Di tengah berbagai kendala pembelajaran jarak jauh, guru diminta tidak hanya fokus menyelesaikan materi pembelajaran. Guru juga harus mampu mendorong siswa agar tetap memiliki minat belajar yang tinggi di rumah.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Di tengah berbagai kendala pembelajaran jarak jauh, guru diminta tidak hanya fokus menyelesaikan materi pembelajaran. Guru juga harus mampu mendorong siswa agar tetap memiliki minat belajar yang tinggi di rumah.
Wakil Ketua Bagian Kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Bandar Lampung Mukhlis Dwi Saputra menuturkan, pihak sekolah baru saja melatih guru agar lebih siap melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Selain menyederhanakan rencana pelaksanaan pembelajaran, guru juga dilatih menyiapkan bahan ajar lebih ringkas dan menarik.
Mukhlis mengatakan, guru diminta tidak hanya fokus memberikan tugas atau tes tertulis kepada siswa. Akan tetapi, guru lebih ditekankan untuk mendampingi siswa agar mampu beradaptasi dengan kondisi pandemi Covid-19. Selain itu, guru didorong agar terus meningkatkan minat belajar siswa dari rumah.
”Konsepnya adalah merdeka belajar. Guru ditekankan untuk menggali kreativitas siswa,” kata Muklis saat ditemui di sela-sela kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah di SMA Negeri 2 Bandar Lampung, Lampung, Senin (13/7/2020).
Konsepnya adalah merdeka belajar. Guru ditekankan untuk menggali kreativitas siswa.
Pada tahun ajaran baru 2020-2021, sekolah itu masih menerapkan pembelajaran jarak jauh karena Kota Bandar Lampung belum berstatus zona hijau Covid-19. Sebanyak 1.149 siswa mengikuti kegiatan belajar secara daring dari rumah. Sementara guru tetap ke sekolah untuk melaksanakan kegiatan mengajar dari ruang guru.
Selama ini, kegiatan belajar daring dilakukan menggunakan layanan Google for Education dan situs web smartschool.lampungprov.go.id. Guru juga menjalin komunikasi dengan orangtua siswa untuk memantau perkembangan belajar siswa dari rumah. Peran orangtua amat penting untuk memastikan semua siswa dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik.
Pembelajaran tatap muka
Meskipun masih harus menerapkan pembelajaran jarak jauh, sekolah akan tetap menyiapkan rencana pembelajaran tatap muka secara terbatas. Siswa akan masuk sekolah bergantian dengan tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19 jika Bandar Lampung sudah berstatus zona hijau.
Tuti Sitanggang (44), warga Bandar Lampung, menuturkan, tiap hari dia harus mendampingi dua anaknya untuk melaksanakan kegiatan belajar daring. Sebagai pegawai yang sudah aktif bekerja di kantor, dia harus pintar-pintar mengontrol aktivitas belajar kedua anaknya yang duduk di kelas VI SD dan kelas IX SMP.
Setiap pagi, dia membangunkan anaknya untuk bersiap mengikuti kegiatan belajar daring yang dimulai pukul 08.00 WIB. Selain menyediakan gawai untuk dua anak, dia menyiapkan ruangan belajar agar anak bisa fokus menerima materi dari guru. Selain itu, Tuti harus aktif bertanya kepada anak terkait kesulitan yang dihadapi selama belajar.
”Saya harus selalu memantau kemajuan anak-anak. Kalau ada hal yang belum mereka pahami, saya akan membantu mereka mencari jawabannya. Biasanya kami akan googling,” kata Tuti.
Waktu belajar yang lebih pendek juga membuat anak mempunyai lebih banyak waktu luang di rumah. Selama ini, Tuti mengajak anak-anaknya menanam sayuran dan bunga. ”Sebelum pandemi Covid-19, anak-anak saya biasanya les musik dan robotik. Saat ini, untuk sementara mereka tidak ikut les. Jadi, saya arahkan untuk menekuni hobi agar tetap produktif,” kata Tuti.
Dia menyadari, peran orangtua amat penting dalam mendampingi anak belajar, khususnya selama masa pandemi Covid-19. Jika tidak diisi dengan berbagai kegiatan produktif, anak-anak biasanya menghabiskan waktu untuk bermain gim online yang dapat memicu kecanduan.