Southampton sukses menghalangi langkah Manchester United untuk naik ke peringkat ketiga klasemen sementara Liga Inggris. ”Setan Merah” kini harus menjaga mental para pemain karena persaingan ke empat besar lebih ketat.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
MANCHESTER, SELASA — Manchester United gagal masuk peringkat empat besar Liga Inggris pada laga ke-35 karena ditahan imbang Southampton, 2-2, di Stadion Old Trafford, Selasa (14/7/2020) dini hari WIB. Momentum tim ”Setan Merah” ini dirusak penyerang Southampton, Michael Obafemi, pada menit-menit akhir laga itu.
Obafemi masih berusia 20 tahun dan sejauh ini lebih banyak tampil sebagai pemain cadangan di Southampton. Penyerang asal Irlandia itu pun baru tampil pada menit ke-87 laga tersebut untuk menggantikan Oriol Romeu. Ini menjadi keputusan yang membuat Manajer Southampton Ralph Hasenhuttl sangat bersyukur.
Hingga waktu normal 90 menit berakhir, MU masih unggul 2-1 dan sudah bersiap menyambut kemenangan beruntun yang keenam sejak akhir Juni lalu. Namun, Obafemi memenangi duel melawan bek MU Victor Lindelof saat Southampton mendapatkan kesempatan tendangan pojok dan menyamakan kedudukan secara dramatis pada menit ke-90+6.
”Kami sekarang menjadi lebih berani. Anda bisa merasakan para pemain sedang menikmati apa yang mereka lakukan saat ini,” kata Hasenhuttl. Sejak dikalahkan Arsenal 0-2, Southampton mampu mengalahkan Manchester City 1-0 dan menahan imbang Everton 1-1. Kini, MU menjadi korban mereka selanjutnya.
Multidimensi
Hasenhuttl mengatakan, timnya saat ini telah berubah menjadi tim yang multidimensi. Artinya, Southampton berusaha melihat setiap laga dari segala sisi. Tim tidak hanya fokus melatih kemampuan individu dan kolektif, tetapi juga berpikir dengan kacamata lawannya. Dengan demikian, tim memiliki solusi berbeda untuk mengatasi setiap lawannya.
Transformasi Southampton praktis menjadi mimpi buruk untuk MU. Hasil imbang ini membuat MU kehilangan kesempatan terbaik untuk merebut peringkat ketiga. Andaikan Setan Merah memenangi laga ini, mereka akan meraih 61 poin dan menggusur posisi Chelsea yang memiliki 60 poin. Kini, mereka tertahan di peringkat kelima dengan 59 poin.
Perolehan poin MU itu setara dengan Leicester City, tim di peringkat keempat. Leicester unggul produktivitas gol ketimbang MU yang kini menempati peringkat kelima.
[embed]https://youtu.be/-BCv2GxizyI[/embed]
Akhir pekan lalu, Chelsea kalah 0-3 dari Sheffield United dan sebenarnya telah memberi ”jalan” baik bagi MU dan Leicester City untuk menyalipnya. Leicester, yang berada di peringkat keempat, ternyata juga dikalahkan Bournemouth 1-4 sehingga MU seharusnya memiliki keuntungan yang lebih besar.
Laga kontra Southampton menjadi lebih penting bagi MU setelah Manchester City selamat dari sanksi larangan tampil di Liga Champions selama dua musim. Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) menyatakan City tidak terbukti melanggar aturan financial fair play, Senin kemarin.
Keputusan CAS itu membuat tim peringkat kelima Liga Inggris tidak akan mendapat jatah tiket Liga Champions. Jatah tiket itu tetap dipegang City yang saat ini masih kokoh di peringkat kedua klasemen sementara. MU pun harus berjuang keras naik ke peringkat empat besar dan ternyata dijegal Southampton.
Jaga mental
Hal pertama yang ada di pikiran Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer setelah mendapat hasil imbang ini adalah menjaga mental para pemainnya. Ia tidak ingin laga kontra Southampton ini menjadi titik awal kemunduran tim setelah bisa memenangi empat laga sebelumnya dengan selisih tiga gol per laga.
Kami mungkin tidak layak mendapat tiga poin pada laga ini. Kami harus lebih tegar menyikapi hasil ini. (Ole Gunnar Solskjaer)
”Kami mungkin tidak layak mendapat tiga poin pada laga ini. Kami harus lebih tegar menyikapi hasil ini,” kata Solskjaer.
Mental para pemain harus dipertahankan karena MU saat ini menghadapi tiga laga tersisa yang berat melawan Crystal Palace, West Ham United, dan Leicester.
Para pemain MU tidak tampil seperti biasanya dalam laga itu. Paul Pogba, misalnya, berlari lebih lambat dan pemain Southampton bisa mencuri bola darinya dengan mudah. Pogba pun diganti pada menit ke-63. Lalu, para penyerang MU, seperti Marcus Rashford dan Anthony Martial, sering gagal memanfaatkan peluang gol yang mereka ciptakan. Sementara Luke Shaw juga diganti karena mengalami cedera pada pergelangan kaki.
Para pemain MU pun mengakui mereka gagal mempertahankan performa seperti yang telah mereka tunjukkan pada lima laga sebelumnya. ”Kami tidak bermain dengan kemampuan terbaik. Masih banyak yang perlu kami perbaiki,” kata kapten MU, Harry Maguire. (AP/AFP)