Kasus positif Covid-19 akibat transmisi lokal terus bertambah dengan semakin sulit pelacakan sumber penularannya. Warga mesti disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Oleh
Tim Kompas
·4 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS— Dalam sepekan terakhir, kasus positif Covid-19 di Aceh bertambah 17 orang sehingga total kasus menjadi 107 orang. Sebagian besar kasus baru merupakan transmisi lokal yang semakin besar dan sulit ditelusuri.
Kasus Covid-19 terbaru terdapat di Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Seorang dosen dilaporkan positif Covid-19 meski tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar Provinsi Aceh. Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 Unsyiah Safrizal Rahman, Selasa (14/7/2020), mengatakan, pihaknya belum mengetahui dari mana dosen itu terpapar.
Safrizal, yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, mengatakan, pelacakan penyebaran Covid-19 semakin susah dilakukan karena penyebaran semakin luas. ”Kami sudah tidak bisa melacaknya, maka kami harus berpikir sudah berada di kondisi penyebaran komunitas,” ujar Safrizal.
Safrizal mengatakan, transmisi lokal terjadi karena penerapan protokol kesehatan longgar. Di ruang publik, mayoritas warga tidak menggunakan masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Selain itu, pergerakan warga antardaerah juga semakin longgar.
Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Fahlevi Kirani mengatakan, pemerintah tidak tegas mengawasi penerapan protokol kesehatan bagi warga sehingga transmisi lokal terjadi sangat cepat. Fahlevi khawatir pengabaian akan membuat kasus Covid-19 melonjak lebih tinggi.
Kondisi Papua
Di Papua, penyebaran Covid-19 melalui transmisi lokal telah mencapai 19 daerah. Ditemukan tambahan 4 kasus pasien positif Covid-19 di Kabupaten Tolikara dan 1 kasus di Kabupaten Pegunungan Bintang, Senin (13/7/2020). Juru bicara Satgas Pengendalian Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, Silwanus Sumule, di Jayapura, Senin malam, mengatakan, tambahan kasus baru di Tolikara dan Pegunungan Bintang diduga melalui aktivitas warga jalur perjalanan darat dari daerah zona merah Covid-19. Kedua daerah ini berada di kawasan pegunungan tengah Papua. ”Kami meminta kepala daerah di daerah pegunungan tengah Papua untuk memperketat akses masuk melalui jalan darat. Tujuannya agar penyebaran Covid-19 tidak meluas di kawasan yang minim fasilitas dan tenaga kesehatan,” kata Silwanus.
Ia menuturkan, ada 61 kasus positif Covid-19 baru dan 3 orang meninggal pada Selasa ini. Adapun 22 orang dari 61 pasien baru Covid-19 adalah tenaga kesehatan di rumah sakit di Kota Jayapura. Jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 telah mencapai 2.353 orang dengan rincian 1.172 orang masih dirawat, 1.155 orang sembuh, dan 26 orang meninggal dunia. Pemprov Papua akan membahas tenaga kesehatan terjangkit Covid-19 di Kantor Gubernur Papua, Rabu (15/7/2020).
Ahli epidemiologi Universitas Cenderawasih di Jayapura, Dolfinus Bouway, mengatakan, penyebaran kasus Covid-19 di Kota Jayapura karena transmisi lokal sangat cepat dan masif. Hal ini dipicu masih rendahnya kesadaran warga untuk melaksanakan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Ia menilai, persentase pasien sembuh masih di bawah 5 persen. Idealnya, angka kesembuhan di atas 15 persen. ”Pemerintah daerah jangan dulu menetapkan normal baru di Kota Jayapura. Penyebaran di tengah warga masih tinggi,” paparnya.
Kondisi serupa terjadi di Maluku. Virus korona baru penyebab Covid-19 telah menyebar hingga ke Kepulauan Kei, yang terdiri dari Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tengah. Hingga Selasa malam ada 15 kasus positif Covid-18 di Kota Tual dan 19 kasus positif di Maluku Tenggara. Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tual, Moksen Ohoiyuf, mengatakan, ruang isolasi di RSUD Maren, Kota Tual, hanya bisa menampung tiga pasien. Rumah sakit tipe C itu memiliki fasilitas terbatas. Pasien selebihnya diisolasi di hotel melati.
Menentang tes
Di Jakarta masih ada warga yang menentang tes usap tenggorokan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di area permukiman. Hal ini dialami pengurus Rukun Warga (RW) 001 Kelurahan Johar Baru, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, yang masuk dalam 30 RW zona Covid-19. Sekretaris RW 001 Johar Baru Herviyanthi mengatakan, masih ada warga yang menuduh tes adalah upaya mengambil untung dari warga. ”Sampai ada warga bilang, ini kan, permainan, emang dibayar berapa,” ucap Evi di Sekretariat RW 001 Johar Baru.
Tingkat penyebaran Covid-19 juga membuat pemerintah daerah di wilayah Tangerang Raya mengambil ancang-ancang meningkatkan pengawasan terhadap masyarakat.
Di Kabupaten Tangerang, Kepala Polresta Tangerang Komisaris Besar Ade Syam Indradi turun memantau penerapan protokol kesehatan Posko Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 di Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten. Ade menegaskan, meski bakal ada sejumlah pelonggaran, aktivitas masyarakat harus sesuai dengan protokol kesehatan.(FRN/AIN/FLO/JOG/IGA/VAN)