Cukup satu kemenangan bagi Real Madrid untuk mengamankan trofi liga musim ini. Madrid berpeluang merayakan gelar juara di rumah sendiri saat menghadapi Villarreal, Jumat dini hari WIB.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MADRID, RABU — Real Madrid berambisi meraih gelar Liga Spanyol ke-34 saat melawan Villarreal di Stadion Alfredo Di Stefano, Jumat (17/7/2020) dini hari WIB. Kemenangan atas ”Si Kapal Selam Kuning” akan memastikan perolehan poin ”El Real” tidak bisa lagi dikejar oleh sang rival abadi, Barcelona.
Secara matematis, Real yang kini memiliki 83 poin hanya perlu dua poin untuk meraih trofi karena unggul head to head atas Barca yang baru mengoleksi 79 poin. Andai Real menang atas Villareal dan Barcelona menyapu bersih kemenangan di dua laga sisa, Barca hanya mampu meraih 85 poin.
Skenario lainnya, jika Barcelona gagal melawan Osasuna di Stadion Camp Nou pada saat yang sama, Real tetap bisa mengunci gelar liga meskipun tidak meraih poin penuh atas Villarreal.
Walaupun Real berada di atas angin untuk meraih gelar Liga Spanyol, Pelatih Zinedine Zidane tidak ingin membiarkan anak asuhannya tersandung di laga melawan Villarreal. Zidane ingin Madrid mengakhiri dua laga tersisa dengan kemenangan sehingga menyempurnakan penampilan tak terkalahkan sejak liga dimulai kembali pada era pandemi Covid-19.
”Kami tidak memedulikan perhitungan poin untuk mengunci gelar juara. Kami hanya termotivasi untuk menang melawan Villarreal. Kami akan selalu berjuang mati-matian seperti yang kami tampilkan selama ini,” kata Zidane jelang laga melawan Villarreal, Rabu (15/7/2020).
Sejak liga dimulai kembali di masa pandemi, Real menunjukkan kepantasan untuk menjadi penguasa Liga Spanyol musim 2019/2020. Dalam sembilan laga terakhir, Real mencatat nilai sempurna dengan rata-rata 1,9 gol per laga.
Real pun menunjukkan konsistensi lebih baik dibandingkan dengan Barcelona dari sisi pertahanan. ”Si Putih” hanya kebobolan 0,3 gol per pertandingan, sedangkan Barcelona menderita 0,5 gol per laga.
Dari sembilan laga itu, Real terkesan mengedepankan permainan pragmatis. Mereka hanya unggul minimal dua gol pada empat laga. Bahkan, dalam tiga laga, Real mendapat tiga poin lewat kemenangan minimal, 1-0.
Meski begitu, ”Si Putih” sesungguhnya mencoba bermain menyerang. Rata-rata Madrid mencatatkan 60,7 persen penguasaan bola. Zidane juga menekankan agar anak asuhannya bermain seimbang dengan memadukan serangan yang efektif dengan pertahanan kokoh. Hasilnya, Real melakukan 15,9 kali tembakan ke gawang lawan di tiap laga, sedangkan gawang Thibaut Courtois hanya menerima 3,4 tembakan lawan.
”Untuk menjuarai liga, sebuah tim harus menunjukkan konsistensi dan kerja keras. Kami berharap bisa merayakan gelar liga ketika menghadapi Villarreal, semoga Tuhan menghendaki,” tutur kapten Real Madrid, Sergio Ramos.
Pelatih Villarreal Javier Calleja menekankan, timnya tidak akan membantu Real mengunci gelar liga. Dalam pertemuan pertama musim ini, Si Kapal Selam Kuning mampu menahan imbang Madrid 2-2.
”Kami datang ke Madrid untuk bertarung sekuat tenaga. Kami juga ingin meraih poin demi mengamankan tiket ke kompetisi Eropa,” ucap Calleja. Hingga pekan ke-36, Villarreal berada di peringkat kelima yang merupakan zona Liga Europa.
Penyerahan trofi
Apabila menang atas Villarreal, Madrid akan langsung mengangkat trofi Liga Spanyol di akhir laga. Adapun Ramos akan mengumpulkan gelar liga kelima bersama Madrid, sekaligus menjadi momen keduanya mengangkat piala sebagai kapten ”El Real”.
Namun, akibat pandemi, Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) mengubah aturan penyerahan trofi liga. Presiden RFEF Luis Rubiales tidak akan menyerahkan trofi itu secara langsung kepada kapten tim juara.
Selain itu, Real juga melarang seluruh fans untuk melakukan tradisi perayaan gelar juara di Plaza Cibeles di pusat kota Madrid. Tidak hanya para pendukung, larangan itu juga berlaku bagi pemain, pelatih, dan staf Si Putih yang memang selalu mengunjungi Plaza Cibeles untuk berpesta dan merayakan trofi bersama pendukung.
”Ketika Real Madrid dipastikan sebagai juara, seluruh pemain tidak akan mengunjungi pusat perayaan di Plaza Cibeles. Kami juga meminta kepada seluruh pendukung untuk tidak berkumpul di tempat-tempat umum. Sebab, kami masih berada di dalam situasi pandemi yang memerlukan pengertian seluruh pihak untuk melalui masa sulit ini,” tulis pernyataan resmi Real di laman klub.
Introspeksi diri
Sementara itu, penyerang Barcelona, Luis Suarez, menyatakan, kegagalan Barca mempertahankan gelar liga musim ini harus menjadi kesempatan bagi seluruh pihak di dalam klub untuk melakukan introspeksi diri. Ketika liga terhenti di pekan ke-27, Barcelona tengah unggul dua poin atas Madrid di puncak klasemen.
Hasil imbang tanpa gol di pekan ke-30 ketika berhadapan dengan Sevilla membuat El Real menguasai puncak klasemen. Peluang Barca untuk meraih gelar liga ketiga secara beruntun di musim ini menguap setelah di dua laga beruntun Barcelona harus puas berbagi poin dengan Celta Vigo dan Atletico Madrid dengan skor identik 2-2.
”Kami tidak perlu mencari alasan dari kegagalan meraih trofi liga. Kami harus memenangi dua laga terakhir dan fokus sepenuhnya untuk meraih gelar tersisa di musim ini, Liga Champions,” kata penyerang tim nasional Uruguay itu.
Di sisi lain, Pelatih Barcelona Quique Setien masih menolak mengangkat bendera putih dari persaingan gelar Liga Spanyol. ”Mereka (Real) belum memenangi apa pun. Semua hal masih mungkin terjadi meskipun mustahil bagi kami untuk juara,” kata Setien.
Sejak dipercaya menangani ”Blaugrana” menggantikan Ernesto Valverde, pada 13 Januari 2020, Setien telah melalui sembilan laga di Camp Nou dengan delapan kemenangan dan satu hasil imbang.
”Saya bertanggung jawab, tetapi tidak sepenuhnya. Saat orang mencari kambing hitam, mereka selalu melihat pada pelatih. Tetapi, saya merasa hasilnya tak terlalu buruk. Saya memberi kredit kepada Real, yang selalu menang sejak kompetisi kembali bergulir,” ujar Setien tentang penampilan Barcelona. (AFP)