Liverpool gagal memecahkan rekor perolehan 100 poin yang dipegang Manchester City gara-gara Arsenal. Namun, Liverpool masih berpeluang memecahkan satu rekor City lainnya.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LONDON, KAMIS — Sejak bisa memastikan gelar juara Liga Inggris musim ini, performa Liverpool justru menurun dan lebih sering kehilangan poin seperti saat dikalahkan Arsenal, 1-2, di Stadion Emirates, Kamis (16/7/2020) dini hari WIB. Arsenal sekaligus mengganggu perburuan rekor yang sedang dilakukan ”Si Merah”.
Akibat kekalahan itu, Liverpool sudah dipastikan gagal memecahkan rekor perolehan 100 poin yang dipegang Manchester City sejak musim 2017-2018. Dengan dua laga tersisa musim ini, Liverpool kini baru mengumpulkan 93 poin dan hanya bisa berpeluang mengumpulkan maksimal 99 poin pada akhir musim.
Kekalahan dari Arsenal praktis membuat Liverpool tidak bisa memecahkan rekor City lainnya, yaitu meraih lebih dari 32 kemenangan dalam satu musim. City mencatat rekor 32 kemenangan itu pada musim 2017-2018 dan 2018-2019. Liverpool hanya bisa berupaya menyamai rekor tersebut dengan memenangi dua laga tersisa melawan Chelsea dan Newcastle United.
Laga kandang berikutnya melawan Chelsea juga menjadi harapan Liverpool untuk menyamai rekor City (termasuk Manchester United dan Chelsea) memenangi 18 laga kandang dalam semusim. Peluang Liverpool untuk menjadi tim pertama yang memenangi seluruh 19 laga kandang sudah hilang ketika mereka ditahan imbang Burnley, 1-1, di Stadion Anfield pada akhir pekan lalu.
Satu-satunya rekor yang masih bisa dipecahkan Liverpool pada akhir musim nanti hanyalah rekor sebagai tim juara dengan selisih poin terbesar dengan tim peringkat kedua. Pada musim 2017-2018, City menjuarai Liga Inggris dengan menyisakan jarak 19 poin di atas tim peringkat kedua, Manchester United. Sementara Liverpool, saat ini baru berjarak 18 poin dengan City.
Terkait rekor selisih poin tersebut, Liverpool harus mengandalkan keberuntungan. Rekor tersebut tetap tidak akan terpecahkan jika City juga selalu menang hingga laga terakhir. Pada laga Senin ini pun, City mengalahkan Bournemouth, 2-1.
Namun, Liverpool harus melupakan semua rekor itu apabila mereka tidak berbenah dan tetap bermain seperti saat dikalahkan Arsenal. Pada laga di Emirates itu, Si Merah menampilkan pertahanan terburuk mereka. Dua gol Arsenal terjadi berkat kesalahan lini belakang.
Liverpool sudah unggul 1-0 melalui Sadio Mane pada menit ke-20, tetapi Arsenal langsung membalas dua gol sebelum babak pertama usai. Gol pertama Arsenal dicetak Alexandre Lacazette setelah memanfaatkan kesalahan bek Liverpool, Virgil van Dijk, mengoper bola ke belakang.
Kesalahan yang hampir sama dilakukan kiper Liverpool, Alisson Becker, saat berusaha mengoper bola, tetapi justru menimbulkan kebingungan antara Van Dijk dan Andrew Robertson. Akibatnya, Lacazette bisa mencuri bola tersebut dan mengumpan kepada Reiss Nelson untuk mencetak gol kemenangan Arsenal.
”Setelah bisa mencetak gol dan unggul 1-0, kami seolah beristirahat. Kami manusia biasa dan mungkin ini hanyalah kesalahan pemain dalam mengantisipasi situasi,” kata Manajer Liverpool Juergen Klopp. Dengan hasil ini, Klopp hanya bisa menyesalinya dan bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Arsenal membaik
Sementara Arsenal telah menunjukkan perbaikan pada laga itu. Mereka bisa tampil lebih menekan sehingga para pemain belakang Liverpool menjadi grogi dan melakukan kesalahan fatal. Arsenal bangkit setelah ditahan imbang Leicester, 1-1, dan dikalahkan Tottenham Hotspur, 1-2, pada dua laga sebelumnya.
Tim ”Meriam London” itu sekarang berada di peringkat ke-9 dengan 53 poin. Masih sulit bagi mereka untuk meraih tiket Liga Europa musim depan via Liga Inggris, tetapi mereka masih berpeluang meraih tiket tersebut dengan menjuarai Piala FA.
Mereka akan menjalani laga semifinal Piala FA melawan City, Minggu (19/7/2020) dini hari WIB. Kemenangan atas Liverpool ini pun telah menambah rasa percaya diri mereka. Manajer Arsenal Mikel Arteta pun sampai berani membandingkan timnya dengan Liverpool. ”Energi, komitmen, dan daya juang kedua tim saat ini seimbang. Sebelumnya tidak seperti ini,” kata Arteta yang tetap mengakui kualitas permainan Liverpool masih di atas mereka. (AFP/REUTERS)