Jarak poin di klasemen akhir Liga Italia musim ini menunjukkan, sejumlah tim mulai memperpendek jurang kualitas dengan Juventus. Para kompetitor berambisi mengakhiri dominasi Juventus pada musim depan lewat amunisi baru.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
TURIN, SENIN — Liga Italia musim 2019-2020 menghadirkan persaingan gelar juara yang lebih kompetitif dalam sembilan musim terakhir. Perebutan gelar, yang melibatkan empat tim, semakin ketat sehingga penentuan juara berlangsung hingga pekan-pekan terakhir.
Sejak menguasai Liga Italia pada musim 2011-2012, Juventus mengalami perjalanan menuju scudetto atau gelar juara Liga Italia yang paling berat di musim ini. Raihan poin Juve, yaitu 83 poin, adalah yang terendah dalam sembilan musim terakhir. Mereka juga tujuh kali kalah dan gawangnya 43 kali bobol. Ini adalah rekor terburuk mereka saat menjadi juara.
Selain itu, Juve hanya terpaut satu poin dari runner-up musim ini, Inter Milan. Melihat kondisi itu, manajemen Juve bertekad merombak tim untuk menghadirkan pemain yang sesuai dengan kebutuhan skema permainan Pelatih Maurizio Sarri.
Kegiatan transfer Juventus di musim panas sebelumnya mayoritas adalah peninggalan negosiasi pelatih terdahulu, Massimiliano Allegri. Padahal, Allegri dan Sarri memiliki gaya permainan yang berbeda. Sarri menyukai pakem menguasai bola dan ofensif, sedangkan Allegri adalah tipe pelatih tradisional Italia yang mengutamakan hasil akhir atau pragmatis.
Dari sejumlah pemain baru ”Si Nyonya Besar” musim ini, hanya gelandang Adrien Rabiot, bek Matthijs De Ligt, dan bek sayap Danilo yang rutin menjadi pemain utama. Adapun lini tengah adalah sisi kelemahan Juventus musim ini. Para gelandang yang ada saat ini dianggap tidak cukup bagus untuk menerapkan gaya ”Sarrismo” yang dibawa Sarri.
Salah satu wujud nyata untuk menutupi kelemahan itu ialah pembelian Arthur Melo dari Barcelona yang ditukar dengan gelandang senior Miralem Pjanic pada bursa transfer musim panas 2020. Sarri juga telah memastikan transfer gelandang serang muda asal Parma, Dejan Kulusevski, yang mencetak 10 gol dan 9 asis di musim perdananya berkarier di Italia.
Direktur Olahraga Juventus Fabio Paratici mengatakan, memenangi scudetto sembilan kali adalah prestasi yang sulit dibayangkan sebelumnya. Namun, Juve enggan berhenti dan ingin melanjutkan dominasinya hingga meraih gelar kesepuluh beruntun di Liga Italia.
”Melihat perjalanan musim ini yang banyak masalah, kami bisa saja kehilangan scudetto dengan mudah. Tetapi, para pemain telah menunjukkan fokus, energi, dan kualitas untuk menjaga dominasi,” kata Sarri.
David Silva
Dua kandidat scudetto lainnya pada musim ini, Lazio dan Inter Milan, juga memiliki persoalan yang sama untuk diatasi, yaitu kekurangan stok gelandang yang sesuai dengan kebutuhan sang pelatih. Atas dasar itu, Lazio tengah mendekati gelandang serang Manchester City, David Silva, yang kontraknya berakhir Agustus ini.
Silva akan menjadi ”senjata” yang dibutuhkan Pelatih Lazio Simone Inzaghi untuk menyempurnakan kreativitas di lini tengah. Musim ini, Lazio sangat bergantung pada Luis Alberto yang membuat 16 asis.
”Silva adalah pemain luar biasa. Saya mendengar bahwa dia ingin mendapatkan pengalaman baru setelah 10 tahun di Inggris. Secara umum, kami akan membangun tim untuk menopang Ciro Immobile yang meraih sepatu emas Eropa di musim ini,” kata Direktur Olahraga Lazio Igli Tare.
Sementara itu, Pelatih Inter Milan Antonio Conte juga menuntut manajemen Inter untuk mendatangkan gelandang baru. Atas kebutuhan itu, Inter disebut-sebut telah mencapai kesepakatan dengan Brescia untuk mendatangkan gelandang muda Italia, Sandro Tonali. Mereka juga tengah bernegosiasi dengan klub Liga Inggris, Tottenham Hotspur, untuk merekrut Tanguy Ndombele.
Kami harus terus meningkatkan kualitas agar mampu mengejar Juventus yang selalu tumbuh di dalam ataupun di luar lapangan. Tetapi, jika Inter tidak belajar dari pelajaran di musim ini, itu adalah hal yang gila.
”Kami harus terus meningkatkan kualitas agar mampu mengejar Juventus yang selalu tumbuh di dalam ataupun di luar lapangan. Tetapi, jika Inter tidak belajar dari pelajaran di musim ini, itu adalah hal yang gila,” ujar Conte.
Adapun tim penuh kejutan musim 2019-2020, Atalanta, belum menentukan target pemain baru untuk musim depan. ”Secara finansial, kami tidaklah sekuat para pesaing scudetto lainnya,” ucap Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini.
Pemain termahal
Juara Piala Italia, Napoli, telah menunjukkan keseriusannya untuk kembali ke papan atas pada musim depan. Musim ini, Napoli hanya mampu finis di peringkat ketujuh.
Napoli telah menebus penyerang Lille, Victor Osimhen, dengan nilai transfer sekitar 80 juta euro (Rp 1,38 triliun). Itu menjadikan Osimhen sebagai pemain asal Afrika termahal.
Lini depan menjadi kebutuhan utama Pelatih Napoli Gennaro Gattuso. Hanya Dries Mertens dan Lorenzo Insigne yang mendapat garansi Gattuso tetap bersama tim di musim depan.
”Gattuso sangat menginginkan Osimhen. Dia memang bukan penyerang yang bisa mencetak 25 atau 30 gol semusim, tetapi dia akan bermain untuk tim dan menolong pemain lain mencetak gol,” kata Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis.
Adapun AC Milan, yang menjadi tim dengan raihan poin tertinggi selama lanjutan liga di masa pandemi Covid-19, akan menjaga konsistensi tim dengan memperpanjang kontrak tiga pilar utama, yaitu Zlatan Ibrahimovic, Hakan Calhanoglu, dan Gianluigi Donnarumma.
Sebelumnya, ”Si Merah Hitam” juga telah memperpanjang kontrak sang pelatih, Stefano Pioli, hingga Juni 2022. Selain itu, Milan juga tengah mengincar bek sayap Tottenham, Serge Aurier, untuk memperkuat lini pertahanan.
”Pada musim depan, Milan tidak akan puas apabila kembali menduduki peringkat keenam. Alhasil, kami membutuhkan 22 pemain dengan kualitas setara agar bisa lebih baik musim depan,” ujar Pelatih AC Milan Stefano Pioli.