CEO XL Axiata: Akan Ada Perubahan Permanen Pascapandemi Covid-19
›
CEO XL Axiata: Akan Ada...
Iklan
CEO XL Axiata: Akan Ada Perubahan Permanen Pascapandemi Covid-19
CEO XL Axiata Dian Siswarini meyakini sebagian perubahan drastis yang dialami sekarang, khususnya pada adopsi teknologi digital, tidak akan kembali ke masa sebelum pandemi dan justru berlanjut di masa yang akan datang.
Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kondisi tidak akan pernah kembali sama setelah pandemi Covid-19. Sebagian perubahan drastis yang dialami sekarang, khususnya pada adopsi teknologi digital, tidak akan kembali ke masa prapandemi dan akan tetap berlanjut pada masa yang akan datang.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) XL Axiata Dian Siswarini pada Senin (27/6/2020) mengungkapkan, dari pengamatannya, memang telah terjadi perubahan drastis dalam perilaku konsumen. Hal ini contohnya terjadi pada distribusi lokasi pelanggan.
Dian mengatakan, sebelum pandemi, kawasan pusat perkantoran dan bisnis Jakarta selalu menjadi pusat kesibukan jaringan. Namun, kini traffic tersebut bergeser ke wilayah pinggiran.
Pergeseran ini, menurut Dian, membutuhkan strategi yang memungkinkan fleksibilitas dari pihaknya untuk bisa mengatur infrastruktur yang dimiliki guna melayani pelanggan.
”Awalnya di segitiga emas, tetapi sekarang lebih banyak di Bintaro, Depok, Bekasi, atau Bogor. Jadi, kami harus memiliki alokasi kapital yang lebih fleksibel,” kata Dian dalam acara bincang Kompas Talks yang digelar secara virtual.
Namun, ada juga beberapa strategi di masa normal baru ini yang ia duga akan bertahan lebih panjang. Hal ini akan terjadi pada aspek penjualan dan pelayanan pelanggan.
Menurut dia, pelayanan pelanggan dan transaksi secara digital yang dipicu oleh pandemi akan tetap bertahan pascapandemi. ”Sekarang kami kurangi interaksi langsung customer service, tetapi bisa lewat platform digital. Beli kartu SIM juga bisa lewat e-commerce dan kemudian dikirimkan ke rumah,” kata Dian.
Perubahan jangka panjang ini juga mendorong inovasi pada produk yang ditawarkan XL Axiata, misalnya produk manajemen smart building yang ditawarkan kepada klien perusahaan (enterprise).
Dulu, kata Dian, layanan smart building hanya mengatur temperatur ruangan di gedung. Namun, teknologi ini akan lebih berkembang, misalnya untuk melihat sebaran orang dalam gedung.
”Ini bisa menggunakan sensor IoT (internet-of-things) yang kami miliki. Kami melihat perubahan perilaku seperti ini bakal bertahan di waktu yang lama,” kata Dian.
Untuk jangka pendek
Di sisi lain, untuk mengatasi sejumlah perubahan jangka pendek akibat pandemi, Dian mengatakan, XL Axiata juga membuat sejumlah program untuk membantu masyarakat pada masa pandemi Covid-19.
Dian menyebutkan, pihaknya bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta sejumlah perguruan tinggi untuk membuat paket data yang lebih murah bagi sejumlah portal pembelajaran daring.
”Kami punya paket khusus untuk mahasiswa dan guru. Ini lebih murah dari paket biasa. Namun, pemakaiannya hanya dibatasi untuk kepentingan belajar-mengajar,” kata Dian.
Pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan perempuan juga mendapat perhatian lebih dari XL. Dian mengatakan, dengan program Sisternet, pihaknya ingin memberikan edukasi pemanfaatan internet untuk meningkatkan usaha mikro yang sudah dimiliki.
Telkomsel dan Indosat
Sementara itu, perusahaan telekomunikasi lainnya, Telkomsel, juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud pada Sabtu (18/7/2020).
Kerja sama ini bertujuan untuk membebaskan akses terhadap sejumlah portal pembelajaran jarak jauh yang dikelola perguruan tinggi dan juga Sistem Pembelajaran dalam Jaringan (Spada) milik Kemendikbud.
”Ini waktunya untuk berbagi antara perusahaan dan perguruan tinggi untuk kepentingan pendidikan dan memastikan anak-anak kita semua bisa belajar dengan baik dengan biaya terjangkau,” ungkap Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nizam.
Direktur Sales Telkomsel Ririn Widaryani mengungkapkan, bentuk kerja sama ini akan mewujud dalam sebuah paket data khusus untuk perguruan tinggi. Paket data ini terdiri dari kuota reguler dan kuota khusus layanan konferensi video CloudX yang ditawarkan Telkomsel.
”Di dalamnya sudah ada akses ke website materi belajar-mengajarnya di situs kampus perguruan tinggi. Kami berikan free untuk aksesnya dalam paket khusus ini,” katanya.
Indosat Ooredo sejak awal Juli ini juga telah menjalin kerja sama dengan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama untuk memperluas akses pembelajaran daring di perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI).
Dengan kerja sama ini, Indosat disebut akan memberikan dukungan paket kuota data dengan harga terjangkau untuk mendukung pembelajaran daring di PTKI, khususnya mahasiswa, tenaga pengajar, dan karyawan, dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19.