Polda NTT Terus Mengingatkan Masyarakat Selalu Taat Menjalankan Protokol Kesehatan
›
Polda NTT Terus Mengingatkan...
Iklan
Polda NTT Terus Mengingatkan Masyarakat Selalu Taat Menjalankan Protokol Kesehatan
Sebagai pengayom masyarakat, Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur perlu terus mengingatkan masyarakat di daerah itu agar taat menjalankan protokol kesehatan, di mana pun berada.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Sebagai pengayom masyarakat, Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur perlu terus mengingatkan masyarakat agar selalu menjalankan protokol kesehatan, di mana pun berada. Masyarakat harus terus disadarkan supaya selalu menjalankan protokol kesehatan pada masa normal baru. Anggota Polda NTT diharapkan banyak belajar menghadapi berbagai persoalan masyarakat saat ini.
Hal itu dikemukakan Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Hamidin pada pelepasan Wakil Kepala Polda NTT Brigjen (Pol) Johni Asadoma dan penyambutan Wakil Kepala Polda baru, Brigjen (Pol) Ama Kliment Dwikorjanto, di Kupang, Senin (3/8/2020).
Dia menyebutkan, pandemi Covid-19 saat ini menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk masyarakat. Namun, masyarakat sering lupa menjalankan protokol kesehatan yang diwajibkan pemerintah selama masa normal baru.
”Sebagai pengayom dan pelindung masyarakat, kita di jajaran Polda NTT perlu mengingatkan masyarakat menjalankan protokol kesehatan ini. Kita juga wajib menjalankan protap kesehatan itu dengan selalu pakai masker di mana saja, dalam kehidupan masyarakat, dan memakai secara benar. Saat foto bersama untuk momen tertentu, kita tetap mengenakan masker. Foto itu akan beredar di masyarakat, biar menjadi contoh,” tutur Hamidin.
Johni Asadoma akan mendapat jabatan baru sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri. Adapun Ama Kliment Dwikorjanto sebelumnya sebagai Inspektur Pengawasan Umum II Inspektorat Pengawasan Umum Polri. Turut hadir pada acara itu Irwasum Polda NTT Komisaris Besar Tavip Yulianto.
Menurut Hamidin, kasus Covid-19 saat ini tidak hanya tanggung jawab pemda, tetapi juga anggota Polri di jajaran Polda NTT. Masyarakat harus selalu diingatkan agar tetap menjalankan protokol kesehatan yang ada. Pada masa normal baru, masyarakat cenderung mengabaikan protokol kesehatan ini.
Semua masalah yang berdampak bagi masyarakat, yang ditanya adalah polisi. Jadi, polisi harus banyak belajar. Kasus kematian ikan paus, misalnya, juga polisi jadi sasaran pertanyaan.
Saat ini tugas dan tanggung jawab polda makin kompleks. Masyarakat adat yang sedang konflik soal hukum adat, misalnya, ketika mereka tidak menemukan jalan keluar, akhirnya lari ke polisi. Aliran kepercayaan seperti animisme yang berkembang di masyarakat, dan meresahkan, juga berakhir di polisi.
”Semua masalah yang berdampak bagi masyarakat, yang ditanya adalah polisi. Jadi, polisi harus banyak belajar. Kasus kematian ikan paus, misalnya, juga polisi jadi sasaran pertanyaan. Saya mendapat sekitar 200 pesan Whatsappdari berbagai pihak. Ini memperlihatkan, tugas polisi tidak hanya menjaga ketertiban dan keamanan, tetapi juga menyangkut hal-hal terkait kehidupan masyarakat pada umumnya,” tutur Hamidin.
Hamidin mengajak pejabat polda dan para kepala kepolisian resor agar selalu belajar tentang semua hal yang ada di masyarakat sehingga bisa menjawab setiap pertanyaan yang dibutuhkan masyarakat dan bisa mencarikan jalan keluar. Saat ini, informasi di Google begitu banyak dan mudah diperoleh sehingga setiap anggota polisi bisa belajar.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Johni Asadoma atas kerja samanya dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama bertugas sebagai Wakapolda NTT.
Kepada Ama Kliment Dwikorjanto, Hamidin mengatakan, jabatan Wakapolda adalah jabatan strategis, khususnya dalam pembinaan organisasi ke dalam, termasuk mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas seluruh staf dalam semua satuan organisasi di jajaran Polda NTT, yang merupakan batas kewenangan Wakapolda. Ia juga menjadi mitra dalam memberikan saran dan telaah staf kepada Kapolda dalam menentukan arah kebijakan, dalam pelayanan masyarakat.
Hamidin mengingatkan, saat bepergian ke mana-mana di wilayah NTT, Ama Kliment agar selalu membawa bahan pokok bagi masyarakat yang terdampak Covid-19. Hal ini sesuai dengan amanat Kapolri agar anggota Polri turut terlibat langsung membantu menangani dampak pandemi Covid-19 saat ini.
Ama Kliment Dwikorjanto mengatakan siap mengemban tugas sebagai Wakapolda NTT. Ia memohon dukungan dari Kapolda NTT, pejabat polda, dan masyarakat NTT.
Sementara itu, Johni Asadoma yang segera menempati jabatan Kadivhubinter Polri mengatakan terima kasih kepada Kapolda dan masyarakat NTT atas dukungan dan kerja sama selama ini. Divisi Hubungan Internasional pernah ditempatinya selama enam tahun sampai ia menjadi brigjen polisi.
”Sekarang saya dipanggil kembali ke Divisi Hubungan Internasional ini. Saya mohon dukungan semua pihak dalam mengemban tugas dan tanggung jawab yang baru ini. Saya tidak tahu, alasan apa sampai Bapak Kapolri menempatkan saya di sini, tentu ada pertimbangan-pertimbangan lain. Tugas dan tanggung jawab baru ini siap saja jalankan dengan segala kemampuan yang saya miliki,” katanya.
Pasien sembuh
Secara terpisah, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Kupang Ernest Ludji menyebutkan, jumlah kasus Covid-19 di Kota Kupang sebanyak 39 orang, sembuh 38 orang, dan meninggal 1 orang. Dengan demikian, kasus Covid-19 di Kota Kupang nihil atau kosong.
”Meski demikian, sebanyak 92 orang masih dalam pemantauan dari total 400 orang yang melakukan kontak erat dengan pasien sebelumnya, selesai dipantau 308 orang. Karena itu, masyarakat selalu diingatkan agar selalu menjaga protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan,” ujar Ernest.
Covid-19 di NTT sebanyak 151 kasus, sembuh 127 orang, dirawat sebanyak 23 orang, dan meninggal 1 orang. Sebagian besar pasien yang masih dirawat ada di Manggarai Barat.