logo Kompas.id
Buru Aset Hasil Korupsi di...
Iklan

Buru Aset Hasil Korupsi di Swiss, Tunggu Proses Ratifikasi Tuntas

DPR menyetujui ratifikasi perjanjian bantuan hukum timbal balik Pemerintah Indonesia dan Swiss. Namun, keinginan Indonesia memburu aset koruptor di Swiss masih harus menunggu.

Oleh
TIM KOMPAS
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6LsvMIrqe6Fn4DCsWlOPKsZsg3I=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F58866480-ffaa-4eef-b536-2d342197203d_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Suasana Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/7/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Sekalipun Indonesia telah meratifikasi perjanjian bantuan hukum timbal balik Indonesia dan Swiss, Selasa (14/7/2020), pemberlakuan perjanjian masih harus menunggu proses ratifikasi di Swiss. Proses ini diperkirakan baru tuntas tahun depan.

Adapun Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tampaknya tak menunggu hingga proses di Swiss tuntas. Tim khusus akan segera dibentuk untuk melacak aset-aset hasil kejahatan, termasuk korupsi dan pencucian uang, di Swiss.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000