Persaingan kursi ”playoff” Wilayah Barat semakin memanas. Grizzlies, Spurs, dan Blazers berebut meraih satu kursi tersisa.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
ORLANDO, SENIN — Bermodalkan satu pemain bintang, DeMar DeRozan, San Antonio Spurs mengoleksi dua kemenangan beruntun di Orlando seusai menaklukkan peringkat ke-8 Memphis Grizzlies, Senin (3/8/2020). Dengan skuad serba minimalis, tim asuhan Gregg Popovich itu mendekatkan diri untuk meraih kursi playoff.
Dua tembakan bebas DeRozan pada detik-detik terakhir laga memastikan kemenangan Spurs atas Grizzlies, 108-106. Kemenangan itu diraih dengan susah payah karena Spurs gagal menjaga keunggulan 11 poin di kuarter terakhir.
Hasil ini sangat berarti bagi skuad asuhan Popovich setelah menang juga dua hari lalu melawan Sacramento Kings. Mereka menembus posisi ke-9 klasemen sementara Wilayah Barat dengan enam pertandingan tersisa di musim reguler. Spurs merebut posisi Portland Trail Blazers yang kalah dari Boston Celtics, 124-128.
Popovich mengatakan, fokusnya tidak menuju ke persaingan playoff. Dia hanya ingin memastikan timnya bermain apik di semua laga. ”Kami hanya ingin terus bermain. Kami ingin pergi ke pertandingan selanjutnya dan itu adalah hal yang terbaik. Itulah hal yang terpenting,” ucap pelatih tertua di NBA tersebut.
Peluang Spurs meraih kursi playoff untuk ke-23 kalinya secara beruntun pun semakin besar. Spurs datang ke Orlando sebagai tim peringkat ke-12 Wilayah Barat. Berkat dua kemenangan beruntun di ”gelembung” Orlando, mereka hanya butuh dua pertandingan lagi untuk menyusul peringkat ke-8, Grizzlies.
DeRozan dan rekan-rekan punya dua opsi lolos ke babak playoff. Pertama, mereka bisa lolos langsung dengan meraih peringkat ke-8, mengambil alih posisi Grizzlies. Kedua, Spurs harus memastikan finis di peringkat ke-9 dengan jarak tidak lebih dari empat kemenangan dibandingkan dengan peringkat di atasnya. Dengan demikian, tim peringkat kedelapan dan kesembilan itu akan bertanding lagi memperebutkan tiket.
Contohnya, jika musim ditutup saat ini juga, Spurs akan bertanding lagi melawan Grizzlies. Tim berperingkat lebih rendah harus menang dua kali, sedangkan tim peringkat ke-8 hanya perlu menang sekali untuk memastikan kursi playoff. Peraturan ini dibuat NBA di Orlando karena mereka mengurangi jumlah sisa laga musim reguler.
Penampilan Spurs dalam dua pertandingan selama di Orlando terbilang cukup mengesankan. Padahal, mereka hanya memiliki satu bintang, DeRozan, Pemain bintang lain, LaMarcus Aldridge, tidak bisa bergabung ke Orlando karena mengalami cedera bahu.
Dengan segala keterbatasan itu, Popovich masih sukses mempraktikkan ciri khas permainannya, yaitu rotasi bola. Gaya bermain itu membuat semua pemain bisa berkontribusi dalam satu laga.
Pada laga melawan Grizzlies, pahlawan kemenangan justru diperankan point guard muda Dejounte Murray dengan double-double 21 poin dan 10 rebound. DeRozan, yang mengoleksi 14 poin dan 7 asis, justru lebih banyak memfasilitasi ruang tembak bagi rekan-rekannya.
”Seperti saya katakan, kami harus bermain seolah ini adalah pertandingan terakhir kami. Kami menang hari ini, melanjutkan pertandingan esok hari, bermain bersama dan memenangi pertandingan lagi,” sebut Murray yang mencatatkan akurasi tembakan 47 persen.
Kandidat pemain debutan terbaik atau rookie of the year asal Grizzlies, Ja Morant, tampil mengesankan dengan 25 poin, 9 rebound, dan 9 asis. Namun, aksi itu lagi-lagi gagal membawa Grizzlies di detik akhir. Dalam laga sebelumnya, Grizzlies juga kalah dari Blazers lewat perpanjangan waktu karena kehilangan fokus di akhir permainan.
Pelatih Grizzlies Taylor Jenkins memuji penampilan anak asuhnya di paruh kedua. Namun, dia menyadari usaha itu belum cukup. ”Kami harus bisa lebih baik untuk bermain 48 menit. Saya pikir mereka bisa belajar dari dua pertandingan ini,” ucapnya.
Blazers takluk
Persaingan tiket playoff Wilayah Barat semakin seru akibat kekalahan Blazers dari Celtics. Kekalahan itu membuat peringkat ke-8 sampai ke-10 masih begitu dinamis di sisa musim reguler.
Kontribusi 30 poin masing-masing dari Damian Lillard dan Jusuf Nurkic belum cukup membuat Blazers meraih kemenangan. Blazers sempat menipiskan jarak pada 3 detik terakhir, menjadi 124-125. Namun, mereka tidak cukup waktu untuk mengejar ketertinggalan.
Pelatih Blazers Terry Stotts menilai permainan anak asuhnya sangat baik di paruh kedua. Akan tetapi, lawan yang dihadapi terlalu tangguh. Stotts ingin segera mengembalikan tren kemenangan di laga selanjutnya. ”Kami tidak punya waktu untuk mabuk setelah kekalahan ini,” ujarnya.
Hasil itu membawa Celtics kokoh menempati peringkat ke-3 Wilayah Timur. Celtics berhasil bangkit seusai bermain buruk ketika dikalahkan Milwaukee Bucks. Duet pemain muda, Jayson Tatum (34 poin) dan Jaylen Brown (30 poin), menjadi tulang punggung kemenangan. (AP)