Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Ponorogo mencatat sedikitnya 1.363 santri dan pengasuh Ponpes Gontor telah menjadi sasaran uji cepat Covid-19. Sebanyak 60 orang dinyatakan reaktif dan sudah dilakukan tes usap.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
PONOROGO, KOMPAS — Bupati Ponorogo, Jawa Timur, Ipong Muchlissoni mengatakan, terkait kasus Gontor, pihaknya terus melakukan penelusuran kontak erat pasien positif dan memperbanyak pengetesan. Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Ponorogo mencatat hingga saat ini sedikitnya 1.363 santri dan pengasuh telah menjadi sasaran uji cepat Covid-19.
”Dari 1.363 orang yang diuji cepat itu, 60 orang dinyatakan reaktif dan sudah dilakukan pemeriksaan uji usap dengan metode reaksi berantai polimerase (PCR),” ujar Ipong, Rabu (15/7/2020).
Level kewaspadaan terhadap sebaran Covid-19 di Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo tetap tinggi menyusul bertambahnya 11 santri terkonfirmasi positif. Di sisi lain, upaya kuratif yang maksimal mendorong kesembuhan signifikan.
Dari 1.363 orang yang di uji cepat itu, 60 orang dinyatakan reaktif dan sudah dilakukan pemeriksaan uji usap dengan metode reaksi berantai polimerase.
Dengan bertambahnya 11 santri tersebut, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Pesantren Gontor Ponorogo menjadi 23 orang. Dari 23 santri itu, 10 orang dinyatakan sembuh, 12 orang dirawat di rumah sakit rujukan di Surabaya, dan 1 santri dirawat di RSUD Ngawi.
”Tim Satgas Covid-19 Gontor telah mengantarkan 11 santri yang baru terkonfirmasi positif ke Surabaya dan menjemput 10 santri yang dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan intensif,” ujar juru bicara Satgas Covid-19 Gontor, Adib Fuadi Nuriz.
Sebanyak 11 santri yang baru terkonfirmasi positif Covid-19 itu dirawat intensif di RS Lapangan Indrapura Surabaya. Mereka merupakan para santri yang hasil uji usapnya baru diumumkan oleh Gugus Tugas Covid-19 Ponorogo. Selama menunggu hasil uji usap tersebut, 11 santri ini sejatinya telah menjalani isolasi mandiri di Wisma Darussalam di lingkungan pesantren.
Rekomendasi
Perawatan santri terkonfirmasi positif di RS Lapangan Indrapura Surabaya merupakan rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19 Jatim. Harapannya, dengan perawatan intensif di rumah sakit rujukan yang didukung tenaga medis berkompeten, tingkat kesembuhan para santri ini menjadi lebih tinggi.
Selain mengantar santri positif baru untuk menjalani perawatan intensif, tim Satgas Covid-19 Gontor juga menjemput 10 dari 11 santri terkonfirmasi positif yang telah dinyatakan sembuh oleh RS Lapangan Indrapura. Sebanyak 11 santri ini dirawat sejak Minggu (12/7/2020).
”Santri yang sembuh akan ditempatkan di ruang khusus yang disebut ruang sehat di pesantren. Mereka akan didampingi tim psikologi untuk memulihkan semangatnya dan diperbolehkan kembali beraktivitas seperti biasa,” kata Adib.
Dengan adanya penambahan kasus positif Covid-19 dalam jumlah yang signifikan, menandakan situasi Gontor sangat dinamis. Hal itu perlu diantisipasi dengan menjaga level kewaspadaan terhadap sebaran virus korona galur baru. Caranya, antara lain, memperketat disiplin santri dalam menerapkan protokol kesehatan, meningkatkan daya tahan tubuh dengan asupan makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan berpikir positif dengan memperbanyak ibadah.
Santri mengikuti pendidikan tentang kesehatan terkait perilaku hidup bersih dan sehat serta penerapan protokol kesehatan mencegah Covid-19 di GOR Sidoarjo, Selasa (16/6/2020). Pesantren Gontor menyumbang kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Ponorogo. Sebagai gambaran, hingga Rabu tercatat total 97 kasus konfirmasi positif Covid-19 di ”Kota Reyog”. Dari 97 kasus itu, 38 orang dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan dengan rincian 25 orang dirawat di RS Ponorogo, 12 orang dirawat di RS Lapangan Indrapura Surabaya, dan 1 orang dirawat di RSUD Ngawi.
Jumlah kasus terkonfirmasi positif di Ponorogo terus meningkat. Sebagai gambaran, pada Rabu ada penambahan kasus baru 15 orang dengan rincian 11 orang merupakan santri Gontor, sedangkan empat orang lain masyarakat umum.
Cenderung meningkat
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pertama di Pesantren Gontor dikonfirmasi Gugus Tugas Covid-19 Ponorogo pada Minggu (6/7/2020). Dua hari kemudian, jumlah kasus bertambah enam santri menjadi total tujuh santri. Dalam kurun waktu kurang dari 10 hari, jumlah kasus positif di Gontor mencapai 23 orang.
Menurut Gugus Tugas Covid-19 Ponorogo, ada dua kelompok penularan di Gontor, yakni subkluster Sidoarjo dan subkluster Kendari. Disebut subkluster Sidoarjo karena berawal dari seorang santri asal Sidoarjo yang dinyatakan positif Covid-19. Santri ini menjadi kasus positif pertama di Gontor.
Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan 98 kontak erat. Dari 98 orang itu, 68 orang di antaranya diuji cepat Covid-19, sedangkan 30 orang lain diuji usap dengan metode PCR.
Sementara subkluster Kendari diketahui dari 11 santri yang akan berangkat ke Kendari. Para santri ini melakukan uji cepat Covid-19 dan hasilnya semua dinyatakan reaktif. Setelah dilakukan uji usap untuk mengonfirmasi, 10 santri dinyatakan positif, sedangkan satu orang lain dinyatakan negatif.
Setelah dilakukan penelusuran, seluruh kontak erat dengan pasien positif dari Kendari ini ternyata sudah pergi meninggalkan Gontor Ponorogo. Mereka pergi ke Kendari sehingga Pemprov Jatim langsung berkoordinasi dengan Pemprov Sulawesi Selatan.