Uji klinis anti-Covid-19 dilakukan Universitas Airlangga bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara dan TNI Angkatan Darat. Sebagai tindak lanjut dilakukan tes plasma darah ”convalesence” yang diikuti 70 prajurit TNI AD.
Oleh
Edna C Pattisina
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gelombang pertama donor plasma convalesence yang terdiri atas 70 prajurit di Pusat Pendidikan Polisi Militer yang telah negatif Covid-19, kemarin, menjalani pemeriksaan serum darah. Darah mereka diperiksa untuk memastikan plasma darah para prajurit ini bebas dari penyakit menular dan memiliki antibodi yang cukup untuk menjadi donor plasma darah.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen Nefra Firdaus, Jumat (31/7/2020). Nefra mengatakan, plasma darah para prajurit yang sudah sehat ini akan disuntikkan ke para penderita positif Covid-19. Inilah terapi yang tengah dicoba untuk melawan Covid-19.
Nefra menambahkan, hasil laboratorium tes polymerase chain reaction (PCR) lanjutan dari pasien di Sekolah Calon Perwira AD, ada 99 pasien lagi yang dinyatakan negatif. ”Angka tersebut terhitung pada hari Jumat ini,” kata Nefra.
Lebih jauh, menurut Nefra, ini berarti, dari total 1.308 pasien positif Covid-19 di Secapa AD, kini berkurang 1.093 orang. Sebanyak 83,5 persen sudah dinyatakan negatif. Yang masih positif tercatat masih 215 orang atau tersisa 16,5 persen.
Hasil laboratorium tes PCR lanjutan dari pasien di Sekolah Calon Perwira AD, ada 99 pasien lagi yang dinyatakan negatif.
Sebelumnya, uji klinis anti-Covid-19 dilakukan oleh Universitas Airlangga, bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) dan TNI Angkatan Darat. Uji klinis anti-Covid-19 telah sampai pada tahap pemberian kombinasi obat untuk perwira siswa Secapa AD Bandung yang dijadikan sampel uji klinis.
”Dari kriteria inklusi didapatkan 636 orang dari target 696 orang. Kemudian sudah diberikan obat sesuai dengan pengelompokan sebanyak 476 orang, yang akan dilihat reaksi apa yang dirasakan pasien. Sebab, ada kemungkinan akan terjadi demam, batuk, atau sesak, bahkan kelainan elektrokardiogram (EKG),” tambah Kolonel CKM dr Purwo Setyanto.
Adapun tes usap terhadap siswa Secapa AD sudah dilakukan sesuai dengan jadwal, yaitu hari pertama, ketiga, dan ketujuh. Seluruh hasil tes usap akan dikirimkan ke laboratorium milik BIN di Jakarta.