8.600 Sampel Usap Diperiksa di Maluku, Reagen Kit Masih Jadi Kendala
›
8.600 Sampel Usap Diperiksa di...
Iklan
8.600 Sampel Usap Diperiksa di Maluku, Reagen Kit Masih Jadi Kendala
Sebanyak 8.600 sampel usap Covid-19 di Maluku telah diperiksa. Selama ini, salah satu kendala pemeriksaan sampel usap di sejumlah laboratorium ialah ketersediaan reagen kit.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi Maluku telah melakukan penelusuran kontak dan mengambil 8.600 sampel swab hingga Senin (3/8/2020). Dari sampel tersebut, 1.135 orang dinyatakan positif Covid-19. Salah satu kendala pemeriksaan sampel ialah ketersediaan reagen kit.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Kasrul Selang mengatakan, 8.600 spesimen itu diperiksa di tiga tempat. Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon memeriksa sebanyak 951 sampel, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas II Ambon sebanyak 7.396 sampel, dan tes cepat melokuler RSUD dr Haulussy Ambon sebanyak 253 sampel.
Kepala BPOM Ambon Hariani mengatakan, setelah sempat terhenti pada pekan lalu, kini mereka sudah bisa menerima sampel usap. Terhentinya pemeriksaan saat itu lantaran kehabisan reagen kit.
”Reagen kit tiba hari ini (Senin) sehingga besok kami sudah bisa terima sampel dari gugus tugas. Pengadaan reagen kit menjadi wewenang gugus tugas,” katanya.
Menurut Hariani, ketersediaan reagen kit selalu menjadi kendala sejak BPOM membantu pemeriksaan swab mulai 2 Juli. Setiap hari, mereka bisa memeriksa hingga 125 sampel. Saat ini terdapat 11 petugas pemeriksaan dan analisis sampel. Mereka tidak terinfeksi Covid-19 saat 24 pegawai di kantor itu dinyatakan positif.
Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas II Ambon Budi Santoso juga mengatakan, kendala kekurangan reagen kit juga dialami pihaknya dalam pemeriksaan swab. Akibatnya, pemeriksaan swab tidak berjalan optimal. Dalam satu hari mereka hanya mampu memeriksa rata-rata 100 sampel. ”Padahal, alatnya bisa periksa antara 300 dan 400 sampel,” kata Budi.
Sementara itu, Kasrul Selang mengungkapkan, gugus tugas terus melakukan penelusuran terhadap warga yang terlibat kontak erat dengan pasien Covid-19. Penelusuran digencarkan hingga mencapai standar yang ditetapkan WHO, minimal 1 per 1.000 penduduk per minggu.
Sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam proses penelusuran kontak. Sebelumnya, penelusuran sempat terkendala perlawanan warga. Kini, warga mulai kooperatif. Penolakan lebih dipengaruhi anggapan bahwa penderita Covid-19 merupakan pembawa aib sehingga bakal dikucilkan.
Hingga Senin, kasus positif Covid-19 di Maluku sebanyak 1.135, di antaranya 748 sembuh, 23 orang meninggal, sedangkan sisanya masih dirawat. Kasus terbanyak ada di Kota Ambon, yakni 789 orang, dengan 534 pasien sembuh, 17 orang meninggal, dan sisanya masih dirawat. Dari 11 kabupaten/kota di Maluku, hanya empat daerah yang tidak ditemukan kasus, yakni Maluku Barat Daya, Buru Selatan, Kepulauan Aru, dan Kepulauan Tanimbar.
Sebagai daerah dengan titik penyebaran tertinggi, Kota Ambon telah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat selama empat pekan, pembatasan kegiatan sosial berskala besar selama empat pekan, dan masa transisi yang kini memasuki pekan ketiga. Namun, dari pantauan, kewaspadaan warga akan bahaya Covid-19 mulai berkurang. Salah satunya terkait dengan kedisplinan terhadap protokol kesehatan sehari-hari.