwi Putra di Ciputat, Tangerang Selatan. Ada 40 siswa baru di SMK Dwi Putra. Mereka diarahkan masuk ke sebuah ruang kelas oleh guru-guru. Sebelum masuk halaman sekolah, para siswa terlebih dulu diukur suhu tubuhnya
Widodo Budi Santoso, salah seorang guru di SMK Dwi Putra, mengatakan, MPLS tetap dilakukan secara daring selama tiga hari ke depan. Perihal ada siswa baru yang tetap datang ke sekolah di hari pertama MPLS karena beberapa orangtua siswa mengeluhkan sistem MPLS daring.
”Beberapa orangtua mengaku punya keterbatasan, tidak semua punya ponsel dan jaringan internet lancar untuk mendukung MPLS,” kata Widodo.
Beberapa orangtua mengaku punya keterbatasan, tidak semua punya ponsel dan jaringan internet lancar untuk mendukung MPLS.
Oleh sebab itu, di hari pertama MPLS, pihak sekolah masih memberikan pemakluman. Selain itu, menurut Widodo, siswa baru juga diminta datang ke sekolah karena para guru perlu mendata nomor telepon dan alamat e-mail untuk keperluan pengiriman bahan pembelajaran. Setelah itu, MPLS akan tetap berlangsung secara daring.