Real Madrid tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi untuk bisa menjuarai Liga Spanyol musim ini. Mereka wajib menjaga cara bermain seperti saat memenangi ke-9 laga terakhir, termasuk kontra Granada, Selasa dini hari.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
GRANADA, SELASA — Real Madrid kembali menunjukkan konsistensinya dan meraih kemenangan penting atas Granada, 2-1, di Stadion Nuevo Los Carmenes, Selasa (14/7/2020) dini hari WIB. Kemenangan ini mengantar ”El Real” mendekati trofi juara La Liga Spanyol musim ini.
Mereka pun kini tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi, yaitu atas Villarreal, pada laga Jumat (17/7/2020) dini hari WIB, untuk meraih trofi juara.
Dengan mengalahkan Granada, Real semakin kokoh di puncak klasemen dengan 83 poin, sedangkan Barcelona berada di peringkat kedua dengan 79 poin. Real bakal mengumpulkan 86 poin jika mengalahkan Villarreal dan Barcelona tidak bisa lagi mengejar. Jika Barcelona bisa memenangi dua laga terakhirnya, mereka maksimal hanya bisa mengumpulkan 85 poin.
[embed]https://youtu.be/H5v1phbFSrI[/embed]
Mentalitas juara Real ini terlihat pada laga kontra Granada. Mereka hanya membutuhkan 16 menit pada babak pertama laga itu untuk mencetak dua gol tersebut. Ferland Mendy mencetak gol pertama melalui tendangan dari sudut sempit, sementara gol kedua dicetak Karim Benzema.
Setelah unggul dua gol, Real malah harus lebih waspada karena Granada meningkatkan perlawanan. Terbukti, pada menit ke-50, Granada bisa membalas gol melalui Darwin Machis. Tim tuan rumah punya banyak peluang gol yang berbahaya, tetapi Real mampu mengatasinya berkat penampilan apik kiper Thibaut Courtois.
Saya berteriak karena sangat senang dan karena Anda harus menderita ketika bermain sepak bola. (Zinedine Zidane)
Tekanan dari tuan rumah membuat Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane tampak gelisah hingga akhir laga. Ketika wasit meniup peluit tanda berakhirnya laga, pelatih asal Perancis ini langsung berteriak untuk mengungkapkan rasa leganya.
”Saya berteriak karena sangat senang dan karena Anda harus menderita ketika bermain sepak bola,” kata Zidane, pelatih yang biasa disapa ”Zizou”, dikutip Marca seusai laga itu.
Zidane menjelaskan, ia berteriak kepada para pemainnya untuk memberi tahu bahwa penampilan mereka sangat impresif dan ini merupakan tiga poin yang sangat penting. Ia lega karena tim bisa mengatasi tekanan yang diberikan tuan rumah pada babak kedua. Dari segi permainan, Zidane menilai timnya tidak tampil buruk pada babak kedua, tetapi permainan Granada yang membaik.
Sementara sang kapten Real Madrid, Sergio Ramos, mengepalkan kedua tangannya ke udara sesuai laga. Ia terlihat bisa melepas ketegangan yang terjadi sepanjang laga. ”Sebenarnya kami belum bisa bersantai. Kami sudah mendekati trofi, tetapi kami harus tetap mempertahankan penampilan ini,” katanya.
Laga kontra Granada, untuk Ramos, bisa menjadi peringatan bagi Real untuk segera menutup celah di timnya. Ia merasa pertahanan timnya lebih longgar pada babak kedua. Kesalahan semacam ini tidak boleh terjadi lagi saat mereka menjamu Villarreal di Stadion Santiago Bernabeu.
Sembilan beruntun
Zidane dan para pemainnya kini menikmati kemenangan beruntun yang ke-9 sejak kompetisi dilanjutkan pada pertengahan Juni lalu. Dalam 9 laga tersebut, mereka telah mencetak 17 gol dan hanya kebobolan 3 gol.
Jika dibandingkan dengan periode Februari-Maret lalu, wajah Real telah berubah. Pada periode itu, mereka kalah 4 kali dan hanya menang 2 kali dalam 7 laga di semua kompetisi. Zidane agaknya telah menemukan cara untuk memperbaiki taktik sekaligus mental para pemain.
”Visi kami sejak awal musim adalah menjuarai liga. Masih ada dua laga tersisa dan kami sekarang belum mendapatkan apa-apa,” kata Zidane. Setelah menghadapi Villarreal, El Real akan menjalani laga terakhir melawan Leganes.
Jika bisa segera mengunci gelar juara pada laga kontra Villarreal, El Real akan punya lebih banyak waktu untuk berkonsentrasi pada target berikutnya, yaitu di Liga Champions Eropa. Pada awal Agustus nanti, mereka akan melanjutkan laga kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Manchester City.
Laga tersebut bakal sulit karena City telah memenangi laga pertama dengan skor 2-1. City juga lebih bersemangat karena baru saja terhindar dari sanksi larangan tampil di Liga Champions selama dua musim ke depan. Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), Senin kemarin, menyatakan City tidak terbukti bersalah melanggar aturan financial fair play. (AFP/REUTERS)